Omikron Kian Menyebar | republika

Nasional

Denpasar Berlakukan Aturan Baru Wisata Cegah Omikron

Pencegahan Covid-19 varian Omikron harus menjadi perhatian bersama.

DENPASAR -- Dinas Pariwisata (Dispar) Denpasar, Bali, akan memberlakukan peraturan baru berwisata di wilayahnya guna mencegah penularan varian baru omikron. Kasus transmisi lokal diduga sudah terjadi di Bali setelah wisatawan asal Surabaya dinyatakan positif omikron sepulang berlibur dari Pulau Dewata.

"Tidak mau kecolongan pasca terpaparnya wisatawan asal Jawa Timur akibat varian omikron setelah berlibur ke Bali. Karena itu, kami akan memberlakukan aturan baru berwisata," kata Kadispar Denpasar, Dezire Mulyani, Rabu (5/1).

Dari aturan pengawasan dan protokol kesehatan (prokes) yang sudah ada sebelumnya, pihaknya mengeluarkan aturan baru berwisata, yakni dengan pengawasan dan pemeriksaan prokes ketat secara masif terhadap wisatawan yang masuk ke destinasi wisata, hotel, dan mal di Denpasar.

"Pengawasan dan pemeriksaan prokes secara masif di objek wisata kawasan Denpasar, Bali, akan dilakukan satgas desa masing-masing wilayah untuk berjaga memantau aktivitas wisatawan saat berada di objek wisata," jelas dia.

"Nanti SE dari wali kota tentang aturan penerapan prokes dan pengawasan di objek wisata akan segera diterapkan," katanya.

Menurut Dezire, ada sanksi bagi pelanggar yang tidak memenuhi aturan berwisata di Denpasar, misalnya, bila ada yang belum vaksin dua kali, mau masuk ke tempat wisata, hotel, dan mal, semuanya ada di aturan yang baru.

Pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, data Dispar Denpasar mencatat tingkat hunian hotel di Denpasar naik hingga 60 persen dan kunjungan wisatawan ke Denpasar naik hingga 45 persen.

"Semoga kondisi berlanjut, tapi kami tak mau lagi terjadi klaster pariwisata. Karena itu, kami akan memperketat pengawasan dan penerapan prokes secara masif terhadap wisatawan dengan aplikasi PeduliLindungi yang akan diterapkan di destinasi wisata kawasan Denpasar," katanya.

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali melaporkan hasil uji usap berbasis PCR terhadap 11 karyawan hotel yang sempat kontak erat dengan wisatawan asal Surabaya yang terpapar omikron. Hasil uji dinyatakan negatif. 

Tak ada vaksin booster palsu

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Denpasar, Bali meyakinkan melalui pengawasan secara ketat dari TNI-Polri dan juga pemerintah setempat, maka tidak ada vaksin booster ilegal yang masuk di wilayah Bali.

"Sampai dengan saat ini saya melihat bagaimana pemerintah dan juga TNI-Polri berkonsentrasi mempertanggungjawabkan rantai distribusi vaksin itu, dan bagaimana pemerintah juga menyiapkan manajemen risiko untuk menghindari vaksin ilegal," kata Ketua IDI Cabang Denpasar dr. I Ketut Widiyasa saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Rabu.

Distribusi sudah melalui pemeriksaan yang ketat, pengawalan secara masif oleh petugas dan juga dibawa dari gudang obat masing-masing daerah.

Selain itu, setiap fasilitas kesehatan yang akan menyelenggarakan vaksinasi juga berada dalam pengawasan Dinas Kesehatan Bali. Untuk itu, informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan terkait vaksinasi booster ilegal harus dihindari.

"Saya yakin pemerintah juga sudah menyiapkan manajemen risikonya untuk mencegah vaksin palsu. Namun, dalam pelaksanaannya pasti ada aja oknum-oknum ingin memanfaatkan ketakutan masyarakat terkait vaksin itu. Seperti menyebarkan informasi hoakstentang memberikan suntikan kosong, vaksin palsu, tapi tetap semua yang vaksin itu tercatat dan aman," ujarnya.

Sebelumnya, untuk tenaga kesehatan yang divaksinasi booster sudah mencapai lebih dari 85 persen untuk seluruh Bali. Kata dia, tidak ada dampak signifikan yang terjadi, hanya respon tubuh yang tidak jauh berbeda saat vaksin dosis pertama dan kedua.

"Capaian seluruh Bali sampai Oktober 2021 mencapai 85 persen dan saya yakin semuanya saat ini sudah lebih dan melampaui target pemerintah. Saat itu vaksin dosis ketiga dengan jenis Moderna," katanya.

Sementara untuk pelaksanaan 12 Januari mendatang masih menunggu sistem dari pemerintah pusat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat