Players of Juventus react at the end of the Italian Serie A soccer match Juventus FC vs Empoli FC at Allianz Stadium in Turin, Italy, 28 August 2021. | EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO

Olahraga

Misi Realistis Juventus di Kandang Cagliari

Di atas kertas, Juventus sejatinya memiliki poin yang sama dengan Fiorentina dan AS Roma di peringkat kelima serta keempat.

TURIN -- Juventus terpaksa mengubur misi mereka untuk finis empat besar di paruh musim 2021/22. Menjelang laga penutup pada tahun ini kontra Cagliari, Rabu (22/12) dini hari WIB, Bianconeri harus menahan dahaga untuk berada berada di zona Liga Champions.

Pemegang 34 gelar scudetto itu belum menemukan konsistensi meski sudah kembali dalam genggaman Massimiliano Allegri. Sebab, hingga pekan ke-18, mereka hanya bertengger di peringkat ketujuh setelah mengemas 31 poin. Kalaupun memetik tiga poin kontra Cagliari, mereka tidak serta-merta bisa mengejar Atalanta yang saat ini menduduki posisi keempat dengan 37 poin.

Di atas kertas, Juventus sejatinya memiliki poin yang sama dengan Fiorentina dan AS Roma di peringkat kelima serta keempat. Namun, jumlah kemenangan yang lebih sedikit membuat Juventus tak layak berada di zona Eropa. 

Meski begitu, Allegri sadar timnya biasa dengan ekspektasi tinggi dari publik. Ia tetap menjadikan tempat empat besar pada akhir musim sebagai misi yang realistis bagi klub. 

Menjamu Cagliari di Juventus Stadium, Turin, Juventus mengantongi bekal yang lebih mumpuni setelah memenangkan empat pertandingan dari lima laga terakhir. Sementara itu, sang tamu belum meraih satu pun kemenangan sejak Oktober lalu. 

Dengan catatan belum terkalahkan di lima laga sebelumnya, Chiellini dan kompatriot dapat lebih percaya diri menghadapi lawan-lawan berikutnya. Terlebih lagi, Alvaro Morata perlahan mulai menunjukkan ketajaman sebagai juru gedor ulung selepas membukukan lima gol musim ini. Namun, menyoal produktivitas, Juventus adalah tim paling tidak subur di antara enam tim papan atas Seri A Italia. 

Masih ada beberapa hal vital yang perlu dievaluasi, Allegri pun tidak ingin memandang sebelah mata sang lawan. Menurut dia, kesalahan kecil yang dilakukan setiap tim akan berakibat fatal jika berhadapan dengan tim mana pun. Ia menjadikan kebobolan kontra Venezia dua pekan lalu sebagai pelajaran.

"Kami harus mulai membaca pertandingan lebih baik. Kami menang melawan Salernitana, tapi kebobolan kontra Venezia. Kami sekarang bekerja dengan baik dalam bertahan dan menyerang, tapi kami tidak begitu lihai dalam menguasai bola," katanya, seperti dilansir laman resmi klub, Senin (20/12).

Salah satu penggawa Juventus, Matthijs De Ligt, menegaskan, dirinya tetap optimistis tim bisa finis sesuai target pada akhir musim. Meski tak bisa menyentuh posisi empat besar dalam waktu dekat, ia percaya kemenangan bakal Juventus rebut satu per satu. 

"Zona Liga Champions? Kami harus tetap fokus di pertandingan melawan Cagliari, lalu berkonsentrasi dalam memetik poin di sisa musim," ujarnya. 

Mantan bek Ajax Amsterdam tersebut paham timnya banyak melakukan kesalahan musim ini. Karena itu, ia berharap semua pemain mampu menjaga keseimbangan di setiap lini untuk memangkas kekeliruan dan meraih kemenangan. "Kami terlalu banyak kehilangan poin musim ini, terutama saat melawan tim yang lebih kecil," ucapnya. 

Sementara, bagi Cagliari, menghadapi Juventus jelas merupakan salah satu laga terberat mereka musim ini. Dari 10 pertandingan, pasukan Gli Isolani sudah menelan sembilan kekalahan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat