Foto para pengungsi di Kabupaten Puncak Jaya yang melarikan diri dari pertempuran TNI/Polri dan kelompok separatis bersenjata TPNPB pada November 2021. | istimewa

Nasional

Puluhan Warga Mengungsi Usai KKB Bakar SMP

Petugas gabungan di Serambakom masih bersiaga dan personel dari Polres Pegunungan Bintang belum dapat diturunkan ke Serambakom karena rawan gangguan kelompok bersenjata.

JAYAPURA--Sebanyak 40 warga Kampung Wambakom, Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, kini mengungsi setelah kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar SMP Negeri Serambakom. Warga yang mengungsi sebagian besar wanita, anak-anak, dan lansia. Mereka mengungsi ke Gereja Katholik Wambakon yang ada di kampung tersebut.

"Aksi pembakaran yang diduga dilakukan KKB diawali bunyi tembakan, namun personel yang bertugas di wilayah itu tidak merespons,” kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito, Selasa (14/12).

Ia menjelaskan, tak berapa lama kemudian nampak asap hitam yang dari laporan masyarakat merupakan salah satu bangunan yang ada di SMP Negeri Serambakom. Kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 09.00 WIT sehingga tentara dan polisi yang bertugas di Pos Serambakom mendatangi lokasi kebakaran itu untuk memindahkan warga.

Saat sedang memindahkan warga ke gereja Katholik Wambakon, mereka ditembaki kelompok bersenjata sehingga terjadi baku-tembak. Kontak tembak yang terjadi dari pukul 09.50 WIT hingga 11.15 WIT itu tidak ada korban jiwa, kata dia, seraya menambahkan sekitar pukul 11.45 WIT asap kembali muncul dari sekitar lokasi.

Petugas gabungan di Serambakom masih bersiaga dan personel dari Polres Pegunungan Bintang belum dapat diturunkan ke Serambakom karena rawan gangguan kelompok bersenjata. Sukarnito menyatakan, pada Ahad lalu (5/12) kelompok bersenjata membakar gedung SMA Negeri 1 Oksibil.

Selain itu, pada Senin (13/12), KKB juga melancarkan aksi teror dengan menembaki Pos Brimob di Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Polda Papua mengonfirmasi serangan pada Senin (13/12) pagi waktu setempat. Tak ada korban akibat serangan tersebut.

"Setelah melakukan pengecekan, dapat kami kabarkan bahwa tidak ada korban akibat serangan tersebut," kata Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal kepada Republika, Senin.

Kontak tembak juga terjadi awal Desember antara KKB dengan aparat keamanan. Yakni, antara personel Satgas TNI Pos Koramil Persiapan Suru-Suru dengan kelompok yang diduga KKB terjadi di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, pada Selasa (7/12) sekitar pukul 08.00 WIT. Insiden itu mengakibatkan satu orang dari KKB meninggal dunia.

Pada 14 September, aksi pembakaran fasilitas umum juga diduga dilakukan KKB Papua di Distrik Okhika, di Kabupaten Pegunungan Bintang. Tim Polri-TNI mencatat sejumlah bangunan fasilitas publik yang menjadi sasaran pembakaran diantaranya Puskesmas Okhika, rumah kepala puskesmas setempat, rumah tinggal nakes atau tenaga kesehatan, bangunan SD dan SMP, serta deretan rumah guru-guru, dan balai perkampungan setempat.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku akan melakukan pendekatan yang berbeda untuk menangani konflik di Papua. "Memang itu rencana saya. Tapi yang jelas kemarin itu bukan sesuatu yang saya kaget. Karena apa, kita sudah mengamati," kata Andika.

Andika menjelaskan, ia telah menyiapkan sejumlah langkah terkait penanganan konflik di Papua seperti yang dia sampaikan saat fit and proper test di DPR beberapa waktu lalu. Diantaranya, mendorong peningkatan kualitas koordinasi dan pendekatan humanis dengan kelompok yang ada.

"Kita akan lakukan suatu pendekatan yang berbeda. Sehingga saya harap akan lebih efektif," ujarnya. N antara/rizky suryarandika ed: agus raharjo

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat