Pemain Manchester United Bruno Fernandes bereaksi dalam sebuah pertandingan UEFA Champions. | EPA-EFE/Peter Powell

Olahraga

Manchester United Siap Tempur

Rangnick mulai kesulitan memilih pemain starting line-up MU.

NEWCASTLE -- Nyaris setengah bulan sejak terakhir kali para penggawa Manchester United (MU) berlaga di atas lapangan hijau. Peningkatan kasus positif Covid-19 membuat MU terpaksa menunda dua laga terakhir di pentas Liga Primer Inggris, tepatnya laga kontra Brentford dan Brighton and Hove Albion. 

Di laga terakhir, Man United sukses membungkam Norwich City, 1-0, lewat gol semata wayang Cristiano Ronaldo via eksekusi tendangan penalti, awal bulan ini. Kini, setelah melakoni penundaan di dua laga, MU sudah siap kembali ke lapangan hijau demi bisa kembali ke persaingan di papan atas klasemen sementara Liga Primer.

Lawatan ke kandang Newcastle United, Stadion St James Park, Selasa (27/12) dini hari WIB, bakal menjadi laga perdana Man United setelah absen selama dua pekan. Momen kembalinya Iblis Merah ke lapangan hijau pun terasa begitu tepat karena seiring dengan dengan periode libur Natal atau biasa dikenal dengan Boxing Day.

Kemenangan atas Newcastle tentu menjadi kado terindah buat pendukung Man United, terutama setelah tidak menyaksikan klub kesayangannya tampil dalam dua pekan terakhir. Pelatih Man United Ralf Rangnick pun membeberkan kesiapan skuad MU untuk bisa segera merumput di laga pada pekan ke-19 Liga Primer.

Menurut pelatih asal Jerman itu, berbeda dibandingkan dengan awal pekan lalu saat tim utama hanya diisi oleh 11 pemain, kini sebanyak 25 pemain kecuali Paul Pogba sudah bisa diturunkan dan dalam kondisi siap tempur. Bahkan, Rangnick mengaku mulai menemukan kesulitan memilih pemain di starting line-up MU.

"Sebagian besar pemain dalam kondisi prima. Perkembangan beberapa hari terakhir benar-benar positif. Meski pusat latihan sempat ditutup, para pemain telah melakoni sesi latihan di rumah masing-masing. Mungkin saya akan menemui sedikit kesulitan untuk bisa memilih pemain di starting line-up," ujar Rangnick seperti dilansir laman resmi klub, Ahad (26/12).

Melawat ke markas the Magpies, Man United sebenarnya memiliki pengalaman buruk. Dalam empat lawatan terakhir ke Stadion St James Park di Liga Primer, Iblis Merah menelan dua kekalahan, termasuk saat menyerah 0-1 pada 2019.

Kendati begitu, Man United harus segera melupakan rekor buruk tersebut. Tambahan tiga angka dibutuhkan Iblis Merah untuk memangkas jarak angka dengan Arsenal yang berada di peringkat keempat klasemen sementara. Mengantongi dua laga lebih sedikit dari Arsenal, MU berada di peringkat keenam dan terpaut lima angka dari klub asal London Utara tersebut.

Namun, dengan skuad yang nyaris lengkap, Man United diprediksi bisa membawa pulang tiga angka dari kandang Newcastle. Dari segi kesiapan pemain, penundaan dua laga itu bisa dibilang memiliki berkah tersembunyi. Sejumlah pemain yang sempat mengalami cedera, seperti Raphael Varane dan Edinson Cavani, dilaporkan sudah bugar dan bisa diturunkan. Pun dengan kembalinya Anthony Martial dan Aaron Wan-Bissaka yang sudah bisa meninggalkan ruang perawatan.

Di sisi lain, Newcastle justru kehilangan sejumlah pemain andalan di laga ini. Federico Fernandez, Paul Dummett, dan Jamal Lewis dipastikan absen hingga awal tahun depan karena cedera. Tidak hanya itu, keraguan juga muncul terhadap kondisi kebugaran Jonjo Shelvey.

Pelatih Newcastle Eddie Howe mengakui, cedera sejumlah pemain ini membuat upaya the Magpies untuk bisa meraih hasil maksimal dan secara perlahan menjauh dari zona degradasi kian sulit. Namun, Howe menegaskan, Newcastle akan mempersiapkan diri sebaik mungkin di laga ini.

"Kami harus bisa memahami situasi sulit yang tengah kami hadapi. Kami mesti bisa melewati periode ini dengan tetap tenang dan menemukan kembali performa terbaik dan stabilitas di tim ini," ujar Howe, seperti dilansir Four Four Two, Ahad (26/12).

Momen unik dalam boxing day

Boxing Day 1963 mungkin menjadi pekan yang tidak terlupakan dalam sejarah sepak bola Inggris. Para pemain Ipswich Town tidak pernah menyangka akan menelan kekalahan memalukan 1-10 dari Fulham. Pada hari yang sama, Burnley secara mengejutkan mengalahkan Manchester United (MU), 6-1. 

Sementara itu, West Brom bermain imbang 4-4 dengan Tottenham Hotspur, lalu Blackburn Rovers menang 8-2 di West Ham United. Total, 66 gol dicetak dalam 10 pertandingan di Divisi Utama Inggris saat itu. Bahkan, hasil pertandingan Boxing Day 1963 masih kerap diunggah fan Liga Primer Inggris di media sosial.

Pada era modern, 26 Desember tetap menjadi salah satu hari paling penting dalam kalender sepak bola. Dikutip dari BBC, Ahad (26/12), ternyata momen Boxing Day, tradisi sepak bola di Inggris saat hari Natal kerap menyuguhkan momen unik dan dramatis dalam perjalanannya.

Sejak Liga Primer dimulai, Manchester United telah terlibat dalam beberapa laga klasik Boxing Day. Tim asuhan Sir Alex Ferguson kala itu butuh waktu untuk memulai pertandingan pada 26 Desember di kompetisi baru. Man United saat itu sempat tertinggal 0-3 dari Sheffield Wednesday di Hillsborough pada 1992. Namun, gol penyama kedudukan Eric Cantona menyelamatkan MU dengan hasil imbang 3-3.

Pertandingan Boxing Day lainnya di era Ferguson sama dramatisnya. MU mengalahkan Newcastle 4-3 di Old Trafford pada 2012. Dalam laga tersebut, the Magpies memimpin tiga kali. Gol Javier Hernandez pada menit-menit akhir membuat Iblis Merah menang.

Man United terlibat dalam pertandingan lain yang tak terlupakan setahun kemudian. MU tertinggal 0-2 oleh Hull City sebelum tim asuhan David Moyes meraih tiga poin berkat gol Chris Smalling, Wayne Rooney, dan gol bunuh diri James Chester.

Bicara tentang Hull, momen perayaan yang luar biasa dan episode unik dalam sejarah Liga Primer terjadi di Stadion Etihad pada 2008. Saat itu, pelatih Phil Brown memberi timnya jeda istirahat di lapangan. The Tigers berjuang untuk mendapatkan tiket ke Eropa dan Manchester City berjuang untuk keluar dari zona degradasi. Man City yang kini menjadi salah satu tim terkuat di Inggris menang 5-1.

Bicara soal ikon, kita perlu kembali ke Highfield Road pada tahun 1999, ketika Coventry City mengejutkan Arsenal dengan kemenangan 3-2 berkat gol Gary McAllister, Mustapha Hadji, dan Robbie Keane. Freddie Ljungberg dan Davor Suker mencetak gol untuk the Gunners. Keane menjadi pencetak gol terbanyak di Boxing Day dengan delapan gol namun kemudian dikalahkan Robbie Fowler. Fowler mencetak sembilan gol sehingga mengungguli mantan striker Republik Irlandia tersebut.

Legenda Arsenal Thierry Henry gagal mencetak gol dalam pertandingan tersebut. Namun, ia mampu mencetak hat-trick pada Boxing Day tahun berikutnya saat Arsenal menang 6-1 dari Leicester City. Henry sudah mengumpulkan tujuh gol di Boxing Day.

Arsenal berada di urutan keempat dalam klasemen Liga Inggris saat Boxing Day, sejajar dengan rival London Utara, Tottenham Hotspur. MU masih menjadi tim yang paling banyak mengumpulkan poin dalam Boxing Day, disusul Liverpool di peringkat kedua. Sementara itu, Chelsea di peringkat kelima.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat