Sejumlah penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (17/12/2021). Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat selama periode 1 hingga 16 Desember 2021, seb | ANTARA FOTO/Fauzan/nz

Nasional

Fasilitas Karantina Hampir Penuh

Mereka yang karantina mayoritas pekerja migran Indonesia (PMI) dari luar negeri atau repatriasi.

JAKARTA – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membenarkan fasilitas karantina terpusat Wisma Atlet Pademangan dan Rumah Susun Pasar Rumput di Jakarta hampir terisi penuh. Mereka yang melakukan karantina ini mayoritas pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri atau repatriasi.

“Kapasitasnya sudah hampir 95 persen karena banyak pekerja migran Indonesia yang datang bisa mencapai 3.000-4.000 (orang) per hari,” kata Nadia kepada Republika, Rabu (22/12).

Nadia mengatakan, pemerintah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan semua yang baru datang dari luar negeri dikarantina sesuai prosedur. Salah satu yang dilakukan adalah dengan membuka tempat karantina baru. Namun, Nadia tidak menjelaskan lebih lanjut ketika ditanya tempat karantina baru untuk menampung kedatangan pelaku perjalanan luar negeri tersebut.

Antrean kedatangan pelaku perjalanan luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta pada Ahad (19/12) viral di media sosial (medsos). Mereka antre untuk menunggu giliran pelayanan petugas karantina Covid-19. Kejadian ini dikritik karena dinilai menunjukkan ketidaksiapan dalam mengantisipasi kedatangan pelaku perjalanan luar negeri yang diwajibkan karantina.

photo
Warna Negara Indonesia (WNI) yang telah melakukan perjalanan Internasional bergegas usai menjalani karantina di Rumah Susun Pasar Rumput, Jakarta, Ahad (19/12/2021). Rusun Pasar rumput dijadikan tempat karantina untuk WNI yang melakukan perjalanan Internasional atau pekerja migran. - (Republika/Thoudy Badai)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah akan kembali membuka Bandara Juanda Surabaya sebagai pintu masuk kedatangan internasional. Pembukaan Bandara Juanda disiapkan untuk mengantisipasi penumpukan pelaku perjalanan internasional ke Indonesia.

Wiku mengatakan, tambahan pintu masuk kedatangan internasional ini akan diikuti evaluasi prosedur skrining di seluruh pintu perbatasan luar negeri. Pemerintah terus melakukan perbaikan berkelanjutan dalam penanganan terhadap pelaku perjalanan internasional.

Dia menambahkan, fasilitas karantina Wisma Atlet dan Rusun hanya diperuntukkan bagi tiga kelompok WNI yang pulang ke tanah air. Yaitu, Pekerja Migran Indonesia (PMI), pelajar yang telah menyelesaikan studi di luar negeri, dan ASN yang kembali dari perjalanan dinas ke luar negeri.

Saat ini direncanakan tiga fasilitas karantina terpusat tambahan di DKI Jakarta. Di antaranya, Rusun Penggilingan di Pulogebang, Rusun Daan Mogot, dan LPMP DKI Jakarta. Sedangkan untuk WNI atau WNA lainnya, termasuk dalam kategori wisatawan dapat memanfaatkan hotel rekomendasi Satgas Covid-19. Dan fasilitas karantina hotel ini sudah seharusnya dipesan sebelum kedatangan ke Indonesia.

photo
Warna Negara Indonesia (WNI) yang telah melakukan perjalanan Internasional bergegas usai menjalani karantina di Rumah Susun Pasar Rumput, Jakarta, Ahad (19/12/2021). - (Republika/Thoudy Badai)

Omikron bertambah

Kasus positif Covid-19 varian omikron di Indonesia bertambah dua orang. Sehingga, sampai saat ini jumlah kasus positif total ada lima orang. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, dua kasus baru itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari London.

Hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) dari kedua pasien tersebut keluar pada Senin (20/12). Mereka merupakan dua dari 11 orang yang dinyatakan probable hasil pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF). “Saat ini mereka sedang menjalani karantina di Wisma Atlet, Jakarta,” kata Nadia.

Nadia mengatakan, saat ini pengetatan di pintu masuk negara terus diperketat, terutama di perbatasan laut, dan darat. Karena, positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat