Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang anak di SDN Cilandak Barat 04, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak usia enam hingga sebelas tahun dengan jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26 | Republika

Kabar Utama

Jangan Ragu Vaksinasi untuk Anak

Vaksin Sinovac telah dinyatakan aman untuk anak usia 6-11 tahun.

 JAKARTA — Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun resmi dimulai pada Selasa (14/12). Para orang tua diharapkan tidak ragu mengajak anaknya untuk melakukan vaksinasi karena sudah terjamin keamanannya.

Kick-off vaksinasi usia 6-11 tahun dilaksanakan di tiga provinsi. Peresmian vaksinasi dihelat di SDN 03 Cempaka Putih, Jakarta; SDN 01 Depok, Jawa Barat; dan SDN 03 Rawa Buntu, Kota Tangerang Selatan, Banten.  

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menegaskan, pelaksanaan vaksinasi ini berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI). Berdasarkan kajian ITAGI, vaksinasi Covid-19 dapat diberikan kepada anak usia 6-11 tahun.

Dante mengatakan, pemerintah saat ini memprioritaskan vaksin Sinovac untuk digunakan kepada anak usia 6-11 tahun. Namun, pemerintah tak menutup kemungkinan untuk menggunakan vaksin jenis lainnya yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM.

photo
Anak-anak menunggu giliran untuk disuntik vaksin Covid-19 di SDN Cilandak Barat 04, Jakarta, Selasa (14/12/2021). - (Republika)

“Sesuai rekomendasi ITAGI dan hasil EUA dari BPOM, jenis vaksin yang kita gunakan adalah vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac memiliki KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang kecil, sehingga kita prioritaskan untuk anak-anak," kata Dante saat menghadiri peresmian vaksinasi di SDN 03 Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kemarin.

Dante mengatakan, Kemenkes sudah menyiapkan sekitar 6,4 juta dosis vaksin untuk Desember ini. Berdasarkan perhitungan Kemenkes, dibutuhkan sebanyak 58,7 juta dosis untuk program vaksinasi anak 6-11 tahun yang ditargetkan sebanyak 26,5 juta anak.

Pemerintah memastikan vaksinasi usia 6-11 tahun akan terus berjalan dan menjadi prioritas. Pada tahap awal, vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

"Mudah-mudahan kita bisa selesaikan dalam waktu beberapa bulan. Dengan cakupan vaksinasi yang terus diperluas, targetnya bukan herd immunity lagi, tapi herd population mencapai 70 persen, " ucap Dante.

Tim Advokasi Vaksin Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Soedjatmiko menyatakan, vaksin Sinovac yang diberikan untuk anak usia 6-11 tahun aman dan dapat merangsang kekebalan terhadap Covid-19. Keyakinan itu berdasarkan hasil uji klinis pada kelompok umur tersebut di Cina yang telah dipublikasi di jurnal ilmiah dan dikaji secara teliti oleh BPOM dan ITAGI.

Miko yang merupakan Epidemiolog dari FKM UI itu menjelaskan, efek samping atau KIPI sangat jarang dan tidak berbahaya. Beberapa efek samping, diantaranya, nyeri di bekas suntikan, bengkak, demam, pusing, lesu, yang akan hilang dalam 1 hari sampai 2 hari.

"Kalau demam, beri obat demam, banyak minum. Kalau nyeri, bisa diberikan obat nyeri atau dikompres, kemudian istirahat,” ujarnya kepada Republika, Selasa (14/12).

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari sebelumnya menyatakan vaksin Sinovac aman untuk kelompok anak usia 6-11 tahun aman. Ia pun mengimbau orang tua untuk tidak ragu memberikan vaksin Covid-19 terhadap anak.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mendorong para orang tua segera membawa anak-anaknya ke sentra vaksin terdekat. Menurut dia, langkah itu sebagai upaya menyelamatkan anak di masa pandemi ini. “Ikut lewat sekolah bisa, puskesmas atau rumah sakit bisa,” kata Anies.

photo
Anak-anak menunjukan kartu vaksin Covid-19 usai disuntik di SDN Cilandak Barat 04, Jakarta, Selasa (14/12/2021). - (Republika)

Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan memperluas pelayanan vaksinasi anak 6-11 tahun ke 44 kecamatan. DKI juga akan mendorong ada satu sentra vaksinasi di lingkungan sekolah di setiap kecamatan.

Menurut Anies, ada sebanyak 1,1 juta anak usia 6-11 tahun di DKI yang menjadi target vaksinasi. “Kami mengajak para orang tua menyegerakan dan mengajak anak-anaknya yang berusia 6-11 tahun mendatangi faskes yang ada,” tutur dia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga mengingatkan para orang tua agar tidak khawatir mengajak anaknya untuk divaksin. Muhadjir mengatakan, vaksin Sinovac yang saat ini digunakan untuk anak 6-11 tahun sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM. "BPOM sudah mengkaji sangat lama. Bahkan izin ini sudah dikeluarkan BPOM jauh-jauh hari, jadi insya Allah aman,” kata Muhadjir saat menyaksikan vaksinasi di SDN 01 Depok, Jawa Barat. 

Ia berpesan kepada seluruh orang tua untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun. Ini penting untuk mencapai herd immunity dan melindungi anak serta keluarga dari Covid-19. "Mari sama-sama kita dukung agar orang tua dan anak dapat lebih percaya diri karena sudah divaksin. Selain itu, juga bisa mencegah terpaparnya virus Covid-19," katanya. 

photo
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy (ketiga kiri) bersama Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono (kedua kiri) meninjau vaksinasi Covid-19 di SDN 01 Depok, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/12/2021). Kunjungan Menteri PMK tersebut dalam rangka melihat persiapan proses vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun yang dilaksanakan mulai hari ini. - (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.)

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyatakan Pemkot Depok akan terus mendukung pelaksanaan vaksinasi anak, salah satunya yakni dengan menyosialisasikan dan mengajak pihak sekolah untuk menyukseskan pemberian vaksinasi Covid-19.

“Kami akan terus dorong pihak sekolah dan orang tua agar target sasaran pemberian vaksinasi pada anak dapat optimal. Dengan begitu dapat terbentuk herd immunity demi mewujudkan Kota Depok yang sehat," harapnya. 

'Saya Lega Anak Sudah Divaksin'

Orang tua murid menyambut antusias program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun yang resmi dimulai pada Selasa (14/12). Meski tidak diwajibkan pihak sekolah, para orang tua atas kesadaran sendiri mengajak anak-anaknya untuk divaksin. 

Tingginya antusiasme tersebut terlihat dari kegiatan vaksinasi yang digelar di Wilayah I Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara. Vaksinasi dilaksanakan di tiga lokasi, yakni SD Negeri Pademangan Timur 05 (Pademangan), SD Negeri Pejagalan 01 (Penjaringan), dan SD Negeri Kebon Bawang 01 (Tanjung Priok). 

photo
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada anak-anak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kediri, Jawa Timur, Selasa (14/12/2021). Pemerintah akan menggunakan 6,4 juta dosis vaksin Sinovac untuk anak hingga akhir Desember 2021. - (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani//hp.)

Pelaksanaan vaksinasi di SD Negeri 05 Pademangan Timur, diikuti oleh 83 siswa. Padahal, pihak sekolah yang ditunjuk sebagai lokasi vaksinasi hanya menargetkan kuota 50 peserta pada Selasa (14/12). 

“Vaksinasi ini tidak menjadi kewajiban, tapi hak dari setiap siswa. Artinya tidak ada unsur paksaan dan direkomendasikan sesuai izin dari orang tua siswa,” kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Utara Sri Rahayu Asih Subekti, kemarin. 

Kegiatan vaksinasi di SDN Pegangsaan Dua 07, Kecamatan Kelapa Gading, juga disambut antusias oleh para orang tua murid. Salah satu orang tua murid, Ria Siti Maryam, mengaku tidak merasa khawatir untuk mengajak anaknya mengikuti vaksinasi. 

"Ini hal yang baik dan sudah ditunggu-tunggu sejak adanya vaksinasi bagi usia 12 tahun ke atas. Apalagi setelah mendengar vaksin Sinovac yang akan digunakan, itu membuat saya semakin tidak khawatir," ujarnya.

photo
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 ke murid sekolah dasar di Sekolah Yos Sudarso, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (14/12/2021). Pemerintah lewat Kementerian kesehatan mulai memberikan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 - 11 tahun untuk tahap pertama di sejumlah Provinsi. - (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/hp.)

Ria berharap anak-anak akan terlindungi dari risiko penularan Covid-19 setelah divaksin. "Anak sudah divaksinasi membuat saya merasa lega karena terlindungi. Semoga dengan adanya vaksinasi Covid-19 dapat berpengaruh pada penurunan angka penularan Covid-19," katanya.

Orang tua murid lainnya, Aditya, mengaku sangat antusias mengantar anaknya untuk divaksin. Menurut dia, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar yang penting dilakukan agar anaknya terhindar dari penularan Covid-19 saat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). 

"Anak-anak kelas I sampai kelas VI kan sudah boleh masuk sekolah, jadi kalau ada vaksinasi ini kan buat jaga-jaga mereka biar enggak sakit," kata Aditya.

Kepala Sekolah SDN Pegangsaan Dua 07, Upi Rupiah menilai, orang tua murid sangat merespons baik adanya vaksinasi Covid-19 di sekolah. "Insya Allah kesehatan anak-anak semakin terjaga, penyebaran Covid-19 berkurang, dan anak-anak semuanya sehat," kata dia. 

photo
Dua murid sekolah dasar (SD) menangis saat akan disuntik vaksin Covid-19 di SDN 03 Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (14/12/2021). - (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.)

Sementara itu, Aulia (11 tahun), salah satu siswi SD 03 Cempaka Putih Timur mengaku tidak merasakan gejala apa-apa setelah divaksin. 

Aulia berharap dirinya dapat segera menjalani sekolah tatap muka setelah divaksin. "Sempat takut sih. Tapi setelah disuntik, enggak ada gejala sama sekali. Semoga saya bisa kembali ke sekolah seperti dulu," ujar Aulia.

Menyuntik vaksin kepada anak membutuhkan pendekatan yang ekstra. Petugas vaksinasi harus pintar bersiasat menghadapi anak-anak yang takut disuntik. Pada kegiatan vaksinasi di SDN 03 Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tenaga kesehatan terlebih dulu menyampaikan informasi mengenai proses vaksinasi, sembari berusaha menenangkan anak-anak yang panik sebelum mendapat suntikan vaksin Covid-19. 

"Ini seperti digigit semut. Prosesnya tidak lama, hanya beberapa detik saja. Tidak akan terasa," kata petugas kesehatan di meja pemeriksaan kepada seorang siswa.

Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Murni Luciana mengatakan, meski ada yang takut mendapat suntikan vaksin, namun tidak banyak anak yang menangis setelah menjalani vaksinasi di SDN 03 ​​​​​​Cempaka Putih. 

"Namanya anak sekolah dasar, kesulitan pasti ada. Tapi kita sudah memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada orang tua," katanya.

Murni menekankan pentingnya penerapan pendekatan psikologis serta pelaksanaan edukasi mengenai manfaat vaksinasi kepada keluarga dan siswa dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak usia enam sampai 11 tahun.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat