Kantor pusat Bank Muamalat, Jakarta. | Prayogi/Republika.

Ekonomi

BPKH Suntik Dana ke Muamalat Rp 1 Triliun

Per 16 November 2021 pemegang saham mayoritas Muamalat beralih dari IDB kepada BPKH lewat skema transaksi hibah saham.

JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk telah mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 1 triliun dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Suntikan modal ini menjadi nafas baru bagi bank syariah pertama di Indonesia tersebut.

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana mengatakan, masuknya dana tersebut setelah BPKH melaksanakan haknya sebagai pemegang saham mayoritas dalam proses rights issue perseroan. Distribusinya telah dimulai sejak 29 Desember 2021.

"Dana tersebut akan masuk dalam komponen modal tier I," kata Permana, akhir pekan lalu.

Permana mengatakan, Muamalat lahir pada 1991 berkat dana para jamaah haji. Kali ini, dana jamaah haji kembali menjadi oksigen penyelamat Muamalat.

Permana mengatakan, selain digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, dana tersebut akan dipakai untuk ekspansi bisnis perseroan. Dengan masuknya dana segar tersebut, ia optimistis tahun depan kinerja Bank Muamalat akan semakin meningkat.

Saham baru yang diterbitkan dalam aksi korporasi ini sebanyak-banyaknya 39,81 miliar saham baru seri C dengan nilai nominal Rp 30 per lembar saham. Dalam prospektus yang diterbitkan perseroan disebutkan bahwa periode perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) berlangsung antara tanggal 30 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022.

Selain itu, perseroan juga akan melakukan penerbitan instrumen subordinasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 2 triliun yang akan masuk dalam komponen modal tier II. Seluruh rangkaian aksi korporasi ini ditargetkan akan rampung pada kuartal I 2022.

Per 16 November 2021 pemegang saham mayoritas Muamalat resmi beralih dari Islamic Development Bank (IsDB) kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) lewat skema transaksi hibah saham. Dengan demikian, saat ini BPKH menggenggam 78,45 persen saham perseroan sekaligus bertindak sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP).

Setelah mendapatkan suntikan modal, Muamalat akan fokus menggarap segmen haji dan umrah pada tahun ini. Direktur Keuangan Bank Muamalat, Hery Syafril, menyampaikan, ekosistem haji sangat luas dan besar. Hal itu mulai dari pendaftar haji baru yang setiap tahun mencapai sekitar 200 ribu orang, alumni haji, hingga pendaftar atau calon jamaah haji. Selain itu juga ada asosiasi, biro perjalanan haji dan umrah, dan bisnis-bisnis terkait lainnya.

"Kita ingin mencari model digitalisasi yang sesuai untuk bisa melayani seluruh ekosistem dari awal hingga akhir," katanya.

Muamalat berkomitmen untuk dapat memenuhi kebutuhan keuangan tidak hanya BPKH, tapi juga seluruh ekosistem di dalamnya. Fokus pada segmen tersebut juga akan menjadi sumber pertumbuhan utama setelah penyuntikan modal.

Hery menjelaskan, selain menggenjot pembiayaan pada tahun depan, Muamalat juga akan menjaga kualitas non-performing financing (NPF) atau tingkat pembiayaan bermasalah. Saat ini, portofolio bermasalah Muamalat telah dipindahkan ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PP) senilai Rp 10 triliun. Ini membuat rasio pembiayaan bermasalah Muamalat turun signifikan ke level 1 persen.

"Tahun depan kita akan menjaga NPF di bawah satu persen, seperti saat ini sudah satu persen," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat