Kapal Motor (KM) Bukit Raya yang akan dijadikan tempat isolasi terpusat (Isoter) tiba di Pelabuhan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (16/8/2021). Pemerintah Kota Medan bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan PT Pelni menyediakan ruang isol | ANTARA FOTO/Fransisco Carolio

Ekonomi

Pelni Tingkatkan Peluang Bisnis Logistik

Angkutan kendaraan Pelni juga mengalami tren positif.

JAKARTA  — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni terus mengembangkan peluang bisnis sektor logistik. Operator pelayaran pelat merah tersebut mencatat tren positif angkutan logistik hingga November 2021.

“Untuk general kargo 2.360 ton dan memang secara keseluruhan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, naik 32,32 persen. Ini berkat transformasi yang ada di Pelni,” kata Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Yahya Kuncoro dalam konferensi video, Senin (13/12). 

Yahya mengatakan, angkutan barang yang ada di kapal penumpang juga mengalami peningkatan. Ia menyebutkan, Pelni mengangkut kontainer di kapal penumpang mencapai 10.412 twenty-foot equivalent unit (TEUs) sampai November 2021 atau naik 19,43 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. 

Yahya menambahkan, angkutan kendaraan Pelni juga mengalami tren positif. Ia menyebutkan, ada tiga kapal Pelni yang bisa angkut kendaraan. Dari tiga kapal tersebut, okupansi yang diperoleh hingga November 2021 naik 11,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Ia mengatakan, peningkatan angkutan logistik juga meningkat pada layanan red pack Pelni. Layanan tersebut khusus untuk mengangkut barang ritel hingga e-commerce. Khusus red pack tercatat kenaikan 170,92 persen atau 752 kilogram (kg) pada November 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Melihat potensi yang bagus terhadap angkutan barang e-commerce, Yahya memastikan, Pelni akan memanfaatkan peluang tersebut dengan menambah fasilitas rak dan ruang khusus untuk red pack

Pelni juga mengangkut kargo di kapal perintisnya. Yahya menyebutkan, angkutan kargo naik 21,57 persen hingga November 2021. Ia menyampaikan, kapal barang tol laut juga mengalami pertumbuhan positif. 

Saat ini, Pelni mengoperasikan 10 kapal tol laut, empat di antaranya merupakan kapal milik Kementerian Perhubungan. Yahya mengatakan, okupansi muatan balik kapal tol laut sudah mencapai 40 persen dan muatan berangkat mencapai 60 persen.

“Dari sisi load factor, kami hampir mencapai 84 persen sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pemerintah dan secara keseluruhan dibandingkan periode yang sama tahun lalu naik 53 persen,” ujar Yahya. 

Sementara, kapal ternak, Yahya mengungkapkan, ada peningkatan 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga November 2021, Pelni mengangkut ternak hingga 7.150 ekor. 

Berbanding terbalik dengan angkutan barang yang mengalami tren positif, trafik penumpang justru minus. Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni OM Sodikin mengatakan, penurunan jumlah penumpang yang cukup drastis setelah terdampak pandemi Covid-19.

Meski begitu, Sodikin mengatakan, saat ini penumpang kapal Pelni mulai mengalami peningkatan. “Mulai September hingga Desember tahun ini mulai menggeliat (penumpang kapal Pelni),” kata Sodikin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pelayaran Nasional Indonesia (pelni162)

Sodikin mengakui, sejumlah kebijakan pembatasan selama pandemi Covid-19 tahun ini masih menggerus jumlah penumpang Pelni. Terlebih, adanya larangan mudik pada April-Mei 2021 dan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. 

Sodikin mengatakan, penurunan jumlah penumpang paling drastis pada Juni hingga Agustus 2021. Hanya, penumpang mulai kembali menunjukkan peningkatan pada September 2021. Menjelang periode Natal dan tahun baru (Nataru), Sodikin memprediksi masih ada penurunan penumpang kapal dibandingkan tahun lalu. Penurunan jumlah penumpang pelni selama Nataru tahun ini dibandingkan periode yang sama 2020 bisa mencapai lima persen. 

Sodikin menyebutkan, pada masa libur Nataru 2020 bisa mencapai 259 ribu penumpang, tetapi tahun ini diperkirakan hanya 247 ribu penumpang. “Itu prediksi kami saat Nataru meskipun seluruh kapal beroperasi. Untuk angkutan penumpang ini akan kami sesuaikan dengan aturan pemerintah,” ujar Sodikin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat