Pekerja menata jeriken minyak goreng di agen penjualan minyak goreng di Jakarta, Senin (1/11). Harga minyak goreng di tingkat konsumen dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan signifikan. Kemendag menyampaikan, kenaikan yang dirasakan masyarakat a | Prayogi/Republika.

Ekonomi

Kemendag Dorong Penyaluran Minyak Goreng Murah

Aprindo mengeklaim penyaluran minyak goreng kemasan sederhana sudah mencapai 50 persen.

JAKARTA -- Distribusi dan penyediaan 11 juta liter minyak goreng kemasan sederhana dengan harga terjangkau bagi masyarakat masih minim. Hingga akhir pekan lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan, realisasi distribusi baru mencapai 35 persen atau sekitar 3,8 juta liter.

Pemerintah menargetkan, distribusi minyak goreng murah tersebut dapat rampung pada akhir tahun ini. Direktur Bahan Pokok dan Penting Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyampaikan, penyebaran minyak goreng tersebut hingga saat ini tersebar di 18 provinsi dari target semua provinsi di Indonesia.

"Kami masih terus mendorong produsen untuk segera merealisasikan komitmennya," kata Isy Karim kepada Republika, Rabu (22/12).

Di sisi lain, Kemendag juga meminta agar penyediaan minyak goreng kemasan premium tetap dijaga dan terus disediakan. Hal itu agar tidak perlu ada pembatasan pembelian minyak goreng di pasar karena keterbatasan pasokan.

Pada awal November lalu, Kemendag bersama produsen minyak goreng dan pengusaha ritel modern menyepakati penyediaan 11 juta minyak goreng kemasan sederhana yang dijual seharga Rp 14 ribu per liter atau di bawah harga pasar demi membantu kebutuhan masyarakat.

Saat ini, harga minyak goreng tembus hingga di atas Rp 17 ribu per liter baik untuk curah maupun kemasan. Sementara itu, harga acuan pemerintah masih diatur sebesar Rp 11 ribu per liter.

Tingginya disparitas antara harga riil dan acuan karena patokan harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) yang melonjak. Harga acuan pemerintah dibuat berdasarkan harga CPO 600-700 dolar AS per ton. Sedangkan, kini harga CPO tembus 1.350 dolar AS per ton.

Isy mengatakan, penyediaan minyak goreng murah menargetkan seluruh wilayah Indonesia dan akan tersedia di 45 ribu gerai ritel modern. Batas waktu penyediaannya paling lambat yakni akhir Desember 2021.

 
Memang butuh waktu dalam proses logistik pengiriman barang.
 
 

Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengeklaim, distribusi dan penyediaan minyak goreng kemasan sederhana sudah mencapai lebih dari 50 persen atau sekitar 5,5 juta dari target penyediaan 11 juta liter. Aprindo memperkirakan, penyediaan akan mencapai target paling lambat Januari 2022 mendatang.

Ketua Aprindo, Roy Nicholas Mandey, mengatakan, penyediaan minyak goreng dengan harga terjangkau di toko ritel modern masih terus berproses secara bertahap. Penyediaan minyak goreng itu dilakukan lewat mekanisme business to business sehingga berkaitan langsung antara perusahaan ritel dan produsen.

Roy menekankan, penyediaan 11 juta liter minyak goreng tidak dapat dilakukan langsung dalam jumlah besar karena harus mempersiapkan kemasan sederhana seperti aturan pemerintah.

"Memang butuh waktu dalam proses logistik pengiriman barang. Amanah dari pemerintah ini juga baru dimulai sejak November sehingga perlu proses produksi terlebih dahulu," kata Roy dalam Forum Bisnis Sistem Resi Gudang dan Pengusaha Ritel secara virtual, Rabu (22/12).

Roy mengatakan, penyediaan 11 juta liter minyak goreng akan terus dikejar oleh peritel modern setidaknya hingga pekan kedua Januari. Menurut dia, momen libur Natal dan tahun baru masih akan berlanjut hingga awal 2022. Karena itu, penyediaan minyak goreng murah harus terus dilakukan.

Langkah itu sekaligus untuk membantu meredam gejolak inflasi pangan yang ditimbulkan dari melambungnya harga minyak goreng. "Kita tahu mungkin di luar ritel modern sedikit berfluktuasi, tapi kita mau menjaga supaya harga itu tetap terjangkau, termasuk untuk minyak goreng premium," katanya.

Penyediaan minyak goreng murah dilakukan melalui tiga ritel modern, yakni Alfamart, Alfamidi, dan Indomaret. Direktur Alfamart, Solihin, mengatakan, pihaknya saat ini masih terus melakukan penjajakan dengan para vendor produsen minyak goreng. Ia memastikan, Alfamart mendukung penuh upaya pemerintah untuk membantu penyediaan minyak goreng dengan harga terjangkau.

Namun, Solihin belum dapat menjelaskan secara detail total volume yang telah disediakan maupun lokasi penyebarannya. "Bagi kami, intinya, semakin banyak didistribusikan semakin bagus. Alfamart melalui perusahaan cabang berusaha mendistribusikannya lewat gerai-gerai," kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat