Aktivitas di stand BTPN Syariah, Jakarta, Jumat (20/10). PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah) mendorong inklusi keuangan melalui pembiayaan syariah. Yasin Habibi/ Republika | Yasin Habibi/ Republika

Ekonomi

BTPN Syariah Dorong Perempuan Miliki Usaha Sendiri

Sudah ada 4 juta perempuan inklusi aktif yang dilayani oleh BTPN Syariah.

JAKARTA -- PT Bank BTPN Syariah Tbk mendorong perempuan di Indonesia agar memegang peran penting dalam perekonomian keluarga. Untuk itu, BTPN Syariah berupaya membantu perempuan agar bisa memiliki usaha sendiri.

"Dalam perjalanannya selama lebih dari satu dekade, BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank umum syariah yang fokus melayani para perempuan inklusi dari Aceh hingga Kupang," kata Komisaris BTPN Syariah Dewie Pelitawati dalam sebuah diskusi dengan tema “Women Empower Women” di Jakarta, Kamis (16/12).

Menurut dia, hingga saat ini sudah ada 4 juta perempuan inklusi aktif yang dilayani oleh BTPN Syariah di 23 provinsi dengan menjangkau 235 ribu komunitas. BTPN Syariah berupaya memberikan pendampingan kepada nasabah secara langsung.

"Banyak nasabah kami yang memiliki usaha, seperti makanan, kain, dan sebagainya. Mereka mau diajari oleh kami. Kami langsung datang ke rumahnya. Waktu itu, salah satu nasabah kami meminta agar makanannya ada sertifikat halalnya, itu pun kami urus untuk nasabah kami," ujar Dewie.

Menurut Dewie, banyak perempuan di daerah yang belum mengetahui fungsi bank. Dengan begitu, mereka tidak mau menyimpan atau meminjam uang dari bank.

"Banyak di daerah sana yang tidak tahu dan malu kalau pergi ke bank. Dengan begitu, kami berusaha menjelaskan kepada mereka bahwa penting untuk memiliki usaha agar bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Misalnya, pergi haji, biaya sekolah anak, dan perbaikan rumah," kata dia.

BTPN Syariah mencatat penyaluran pembiayaan sebesar Rp 10,2 triliun pada kuartal III 2021. Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad, menyampaikan, pembiayaan tersebut tumbuh 12 persen dibandingkan Rp 9,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu (yoy).

"Melalui pendampingan yang tepat, BTPN Syariah mencatatkan penyaluran pembiayaan Rp 10,2 triliun pada kuartal III 2021," katanya.

Fokus dalam mendampingi nasabah inklusi adalah wujud komitmen BTPN Syariah selama lebih dari satu dekade. Pada kuartal III 2021, perseroan juga memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang kuat di posisi 55 persen.

Sementara itu, total aset bertumbuh sebesar 15 persen (yoy) menjadi Rp 17,8 triliun dari Rp 15,5 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 15 persen (yoy) menjadi Rp 10,6 triliun dari Rp 9,2 triliun. Kemudian, laba bersih setelah pajak (NPAT) tercatat Rp 1,1 triliun.

"Pertumbuhan yang positif ini juga tetap mengedepankan kualitas pembiayaan yang terjaga dengan non-performing financing (NPF) di posisi 2,4 persen," ujarnya.

Fachmi mengatakan, pencapaian kinerja tersebut tak lepas dari peran signifikan semua pihak, baik dari para bankir pemberdaya yang gigih menjalankan amanah, nasabah pendanaan yang memercayakan dana untuk disalurkan kepada seluruh nasabah inklusi, maupun nasabah pembiayaan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat