Ilustrasi zikir nasional yang digelar Republika | Republika/Putra M. Akbar

Ekonomi

Zikir Bergema dari Masjid Az-Zikra

Zikir menenangkan hati siapa pun yang mengamalkannya.

Kalimat zikir kembali bergema di Masjid az-Zikra, Sentul, Bogor, Ahad (2/1), saat Ustaz Abdul Syukur Yusuf melafalkan untaian kalimat zikir. Dia pun mengajak jamaah mengingatkan jasa kedua orang tua.

Ustaz Abdul Syukur mengajak jamaah membayangkan wajahnya dan mendoakannya orang tuanya masing-masing. “Bayangkan wajah orang tua kita yang ikhlas menafkahi kita,” ujar Ustaz Abdul Syukur Yusuf sambil menghela nafas menahan tangis. 

Jamaah mulai terdengar sesak menahan tangis saat Ustaz Abdul Syukur memanjatkan doa-doa khusus untuk kedua orang tua, dengan lafaz bahasa Indonesia yang singkat padat dan mudah dimengerti. Ustaz Abdul Syukur bermohon kepada Allah SWT agar orang seluruh jamaah yang hadir diampuni dosa-dosanya.

“Ya Allah ampuni dosa ibu kami, ya Allah maafkan semua kesalahan beliau. Terima amal ibadah beliau. Ya Allah jadikanlah mati ibu kami khusnul khotimah. Ya Allah jadikan kubur beliau raudhoh min riyadhil jannah,” begitu doa yang dipanjatkan Ustaz Abdul Syukur di hadapan jamaah.

Ustaz Abdul Syukur kembali mengajak jamaah mengingat jasa-jasa orang tua kita masing-masing, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada. Dia berpesan, orang tua terus berusaha dan berdoa agar mau dan cita-cita anaknya tercapai dan terkadang untuk memenuhi mau dan cita anaknya. Mereka menahan sakit dalam tubuh yang sudah lemah.

"Allahu Akbar ya Allah. Ya Allah ampuni dosa-dosa ayah kami, maafkan semua kesalahannya, terima amal ibadahnya. Ya Allah jadikan kubur ayah kami raudhah min riyadhil jannah. Taman-taman surga-Mu ya Allah," katanya.

Selasai doa untuk orang tua, Ustaz Abdul Syukur memanjatkan doa untuk warga negara Muslim yang terjajah, seperti Palestina, Sudan, Mesir, Syuriah, Rohingya, Afganistan, dan negara-negara lain yang rakyatnya mengungsi. “Ya Allah selamatkan mereka, tolong saudara-saudara kami ya Allah,” kata dia.

Menjelang akhir zikir akbar, Ustaz Abdul Syukur mangajak jamaah kembali mengangkat tangan untuk mendoakan para ulama dan habaib yang istiqamah bersama umat, khususnya untuk Habib Rizieq Sihab. Ustaz Abdul Sykur berdoa agar nanti Habib Rizieq dapat kembali hadir memimpin zikir akbar.

“Ya Allah tolong sodara kami, murabi kami, Habib Rizieq Husen Shihab, kami mecintainya, angkat derajatnya, tambahkan kemulainnya. Semoga beliau bisa hadir di majelis ini. Ya Allah hadirkan belaiu di majelis ini,” kataanya dalam doa.

Acara Majelis Zikir ini kian semarak dengan kehadiran dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS). Dalam tausiyahnya, UAS menjelaskan, perumpamaan orang yang berzikir dan tidak berzikir seperti orang yang hidup dengan yang mati.

Dia menjelaskan, zikir akan menjaga hati dari ketersesatan. “Tak ada yang bisa menyesatkan hati kamu kalau hati kamu hidup. Menghidupkan mati adalah dengan zikir,” ujar dia. 

Menurut dia, hati kita harus selalu dalam keadaan berzikir. Dia menjelaskan, sesungguhnya doa-doa itu adalah zikir. Dari bangun tidur, “Alhamdulillahilladzi ahyana ba’dama amatana wailahinnusur.” Mau berangkat, “Bismillahi tawakkaltu alallahu wala quwwata illabillah” dan beragam aktivitas lainnya yang selalu diawali dengan zikir. 

Dia pun menyampaikan, banyak cara dan kalimat berzikir. Dari kalimat “Astaghfirullahal’adzim” hingga “Lailahaillahul malikul haqqul mubin.” Dia mengimbau untuk memilih kalimat zikir yang paling berkesan di hati. “Salah satunya dari almarhum Ustaz Arifin Ilham dengan zikir astaghfirullahal azim,” kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat