Petugas menyiapkan tempat tidur dan alat kesehatan di salah satu ruangan Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). | Prayogi/Republika.

Kabar Utama

Dari Mana Datangnya Omikron?

Virolog meminta transmisi komunitas varian omikron. diwaspadai.

OLEH DIAN FATH RISALAH

Petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran dengan inisial N disebut tak pernah ke luar negeri. Setidaknya demikian klaim dari pihak Kementerian Kesehatan. Namun, sehari-hari ia berhubungan dengan para pasien. 

Pada Rabu (8/12) lalu, ia bersama rekan-rekannya menjalani tes cepat PCR rutin yag harus dijalani semua pekerja di Wisma Atlet. Bersama dua orang lainnya, N kemudian diketahui positif terjangkit Covid-19 hari itu juga. 

Sampel dari tiga petugas kebersihan itu kemudian dikirimkan langsung ke Balitbangkes untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS). Sepekan kemudian, N terkonfrimasi positif terjangkit varian omikron. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, data-data itu sudah dikonfirmasikan ke GISAID, inisiatif global untuk mendeteksi varian virus. GIASID kemudian mengonfirmasi berdasarkan  kehadiran varian omikron perdana tersebut di Tanah Air.  

photo
Petugas menyiapkan kasur dan alat kesehatan di salah satu ruangan Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Tower 8 Wisma Atlet Pademangan digunakan sebagai lokasi isolasi mandiri bagi OTG COVID-19 dengan kapasitas 1.569 pasien.Prayogi/Republika. - (Prayogi/Republika.)

"Mereka masih sehat tanpa demam, tanpa batuk-batuk, dan saat ini mereka sudah di RT PCR kembali setelah tiga hari berikutnya dan hasil tes PCR negatif," ujar Budi. 

Menurut Budi, kronologi kasus penularan yang sama juga pernah dilaporkan otoritas terkait di Hong Kong. "Jadi karena dia melayani pasien, akibatnya dia tertular," katanya. Budi mengatakan, N selama ini memang tinggal di asrama Wisma Atlet Jakarta.  

Saat menerima laporan, Kemenkes langsung menghubungi yang bersangkutan dan dilakukan isolasi di asrama. Sejauh ini, Kemenkes belum mengumumkan dari mana N tertular varian tersebut. 

Namun, Budi juga mengumumkan kemarin bahwa ada lima lagi yang dicurigai tertular Covid-19 melalui varian omikron. Dua di antaranya adalah WNI yang baru tiba dari Amerika Serikat dan Inggris. Mereka memang tengah diisolasi di Wisma Atlet Kemayoran.  

Budi tak menjelaskan kapan mereka tiba di Indonesia. Amerika Serikat dan Inggris sudah sejak sekitar dua pekan lalu mengumumkan kehadiran varian omikron di negara masing-masing.  

 

"Sekali lagi lima orang ini sifatnya masih (belum pasti omikron) baru dites PCR secara khusus. sampel yang positif dari lima kasus ini sudah dikirimkan ke Balitbangkes dan sedang kami periksa genome sequencing-nya diharapkan dalam tiga hari ke depan sudah menginformasikan apakah benar omikron atau tidak," ujar mantan wakil menteri BUMN tersebut. 

Selain dua WNI dari AS dan Inggris itu, yang juga dicurigai tertular lewat varian omikron adalah tiga WNA dari Republik Rakyat Cina. Mereka masuk ke Indonesia melalui penerbangan langsung dari Cina ke Bandara Internasional Sam Ratulangi, Sulawesi Utara.  

Pihak Satgas Covid-19 Sulawesi Utara menyatakan,  tiga orang itu adalah bagian dari enam yang terdeteksi positif Covid-19 dalam pemeriksaan di bandara. Mereka tiba bersama 126 orang lainnya dari Cina untuk singgah di Manado kemudian menuju proyek strategis nasional di wilayah lain di Sulawesi.

 Kecurigaan atas keberadaan varian omikron pada tiga WNA RRC itu melalui tes lanjutan menggunakan metode S-gene target failure(SGTF). Tes tersebut yang sejauh ini digadang-gadang bisa mendeteksi omikron secara lekas. Saat ini, ketiga terduga pengidap varian omikron ini dikarantina di Rumah Sakit Lapangan Kitawaya Manado. 

photo
Calon pengguna jasa transportasi udara mendaftar untuk melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (3/11/2021). - ( ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/foc.)

Jika nantinya terkonfirmasi tertular melalui varian omikron, kasus tiga WNA Cina ini bakal menarik. Pasalnya, di Cina daratan, keberadaan varian omikron diklaim baru diumumkan perdana pada Senin (13/12). Sementara tiga WNA Cina yang diduga tertular omikron tiba di Manado sekitar sepekan lalu. 

Kasus pertama di Cina  ditemukan di Tianjin di wilayah utara Cina.  Direktur Komisi Kesehatan Kota Tianjin Gu Qing kepada pers juga mengungkapkan bahwa kasus pertama omikron itu merupakan kasus impor dari Eropa. Pasien yang disebut perdana itu mendarat di Tianjin pada Kamis (9/12). 

Kurang dari 24 jam kemudian, otoritas kesehatan di Cina menemukan kasus kedua Covid-19 varian omikron. Kasus kedua itu ditemukan di Kota Guangzhou yang terletak di wilayah selatan. 

Pasien berusia 67 tahun itu baru pulang dari luar negeri dan tiba di Guangzhou pada 27 November lalu dengan menggunakan pesawat nomor penerbangan CA-1837. Setelah ditelusuri CA-1837 tersebut merupakan maskapai penerbangan Air China jurusan Shanghai-Guangzhou.  

photo
Keluarga membawa bayi mereka untuk menjalani tes Covid-19 di Beijing, Cina, Senin (29/11/2021). Merebaknya varian omikron membuat pemerintah Cina mengetatkan protokol kesehatan. - (AP/Andy Wong)

Artinya, Shanghai menjadi pintu masuk pasien omikron dalam perjalanan dari luar negeri. Pasien melakukan karantina mandiri di rumahnya setelah menjalani karantina wajib di tempat ketibaan awal di Guangzhou.

 Pasien dinyatakan positif setelah beberapa kali tes PCR selama periode karantina mandiri di rumahnya di ibu kota Provinsi Guangdong itu. Saat tiba di Shanghai, paparan virus varian omikron masih belum terdeteksi. 

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tak heran varian Omicron pertama sudah masuk di Tanah Air. Hal itu karena hingga Selasa (14/12), sudah ada 77 negara yang melaporkan kasus varian omikron yang pertama kali dideteksi di Afrika Selatan akhir November tersebut. 

Adapun, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah menelusuri dengan sangat luas tentang siapa saja yang kontak dengan pasien kasus omikron ini. Selain itu, juga perlu dinilai apakah sudah terjadi community transmission alias penularan lokal atau tidak. 

"Khususnya kalau kasus yang positif memang tidak ada riwayat perjalanan ke negara terjangkit. Harus di identifikasi apakah memang sudah ada sustained transmission atau penularan berkelanjutan atau tidak," ujar Tjandra kepada Republika, kemarin.  

Ia menekankan, ada empat hal yang perlu dilakukan pemerintah sekarang ini. Di antaranya  meningkatkan tes, baik PCR dan juga sekuens genomik secara sistematis dan luas. Kemudian, melakukan penelusuran pada sebagian besar kontak dari seorang kasus, tidak cukup ditetapkan hanya delapan orang. 

Pemerintah juga harus meningkatkan vaksinasi karena hingga kini masih sekitar separuh penduduk Indonesia belum mendapat vaksinasi penuh. Pemerintah juga harus melakukan pembatasan sosial sesuai dengan perkembangan epidemiologi yang ada.

"Dan untuk ini ada dua hal penting yakni data yang tersedia harus akurat dan alau ada peningkatan kasus maka jangan sampai terlambat untuk melakukan pengetatan pembatasan sosial," ujar Tjandra. 

Puncak Gunung Es

Ahli Virologi Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika meyakini sudah adanya transmisi komunitas varian omikron. Kasus yang terdeteksi belakangan ditakutkan hanya puncak gunung es.

"Saya yakin sudah terjadi transmisi komunitas. dan saya liat tidak sekali saja (varian Omicron) masuk ke Indonesia. Ada kemungkinan multiple introduction," kata Mahardika kepada Republika, Kamis (16/12).

Menurut Mahardika, saat ini cara yang dilakukan oleh pemerintah, yakni pemantauan atau monitor terhadap mutasi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dengan whole genome sequencing (WGS) tidaklah efektif. Hal itu lantaran lamanya durasi waktu yang dibutuhkan untuk sekedar mengetahui varian apa saja yang terdeteksi.

"Waktu yang diperlukan dari sampel diambil sampai sequence 14 hari. Dia (kasus pertama omikron) pun sudah hampir 10 hari. Artinya virusnya sudah lebih itu sebelum ketahuan. Nah, apakah yang bersangkutan (N) sudah sempat menulari. Jadi menurut saya virus itu sudah menular di komunitas, "jelasnya.

Ia pun memperingatkan adanya puncak gunung es pada penyakit menular, yakni apa yang terlihat saat ini hanyalah bagian kecil dari yang tidak terlihat. Karena, masih banyak hal yang belum diketahui mengenai virus yang menular dengan cepat tersebut."Asusmi para ahli ada kasus yang belum terlihat,  " kata dia.

Sementara, penelitian terbarui menindikasikan varian omikron dari Covid-19 berkembang biak 70 kali lebih cepat daripada delta di saluran udara manusia. Temuan itu dilaporkan para peneliti dari Hong Kong.

Penelitian menunjukkan bahwa omikron bereplikasi kurang baik di jaringan paru-paru manusia dibandingkan dengan jenis virus asli. Menurut peneliti, itu dapat menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah.

 
Ancaman keseluruhan dari varian omikron kemungkinan akan sangat signifikan.
 
 

Tetapi profesor utama studi, Dr Michael Chan Chi-wai  memperingatkan bahwa “ancaman keseluruhan dari varian omikron kemungkinan akan sangat signifikan”.

Dia mengatakan penting untuk dicatat bahwa tingkat keparahan penyakit pada manusia tidak hanya ditentukan oleh replikasi virus tetapi juga oleh respons imun inang terhadap infeksi.

Associate professor, di Sekolah Kesehatan Masyarakat, LKS Fakultas Kedokteran University of Hong Kong (HKUMed) itu menambahkan bahwa dengan menginfeksi lebih banyak orang, virus yang sangat menular dapat menyebabkan penyakit lebih parah dan kematian. 

“Oleh karena itu, digabungkan dengan penelitian terbaru kami yang menunjukkan bahwa varian omikron sebagian dapat lolos dari kekebalan dari vaksin dan infeksi masa lalu, ancaman keseluruhan dari varian omikron kemungkinan akan sangat signifikan,” kata dia, dilansir Kamis (16/12).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat