Penumpang menjalani pemeriksaan oleh petugas kesehatan setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (7/12/2021). | EPA-EFE/ADI WEDA

Nasional

Hindari Omikron, WNI Diimbau tak ke Luar Negeri

Masyarakat diminta mengalihkan liburannya ke destinasi dalam negeri.

JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta warga negara Indonesia diminta tidak melakukan perjalanan keluar negeri sementara ini. Peringatan Retno disampaikan terkait meningkatnya kasus varian omikron di luar negeri.

“Pemerintah meminta dengan sangat, mengimbau dengan sangat bagi warga negara Indonesia yang tidak memiliki kepentingan yang sangat mendesak untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri,” ujar Retno, usai rapat terbatas PPKM bersama Presiden Joko Widodo, Senin (13/12).

Hingga saat ini, kata Retno, sudah lebih dari 70 negara atau wilayah yang telah mendeteksi masuknya varian omikron, baik berupa kasus konfirmasi maupun suspek. Di antara negara-negara tersebut, salah satunya negara di sekitar Indonesia.

Retno mengatakan, Pemerintah Inggris juga telah menaikkan level kewaspadaan negaranya terhadap varian omikron setelah mengalami lonjakan kasus hingga dua kali lipat dalam satu hari. “Dengan masih terbatasnya bukti-bukti maka tidak ada cara lain bagi kita untuk terus berhati-hati dan waspada. Selain melakukan akselerasi vaksinasi, mematuhi protokol kesehatan, maka diperlukan upaya untuk membatasi pergerakan,” tegas Retno.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga meminta agar masyarakat mengurangi rencana kegiatan ke luar negeri di masa libur akhir tahun. Ia ingin masyarakat mengalihkan kegiatannya ke berbagai daerah di Indonesia, sekaligus untuk membantu pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Imbauan dari pemerintah untuk kita mengurangi dulu perjalanan ke luar negeri karena tadi sudah disampaikan Bu Menlu, bagaimana di Inggris sekarang omikron melonjak begitu cepat. Jadi jangan kita gagah-gagahan. Libur dalam negeri, bantulah ekonomi dalam negeri kita, libur ke Bali,” ujarnya.

Masyarakat dimintanya tetap berhati-hati dan tidak lengah meskipun kasus Covid-19 di Indonesia sudah terkendali. "Kita tidak boleh jemawa, tapi sampai hari ini kita memang masih dalam level satu dan kita masih confident," ujar Luhut.

Pemerintah juga belum berani menyimpulkan kondisi Covid-19 Indonesia saat ini sudah masuk endemi. Sebab, Indonesia masih harus menghadapi periode liburan Natal dan tahun baru.

Ia menambahkan, butuh kerja sama semua pihak untuk tetap bisa mempertahankan kondisi Covid-19 yang saat ini sudah terkendali. "Makanya kita imbau tadi tidak usah dulu libur-libur luar negeri dulu deh, supaya jangan bawa penyakit ke dalam negeri," ujar Luhut.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan berdasarkan pemeriksaan sampel dari pasien Covid-19 melalui laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) atau pengurutan genom, varian omikron belum ditemukan. "Dalam dua minggu terakhir Bandara Soekarno Hatta itu masuk 33 ribu inbound passangers, kami sudah PCR 98 positif dan 98-nya kami genome sequence sampai sekarang hasilnya masih varian delta," kata Budi.

Kemudian, dari pintu masuk melalui jalur laut atau pelabuhan, selama dua pekan terakhir sebanyak 3.500 penumpang dari luar negeri masuk ke Indonesia. Sebanyak 53 orang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes PCR. "Dari 53 ini 100 persen kami genome sequence sampai sekarang yang keluar masih delta," ungkap Budi.

Sama halnya dengan jalur laut dan udara, untuk pintu masuk jalur darat juga belum ditemukan varian omikron. "Untuk jalur darat paling barat masuk dari Entikong, dua pekan terakhir masuk 2.000 penumpang. Kami tes semua PCR, 37 positif dan sampai sekarang masih semuanya varian delta," ujar Budi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat