Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Buah Kemalasan

Yang tersisa dari kemalasan hanyalah penyesalan atas semua kelalaian.

Oleh AGUS SOPIAN

 

OLEH AGUS SOPIAN

Kehidupan manusia di dunia ini amatlah sebentar dan terbatas. Kesempatan hidup yang Allah berikan hendaknya dipergunakan di jalan kebaikan. Kematian adalah keniscayaan. Memperbanyak bekal amal kebaikan adalah sebuah keharusan.

Mukmin sejati akan senantiasa memikirkan bagaimana akhir sebuah kehidupan. Ia percaya bahwa setiap perbuatan pasti mendapat balasan. Allah SWT berfiman, “Maka, barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya, dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya.” (QS az-Zalzalah: 7-8).

Jangan pernah tertipu dengan kesehatan dan kesempatan yang melalaikan. Tak sempurna akal seseorang yang dia bisa memperkirakan dampak perbuatannya, tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Misalnya, seorang remaja yang tertipu dengan kelebihan yang dimilikinya.

Ia terus-menerus tenggelam dalam maksiat dan menganggap masih terbuka pintu tobat. Padahal, mungkin saja nyawanya akan dicabut dalam sekejap, sehingga tidak lagi sempat mengenyam apa yang diinginkannya.

Bisa jadi, hari ini sehat, besok terbaring lemah. Hari ini waktu begitu lapang, esok atau lusa mungkin waktu begitu sempit. Bersegeralah mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. Jangan pernah menunda-nunda pekerjaan, apalagi melalaikan segala perintah-Nya.

Ingatlah, waktu bergerak begitu cepat melindas banyak kesempatan. Barangkali, seseorang bertekad melakukan suatu kebaikan atau mewakafkan sesuatu dari hartanya. Namun, begitu ditunda, kesempatannya berlalu dan hartanya habis.

Bersegeralah wahai orang-orang yang paham dan mengerti. Ketahuilah, dunia adalah tempat berlalu menuju permukiman yang abadi. Dunia adalah tempat berjalan menuju Sang Maharaja untuk berdekatan dengan-Nya. Juga sebagai persiapan untuk nanti bersimpuh di hadapan kebesaran-Nya. Bersungguh-sungguhlah untuk segera beramal. Rambu-rambu jalanan telah jelas bagi mereka yang paham akan rute yang akan ditempuh.

Allah SWT berfirman, “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS  Ali Imran:133).

Berhati-hatilah, jangan terjebak dalam satu aib yang akan dikenang bekas-bekasnya. Sadar dan bersabarlah menghadapi kenikmatan-kenikmatan yang hanya sebentar. Sungguh, hari-hari kita amatlah singkat. Bersegeralah mencapai apa yang menjadi tujuan kehidupan. Dunia ini adalah medan juang dan tanah untuk perlombaan.

Berlomba dengan waktu yang singkat, berjuang melawan godaan nafsu dan syahwat. Allah SWT berfirman, “Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.” (QS al-Baqarah:148).

Buang jauh-jauh sikap malas. Sebab, hal itu hanya akan membuat kita kehilangan banyak kesempatan. Saat kita merasa malas, bayangkanlah betapa banyak kebaikan dan pahala yang terlepas dari genggaman, padahal kita bisa mendapatkannya. Sesungguhnya kemalasan akan menjadikan seseorang tercela.

Setiap kita akan memetik buah kemalasan dan pengangguran. Yang tersisa hanyalah penyesalan atas semua kelalaian, na’udzubillah. Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat