Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah (DPP WI) Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin melambaikan tangan kepada sejumlah peserta pada Muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (19/7). Rakhmawaty La | Republika/Rakhmawaty La

Khazanah

Zaitun Rasmin Kembali Pimpin Wahdah Islamiyah

Ustaz Zaitun Rasmin telah mengumumkan ketua harian DPP dan sekjen Wahdah Islamiyah.

JAKARTA – Dr KH Muhammad Zaitun Rasmin kembali terpilih menjadi ketua umum Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah (DPP WI). Ulama yang akrab disapa Ustaz Zaitun itu terpilih secara aklamasi untuk memimpin WI periode 2022-2026 dalam Muktamar IV WI yang digelar secara virtual.  

"Dari seluruh peserta muktamar sekitar 2.300 orang, kita memilih formatur berjumlah 21 orang, lalu mereka bersidang. Kemudian mereka secara aklamasi memutuskan dan menyepakati Ustaz Zaitun Rasmin sebagai ketua umum," kata Ketua Steering Committee Muktamar IV WI, Ustaz Syaibani Mujiono, kepada Republika, Rabu (22/12).

Selain pemilihan ketua umum, dalam muktamar juga telah dilakukan pemilihan tiga ketua yang merupakan unsur pengurus pusat. Tiga ketua itu adalah H Muhammad Ikhwan Abd Jalil sebagai ketua Dewan Syuro, H Muhammad Yusron Anshor sebagai ketua Dewan Syariah, dan H Abdul Hamid Habe sebagai ketua Dewan Pengawas Keuangan.

Ustaz Syaibani menambahkan, ketua umum terpilih Ustaz Zaitun Rasmin juga telah mengumumkan sosok yang menjadi ketua harian DPP dan sekretaris jenderal (sekjen). Ketua harian dijabat oleh H Rahmat Abdurahman dan posisi sekjen diisi oleh H Syaibani Mujiono.

Sementara itu, Ustaz Zaitun Rasmin melalui siaran pers menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran panitia, mulai dari badan perumus, steering committee, dan organizing committee yang telah bekerja dengan sangat luar biasa. Menurut dia, banyak hal telah dirumuskan, mulai dari konsep hingga rekomendasi. Konsep yang telah digodok sekian lama akan memberikan bobot yang cukup besar.

"Tinggal bagaimana melaksanakan dan mengamalkan, dari pusat hingga ke daerah, bahkan ke tingkat cabang, di tingkat kecamatan,” ujar dia.

Menurut Ustaz Zaitun, menjadi tanggung jawab dari pengurus untuk menyosialisasikan hasil-hasil muktamar ini secara gamblang, terinci, dan profesional. “Kita juga patut mengomunikasikan hasil muktamar ini ke pihak-pihak eksternal lembaga, sehingga ada nilai-nilai pertanggungjawaban. Apalagi, mereka yang turut mendukung sehingga muktamar ini bisa terlaksana," kata dia.

Muktamar IV WI ditutup secara resmi pada Rabu (22/12) oleh Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti. Dalam pidatonya, La Nyalla mengapresiasi salah satu rekomendasi muktamar terkait ambang batas pencalonan presiden.

"Semoga semua keputusan dan rekomendasi yang dihasilkan Muktamar Wahdah Islamiyah kali ini memberi kontribusi untuk Indonesia yang lebih baik. Dan kami pun memberi apresiasi bahwa salah satu hasil muktamar yakni mengusulkan presidential threshold nol persen," ujar dia.

La Nyalla juga menyampaikan, slogan “Bakti dan Setia untuk Indonesia Tercinta” yang diusung Wahdah Islamiyah perlu menjadi spirit organisasi dan diwujudkan melalui program-programnya. Dia mengatakan, Indonesia sedang membutuhkan bakti dan kesetiaan warganya sehingga penting untuk bahu-membahu dalam menyongsong era perubahan global.

Selain La Nyalla, penutupan Muktamar IV WI juga dihadiri Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. Dia menuturkan, WI telah berkontribusi besar dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah di Indonesia, khususnya di Makassar.

WI, kata dia, juga menjadi bagian penting dalam program-program Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Dalam hal ini, salah satu program strategis Pemkot Makassar adalah penguatan keimanan umat sehingga posisi WI menjadi strategis.

"Pemerintah Kota Makassar berharap kontribusi pada pemikiran dan pendidikan, khususnya penguatan keimanan umat, yang menjadi bagian penting dan tantangan bagi kita,” katanya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat