HONNE | Youtube

Geni

Persembahan Istimewa Honne Kala Pandemi  

HONNE menyatakan kerinduannya pada kehangatan penggemar di Indonesia.

Pandemi yang telah berjalan sekitar dua tahun ini telah mengubah banyak hal dan menyisakan kedukaan bagi sebagian besar orang. Duo musisi elektronik, HONNE, mencoba menggambarkan kesulitan selama masa pagebluk melalui karyanya.

Kedua personel, yakni Andy Clutterbuck dan James Hatcher mempersembahkan album  Let’s Just Say the World Ended a Week From Now, What Would You Do? sebagai selebrasi untuk semua orang yang masih bertahan dan berjuang selama pandemi Covid-19.

“Album itu juga menceritakan tentang waktu tersulit yang harus dilalui selama pandemi dan album itu juga menggambarkan selebrasi bagi orang-orang yang telah melalui masa masa sulit itu,” kata Hatcher dalam wawancara virtual bersama Republika pada Selasa (7/12).

Album yang dirilis pada Oktober lalu ini terdiri atas 11 lagu, di antaranya, “IDGAF About Pain”, “Dancing on a Cloud”, “Talk to Me”, “Easy on Me”, “I’m The Lucky One”, dan “Heartsong”. Dalam album ini, HONNE juga menggandeng musisi lain di beberapa tembangnya. Ada NIKI yang berkolaborasi di lagu “Coming Home”, lalu Pink Sweat$ yang berkolaborasi di lagu “What Would You Do?”, Khalid di lagu “Three Strikes”, serta Sofia Valdes di lagu “Now I’m Alone”.

Hatcher kemudian menceritakan bahwa semua lagu dalam album ini ditulis sepanjang 2020. Dalam album ini, Hatcher dan Clutterbuck juga banyak melakukan eksplorasi dan mencoba menembus berbagai batasan-batasan ketika membuat sebuah lagu. Semangat kebebasan itu tergambar di hampir semua lagu kolaborasi HONNE.

Di samping itu, tetap kreatif dan produktif selama pandemi Covid-19 diakui tidak mudah oleh Clutterbuck. Namun, keduanya bersikukuh ingin menghadirkan karya yang bisa menghibur para penggemar.

“Pandemi sangat sulit, kami ingin menghadirkan sesuatu yang membuat beban dan kesedihan orang-orang dapat sedikit terangkat. Itu yang sangat ingin kami sampaikan dalam musik kami,” jelas Andy.

Hingga saat ini, mereka dan tim tak pernah berhenti bekerja untuk menciptakan karya-karya baru. Mereka pun optimistis, tahun depan, HONNE akan kembali menyuguhkan kembali karya baru.

“Sejauh ini, kami sebenarnya selalu bekerja, 24 jam-tujuh hari, terus memutar otak untuk menciptakan proyek baru. Kami sangat yakin dapat merilisnya tahun depan,” kata James.

Pada kesempatan itu, HONNE menyatakan kerinduannya pada kehangatan penggemar di Indonesia. HONNE memiliki banyak penggemar di Indonesia, apalagi setelah lagu “Location Unknown” viral setelah dinyanyikan Gempita Nora Marten (anak Gading Marten dan Gisella Anastasia) pada 2019.

Tagar #garagaragempi juga mendongkrak views lagu “Location Unknown” di kanal Youtube. Lagu itu sendiri merupakan hasil kolaborasi dari HONNE dan penyanyi asal Inggris, Georgia, yang dirilis pada 14 November 2018.

Animo penggemar yang luar biasa di Indonesia membuat HONNE menambah satu hari gelaran konser tunggal pertama mereka di Indonesia. Tur HONNE “Love Me/Love Me Not 2019” yang tadinya hanya digelar selama 20 dan 21 November, akhirnya ditambah menjadi selama tiga hari yaitu 19 hingga 21 November di Livespace SCBD, Jakarta Selatan.

Momen itu juga rupanya memberikan kesan yang begitu mendalam bagi Hatcher maupun Clutterbuck. Mereka juga berharap, pada kemudian hari bisa mengulang keseruan konser 2019.

HONNE sangat ingin datang kembali ke Indonesia. “Datang ke Indonesia adalah hal yang sangat berkesan bagi kami,l dan kami sangat rindu keseruan dan teriakan fan Indonesia,” kata Clutterbuck.

HONNE berterima kasih kepada semua penggemar yang selalu mendukung dan mendengarkan karya-karya mereka. “Kami mencintai kalian, sampai jumpa secepat mungkin, dan tetap jaga keselamatan,” kata HONNE.

HONNE telah mengumumkan tur utama mereka di Amerika Utara yang dimulai di Boston, Massachusetts, AS, pada awal Mei 2022. HONNE akan melakukan perjalanan melintasi Amerika Utara untuk mempromosikan album terbarunya.

Grup yang dibentuk pada 2014 ini pertama kali merilis EP bertajuk Warm on a Cold Night dan All in the Value pada 2014. Pada 22 Juli 2016 mereka merilis album debut mereka berjudul Warm on a Cold Night melalui Tatemae Recordings. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat