Dua anak mencoba lintasan lari saat berwisata di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/12/2021). Alun-Alun Kota Bogor yang memiliki fasilitas lintasan lari, alat fitnes dan wahana permainan anak tersebut menjadi destinasi wisata baru dalam mengisi l | ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Bodetabek

Berjubel Masyarakat Mendatangi Alun-Alun Kota Bogor

Alun-Alun Kota Bogor menjadi tempat rekreasi yang asyik.

Alun-Alun Kota Bogor pada akhir pekan pertama setelah diresmikan pada Jumat (17/12), ramai dikunjungi masyarakat. Mereka rela berdesak-desakan untuk menikmati fasilitas baru di alun-alun yang berdiri di lahan eks Taman Topi ini.

Pantauan Republika di lokasi, sejak pagi hingga siang hari, alun-alun seluas 1,7 hektare ini terus didatangi masyarakat. Mereka memadati zona olahraga, yang terdapat fasilitas jogging track dan alat gym, serta permainan anak. Terlihat masyarakat rela bergantian menunggu giliran untuk menikmati fasilitas tersebut.

Selain itu, banyak warga, mulai dari anak-anak hingga usia tua yang sekadar duduk santai atau berfoto-foto di sekitar alun-alun. Membeludaknya masyarakat yang datang juga berimbas pada kemacetan lalu lintas di sekitar Alun-Alun Kota Bogor, terutama di Jalan Kapten Muslihat.

"Awalnya ragu, ramai apa tidak, ternyata sangat ramai. Fasilitasnya kurang memadai ya, petugasnya juga untuk mengatur-ngatur jadi berkerumun," kata salah seorang pengunjung bernama Ricky Ahmad Fauzi, Ahad.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim menjelaskan, saat ini Alun-Alun Kota Bogor masih bersifat uji coba. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun bakal melakukan evaluasi untuk mengantisipasi masyarakat berkerumun. Masalah parkir kendaraan, sampah, akses ke Stasiun Bogor, lampu penerangan pada malam hari, serta rumput yang terinjak-injak, menjadi catatan terkini. "Rencana untuk sementara fasilitasnya akan ditutup dulu. Hanya aksesnya yang boleh dilalui," ujar Dedie.

Dia juga menyinggung pengintegrasian pintu timur Stasiun Bogor dengan Alun-Alun Kota Bogor segera disiapkan. Saat peresmian, pintu timur Stasiun Bogor masih ditutup. Pihaknya bakal mengoordinasikan hal itu dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Indonesia (KCI). “Secara teknis sudah siap, pelaksanaannya dikoordinasikan di lapangan. Tahapan awal adalah uji coba dulu,” ujar Dedie.

Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Irfan Zacki Faizal, menjelaskan, saat ini Alun-Alun Kota Bogor dijaga oleh penjaga taman (park ranger) dan Satpol PP. Pun, dengan petugas keamanan Stasiun Bogor juga ikut mengawasi.

Hal itu lantaran pintu timur Stasiun Bogor kini dibuka untuk penumpang KRL Commuter Line yang langsung terintegrasi dengan alun-alun. "Untuk area dalam alun-alun dijaga oleh park ranger. Untuk di luar area alun-alun koordinasi dengan Satpol PP dan petugas keamanan stasiun," ujar Irfan.

Dia menjelaskan, kapasitas alun-alun bisa menampung sekitar 4.000-5.000 pengunjung. Hanya saja, saat ini belum ada pembatasan untuk masyarakat yang bisa mengakses alun-alun. Hal itu terlihat dari masyarakat yang bergerombol di satu titik. Namun, baik park ranger maupun Satpol PP hanya memberikan imbauan dari pengeras suara agar pengunjung mematuhi protokol kesehatan dan tak menginjak rumput.

“Kemungkinan Senin ditutup dulu sementara karena ada jadwal pemeliharaan. Supaya rumput-rumputnya tidak terlalu stres, karena banyak juga yang masih menginjak rumput,” kata Irfan.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil alias Kang Emil menjelaskan, Alun-Alun Kota Bogor sangat spesial lantaran memiliki dimensi sejarah yang tidak dimiliki daerah lain di Provinsi Jabar. Hal itu lantaran alun-alun lokasinya berdampingan dengan Stasiun Bogor yang berusia 140 tahun, dan menyatu dengan Masjid Agung Kota Bogor.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PEMKOT BOGOR | #BogorBerlari (pemkotbogor)

"Ciri kota yang baik adalah kota yang warganya sering nongkrong di taman-taman di ruang publik, menandakan kotanya aman dan nyaman. Dengan kehadiran ini menaikan kelas Kota Bogor sebagai kota aman dan nyaman, dilengkapi dengan fasilitas reformasi transportasi publik yang sudah sangat baik," kata Kang Emil saat meresmikan alun-alun.

Wali Kota Bima Arya Sugiarto menjelaskan, alun-alun tersambung dengan Stasiun Bogor mengingatkan sejarah pada 1881 kala kawasan itu masih disebut Taman Wilhelmina. Kemudian, taman berubah fungsi menjadi terminal. Berikutnya, diubah menjadi Taman Ade Irman Suryani yang menyatu dengan Plaza Kapten Muslihat dan Taman Topi.

Bima mengatakan, Alun-Alun Kota Bogor terdiri atas empat zona, yaitu zona botani untuk rekalaksasi, zona plaza untuk kegiatan, zona olahraga untuk rekreasi dan olahraga, serta zona religi area kontemplasi yang terhubung dengan Masjid Agung. "Alun-Alun Kota Bogor adalah oksigen jiwa, tidak hanya untuk olahraga, tapi juga merajut cita, menyemai cinta, dan berbagai rasa di antara yang berbeda," kata Bima.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat