Grup musik dangdut Soneta Group saat tampil pada acara RE:Creating di Bengkel Space SCBD, Jakarta, Senin (20/12/2021). Grup dangdut legendaris tersebut membawakan beberapa lagu diantaranya Judi, Mirasantika, dan Kata Pujangga. | ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Geni

Tren Musik 2022: Dangdut Terus Eksis

Kehadiran media sosial masih akan terus memengaruhi eksistensi musik.

OLEH SHELBI ASRIANTI 

Pandemi Covid-19 belum juga pergi, tetapi musik tetap setia menemani. Berbicara soal musik, tren musik pada 2022 diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan 2021.

Musisi Andi Rianto memperkirakan tren musik tahun ini akan didominasi oleh musik-musik yang viral melalui media sosial, seperti Tiktok. "Pengaruh Tiktok itu sangat luas, jadi kalau misalnya ada satu lagu yang tiba-tiba viral di Tiktok, pasti akan ada pengaruhnya ke sales, streaming, dan yang lainnya," ujar Andi, Selasa (28/12). 

Menurut Andi, akan ada banyak penyanyi dangdut yang lahir pada 2022. Selain itu, nama-nama yang sudah besar pada 2021 juga akan terus menghasilkan karya-karya baru.

"Kalau saya lihat, musik dangdut akan terus eksis. Nanti akan ada beberapa new act di dangdut, mungkin bisa jadi dari jebolan ajang kompetisi, tapi pedangdut yang sekarang namanya sudah besar masih akan terus menghasilkan karya baru," kata Andi menjelaskan.

Hal senada diungkapkan pengamat musik Wendi Putranto. Musik dangdut dinilainya makin besar dan beragam. 

Menurut Wendi, musik dangdut memiliki basis penggemar yang sangat besar sehingga akan terus melanjutkan kejayaannya pada 2022 dengan variannya yang semakin beragam. Lagu-lagu pop Jawa besar pada 2021. 

Dia berpendapat, sebagai the music of our country, dangdut akan tetap menjadi tuan rumah dan memiliki penggemar yang banyak. Wendi melihat, dangdut akan lebih besar lagi dengan varian-varian yang makin beragam. “Dulu kan ada dangdut koplo dan sebagainya. Bisa dibilang pada 2022 (musik dangdut) masih akan terus menguasai," ujarnya.

Wendi memperkirakan, penyanyi solo akan semakin banyak. Hal tersebut karena penyanyi solo dinilai lebih mudah untuk menelurkan karya. "Kalau band kan butuh proses, mereka cari personel, mencocokkan chemistry, bikin karya bareng. Jadi, perlu tahapan cukup panjang,” kata dia.

Kehadiran platform streaming musik dan media sosial masih akan terus memengaruhi eksistensi musik Indonesia di tengah masyarakat. "Banyak orang mendapatkan musik baru, lagu baru, artis baru, dari platform streaming, seperti Spotify, Resso, JOOX," kata Wendi.

Sepanjang 2021, kebiasaan masyarakat Indonesia mendengarkan musik tidak surut. Hal itu terekam dalam ulasan musik tahunan yang dirilis aplikasi JOOX.

Ulasan musik JOOX 2021 menyoroti kebiasaan pengguna mendengarkan musik dan konten yang paling disukai. JOOX mendapati pengguna aplikasinya paling sering mendengarkan lagu selama rentang waktu pukul 07.00-10.00 dan 16.00-18.00.

Durasi rata-rata pengguna mendengarkan lagu meningkat 15 persen lebih lama setiap harinya. Kegemaran pengguna JOOX akan musik lokal tercatat meningkat. Empat dari lima lagu yang paling banyak didengar selama 2021 adalah lagu lokal.

"Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti" dari Anneth Delliecia menduduki posisi pertama daftar lagu paling banyak didengarkan. Tembang lain di lima besar yakni "To the Bone" (Pamungkas), "Melukis Senja" (Budi Doremi), "Here's Your Perfect" (Jamie Miller), dan "Putus Atau Terus" (Judika).

Penyanyi pria yang lagunya paling banyak didengarkan selama 2021, antara lain, Rizky Febian, Judika, dan Pamungkas. Untuk kategori penyanyi perempuan, tiga besar diduduki oleh Rossa, Happy Asmara, dan Anneth.

Tiga band Indonesia yang karyanya paling sering didengarkan adalah Ungu, Noah, dan Dewa 19. Sementara, musisi internasional paling banyak didengarkan, yakni BTS, Blackpink, dan Justin Bieber.

Tidak cuma mendengarkan musik untuk mendapat hiburan, pengguna JOOX juga bisa berinteraksi berkat fitur terbaru JOOX Rooms. Pengguna bisa melakukan percakapan langsung melalui audio maupun video, sembari bermain gim dan berbagi lebih dari 40 juta koleksi lagu JOOX.

Artis favorit bisa hadir di JOOX Rooms dan ikut serta dalam pertemuan virtual yang diselenggarakan para penggemar. Pengguna JOOX di Indonesia telah membuat Rooms sebanyak lebih dari 480 ribu kali.

Program lain dari JOOX sepanjang 2021, yakni Rumah Jagoan Lokal dan Orkes Musik Dangdut. Lewat program itu, artis pendatang baru dari berbagai daerah di Indonesia ditantang membuat lagu orisinal JOOX, serta berinteraksi langsung dengan penikmat musik untuk mempromosikan karya.

Tahun ini pula, JOOX menggagas proyek "Svara" yang menghasilkan seri dokumenter dan beberapa lagu orisinal. Kolaborasi melibatkan produser musik Laleilmanino, rumah produksi ternama Visinema, beberapa musisi muda, serta komunitas lokal.

JOOX juga mengapresiasi musisi lokal melalui JOOX Indonesia Music Awards yang pemenangnya 100 persen dipilih oleh penggemar. Ada pula program reguler JOOX Artist of The Month yang akan terus dihelat hingga 2022.

"JOOX akan terus menghadirkan pengalaman lebih dalam menikmati musik pada 2022 dengan berbagai acara musik dan program hiburan berbeda," kata Head of Marketing JOOX Indonesia, Yuanita Agata, lewat keterangan tertulisnya pada Rabu (29/12).

Artist Promotion Lead Resso Indonesia, Matthew Tanaya, menginformasikan adanya peningkatan jumlah pengguna Resso. Terpantau pula peningkatan di beberapa sektor, seperti jumlah lagu favorit dan variasi genre musik.

Resso yang hadir pada Maret 2020, muncul saat banyak orang mengadopsi digitalisasi teknologi, termasuk cara mereka menikmati musik. Pada 2022, Resso akan terus menggagas inovasi untuk penggunanya.

"Misi kami masih tetap sama, yaitu untuk mendukung industri musik Tanah Air. Jadi, mari tetap optimistis dan melangkah maju bersama untuk industri musik Indonesia yang lebih baik," ujar Matthew.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat