Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda Indonesia setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/5/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menambah jadwal penerbangan di Provinsi | AMPELSA/ANTARA FOTO

Ekonomi

Garuda Indonesia Pangkas Jumlah Pegawai

Garuda Indonesia percaya diri kinerja membaik dengan melakukan transformasi bisnis.

JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah memangkas hampir 2.500 pegawainya selama pandemi Covid-19. Maskapai penerbangan pelat merah itu mengurangi tenaga kerja sebagai langkah efisiensi di tengah utang yang menggunung.

“Mulai Januari sampai November tahun ini, kita sudah menurunkan jumlah pegawai sebesar 30,56 persen. Dari 7.891 pegawai menjadi 5.400-an pegawai,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat paparan publik Garuda Indonesia di Jakarta, Senin (20/12).

Irfan mengeklaim, proses pemangkasan ribuan pegawai dilakukan dengan cara yang sangat santun dan taat terhadap peraturan yang berlaku di Indonesia. Ia menilai, pengurangan karyawan membuat Garuda Indonesia dapat menurunkan biaya operasional hingga 10 juta dolar AS per bulan.

Selain memangkas jumlah pegawai, Garuda Indonesia juga memotong gaji di semua lini, termasuk pilot, direksi, dan komisaris. Irfan menilai, kebijakan pemotongan gaji merupakan kesepakatan bersama demi kebaikan perusahaan. Seiring langkah efisiensi, Irfan percaya diri kondisi keuangan Garuda Indonesia membaik pada kuartal IV 2021 seiring pelonggaran pembatasan kegiatan dari pemerintah.

“Saya ingin kasih bocoran, kuartal IV 2021 sepanjang September, Oktober, dan November, kami melihat sangat jelas terjadi peningkatan signifikan dari jumlah penumpang dan pergerakan kargo juga seperti yang diharapkan,” ujar Irfan.

Irfan menyampaikan, Garuda Indonesia sedang bertransformasi terkait rencana bisnis baru yang lebih sederhana dan menguntungkan. Dalam transformasinya, ia menambahkan, Garuda Indonesia akan mengoptimalkan rute dengan hanya mengoperasikan rute-rute penerbangan yang menguntungkan. 

Irfan menilai, penerbangan domestik menjadi kekuatan bagi Garuda Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang untuk rute domestik mencapai 76,7 juta penumpang pada 2019. Irfan menyebutkan, jumlah ini berpeluang terus meningkat pada masa yang akan datang.

Ia menambahkan, Garuda Indonesia juga berpeluang mengoptimalkan perluasan konektivitas rute kargo. Sejak 2020, Garuda Indonesia telah melayani lima rute penerbangan khusus kargo yang meliputi Manado-Narita, Makassar-Singapura, Denpasar-Hong Kong, Surabaya-Hong Kong, dan Makassar-Hong Kong. 

Irfan menyebutkan, optimalisasi layanan kargo memberikan kontribusi bagi perusahaan dengan peningkatan pendapatan kargo sebesar 76,6 juta dolar AS hingga kuartal III 2021 atau lebih besar dari pada kuartal III 2020 yang sebesar 61,3 dolar AS. 

Passenger freighter telah melayani penerbangan khusus kargo domestik dan internasional. Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan angkutan lalu lintas kargo internasional hingga 89,66 persen hingga kuartal III 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan tersebut selaras dengan fokus diversifikasi bisnis Garuda Indonesia di bisnis kargo udara menyusul tekanan pendapatan usaha pada lini bisnis angkutan penumpang. “Tren lalu lintas penumpang yang hingga awal kuartal III 2021, khususnya dari periode Agustus 2021 ke periode September 2021, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 83,14 persen turut menjadi optimisme tersendiri,” ujar Irfan.

Walaupun belum dapat dikatakan pulih sepenuhnya dari masa sebelum pandemi, menurut Irfan, hal ini menunjukkan iklim industri penerbangan akan semakin kondusif di tengah langkah pemulihan kinerja yang sedang Garuda Indonesia lakukan. Terutama, melalui proses restrukturisasi yang sedang berlangsung.

Irfan mengatakan, pendapatan penumpang Garuda Indonesia mengalami kenaikan 5,5 persen secara tahunan per kuartal III 2021 menjadi 375,2 juta dolar AS. Sementara, pendapatan kargo dan dokumen meningkat 20 persen karena permintaan pengiriman barang yang meningkat dengan total pendapatan mencapai 181,2 juta dolar AS.

Penyelesaian utang

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio mengatakan, total utang perseroan sesuai pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) telah mencapai 9,8 miliar dolar AS atau sekira Rp 140,14 triliun (kurs Rp 14.300 per dolar AS), baik yang future lease maupun maintenance provision. Adapun total kreditur Garuda sekitar 800 kreditur. “Sebagaimana telah diketahui, total revenue pada masa pandemi ini dibandingkan tahun 2019 mengalami penurunan signifikan hampir 70 persen. Beberapa pesawat kita sesuaikan dengan kebutuhan atau kita tidak operasikan,” kata Prasetio.

Prasetio mengatakan, kondisi ini membuat ekuitas Garuda Indonesia berada dalam kondisi negatif hingga hampir sebesar  3 miliar dolar AS dan di dalam kontrak dengan lessor ada klausul hell and high water, di mana Garuda Indonesia harus mencatat kewajiban terhadap posisi kewajiban sampai dengan jatuh tempo atas sewa pesawat. “Kami terus konsentrasi untuk berkontribusi di margin, kami harapkan kontribusi margin pada kuartal IV 2021 akan membaik dan kita harapkan cukup untuk membiayai operasional pesawat yang dioperasikan. Target kita menyehatkan keuangan perusahaan pada posisi liability yang sustainable,” ujar Prasetio.

Prasetio menambahkan, Garuda Indonesia saat ini sedang menyelesaikan kewajiban keuangan melalui protokol penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Ia mengatakan, Pengadilan Niaga telah mengabulkan permohonan PKPU sementara terhadap Garuda Indonesia yang diajukan PT Mitra Buana Koorporindo per 9 Desember 2021.

Prasetio mengatakan, manajemen Garuda Indonesia juga sedang menyiapkan proposal perdamaian kepada para kreditur atau lessor melalui opsi penerbitan zero coupon bond, surat utang, atau penerbitan saham baru.

Prasetio menyampaikan, batas akhir pengajuan tagihan bagi kreditur paling lambat pada 5 Januari 2022. Selanjutnya, akan ada rapat kreditur untuk verifikasi pajak dan pencocokan piutang pada 19 Januari 2022. “Sidang permusyawaratan majelis hakim pemutus perkara apakah perdamaian tercapai suatu kesepakatan homologasi atau perpanjangan PKPU akan ditetapkan pada 21 Januari 2022,” kata Prasetio menambahkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat