Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan), Komisaris Independen Mohammad Effendi (kiri), Wakil Presiden Direktur C Ariano Rachmat (kedua kanan) dan Direktur Julius Aslan (kedua kiri) berbincang seusai melaksanakan Rapat Umum P | ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Ekonomi

IPO Adaro Minerals Kebanjiran Peminat

Adaro akan menerapkan pendekatan biaya rendah, melakukan operasional secara efisien dengan pertumbuhan bertahap.

JAKARTA -- PT Adaro Minerals Indonesia Tbk atau AMI telah menuntaskan proses penawaran umum sahamnya (IPO) dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tingginya minat investor membuat saham Adaro Minerals kebanjiran peminat atau mengalami oversubscribe hingga 179 kali dari penjatahan terpusat.

Presiden Komisaris AMI, Garibaldi Thohir, menjelaskan, respons pasar yang baik dan tingginya minat investor pada IPO ini membuktikan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek bisnis perseroan ke depan. AMI telah menawarkan sebanyak 16,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum kepada masyarakat.

"Kami sangat bersyukur AMI dapat menjadi perusahaan pertama di bawah naungan Adaro Energy yang melantai di BEI. AMI merupakan salah satu motor pertumbuhan masa depan Adaro Energy seiring dengan tujuan kami untuk memiliki model bisnis yang berkelanjutan bagi Grup Adaro," ujar Garibaldi pada Senin (3/1).  

Dia menekankan, Adaro telah mengembangkan aset yang dimiliki AMI dalam beberapa tahun belakangan untuk membuka potensi salah satu deposit batu bara metalurgi terbesar di dunia. Sesuai dengan prospektus, sekitar 58,83 persen dari dana yang diperoleh melalui penawaran umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi dan pengeluaran tertentu yang berhubungan dengan penawaran umum akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman kepada perusahaan anak, yakni PT Maruwai Coal (MC).

Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk belanja modal. Hal itu antara lain perbaikan dan peningkatan kapasitas infrastruktur pertambangan batu bara serta infrastruktur pendukungnya. Ini dilakukan seiring meningkatnya produksi batu bara dan biaya eksplorasi dalam rangka keperluan pengembangan teknik penambangan di Lampunut dalam kurun waktu 2022 sampai dengan 2023.

"Sisanya akan digunakan untuk membayar kembali sebagian pokok atas pinjaman AMI dari Adaro Energy," ujar Garibaldi.

Presiden Direktur AMI Iwan Dewono Budiyuwono menjelaskan, AMI saat ini merupakan produsen batu bara kokas keras pertama dan satu-satunya di Indonesia. Batu bara kokas keras merupakan salah satu bahan baku utama dalam produksi baja. Pertumbuhan ekonomi, aktivitas konstruksi, dan urbanisasi akan terus menyokong permintaan baja global.

“Melalui IPO ini, AMI berharap untuk dapat terus meningkatkan kinerja operasional dan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Pengelolaan lingkungan, pengembangan komunitas, serta tata kelola perusahaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan usaha AMI," ungkap Iwan.

Iwan mengungkapkan, sejak awal beroperasi, AMI menerapkan standar tingkat dunia sesuai dengan arahan dari induk. AMI berharap dapat memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan baja di dalam negeri dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

AMI akan terus mengembangkan pasarnya di negara-negara penghasil baja di wilayah Asia. Sebagai perusahaan dalam naungan Adaro Energy, kegiatan operasi AMI juga akan memanfaatkan rantai pasok terintegrasi induk yang solid.

AMI juga akan menerapkan pendekatan biaya rendah, melakukan kegiatan operasional secara efisien dengan pertumbuhan bertahap, serta belanja modal dengan prinsip kehati-hatian seiring dengan pertumbuhan permintaan pelanggan untuk menciptakan nilai maksimal berkelanjutan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat