Zlatan Ibrahimovic | CLAUDIO GIOVANNINI/ANSA

Olahraga

Energi Kuda Ibrahimovic

Ibrahimovic mencetak gol akrobatik untuk membuat Rossoneri terhindar dari kekalahan di Dacia Arena.

Zlatan Ibrahimovic mencatatkan sejarah baru di Milan. Golnya ke gawang Udinese membuatnya menjadi pemain ketiga yang mencetak 300 gol di lima liga top Eropa abad ini. Dua pemain sebelumnya adalah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Ibra, pemain yang kini berusia 40 tahun itu, mencetak gol akrobatik untuk membuat Rossoneri terhindar dari kekalahan di Dacia Arena dalam laga Seri A Italia yang berakhir imbang 1-1, Ahad (12/12) dini hari WIb.

Tendangan salto itu menambah gol Ibra menjadi 300 yang dicetak di Seri A, Ligue 1 Prancis, Liga Primer Inggris, dan La Liga Spanyol. Sejak Januari 2000, hanya Ronaldo dengan 483 gol dan Messi dengan 475 gol yang berhasil mencetak gol terbanyak di lima liga teratas.

Secara spesifik, Ibra mencetak 153 gol Seri A, 113 gol (Ligue 1), 17 gol (Liga Inggris), dan 16 gol (La Liga). Angka 300 itu tidak termasuk dalam 53 golnya di kompetisi Liga Utama Amerika Serikat (MLS) dan 35 di kompetisi Eredivise Belanda.

Ibra membuktikan bahwa usia tidak membatasi dirinya bermain di level tertinggi. Ia bagaikan pemain bertenaga kuda. Meski sudah berusia 40 tahun, ia masih membela klub sekelas Milan. Tidak hanya sebagai pajangan, tapi pemain andalan.

"Adrenalin membuat saya terus berada di level ini. Itu andalan kunci dari segalanya. Saya lebih rock and roll dari sebelumnya, lebih berfokus pada keindahan, tapi saya lebih dewasa," ungkap Ibra, dikutip dari Football-Italia, Ahad.

Ia mengeklaim sangat atraktif saat masih anak-anak, tapi orang tuanya tidak pernah melarang atau memerintahkannya untuk berhenti melakukan sesuatu. Pemain asal Swedia itu mengungkapkan, setiap pagi selalu bangun dengan badan terluka, tapi tetap punya tujuan dalam pikirannya. "Anda harus menggunakannya dan mentransformasikan penderitaan itu ke dalam energi positif," ujarnya.

Bahkan, Ibra mengungkapkan keinginannya untuk terus membela Milan. Kontraknya akan habis di Milan pada Juni mendatang, tapi ia belum menunjukkan tanda-tanda bakal pensiun.

Sambil bercanda, Ibra ingin menekan Rossoneri untuk memberikan perpanjangan kontrak. Bahkan, kalau bisa, ia ingin membela Milan seumur hidup. Ia mengaku masih punya tujuan yang bisa dicapai dan meraih scudetto.

"Saya ingin bermain selama mungkin, dan selama saya masih memiliki adrenalin itu, saya akan terus melanjutkan (karier)," ucapnya, dikutip dari Tribalfootball.

Gol mantan pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu terjadi pada menit 90. Gol itu membawa Milan berada di puncak klasemen Seri A. Namun, apakah Milan akan tetap di puncak sampai akhir pekan ini atau tidak, masih bergantung pada hasil Napoli saat menjamu Empoli.

Pelatih Milan Stefano Pioli mengaku sangat senang dengan kontribusi yang telah diberikan Ibra. Dalam sebuah kesempatan wawancara, allenatore berusia 56 tahun itu memuji mentalitas Ibrahimovic yang sungguh gila. "Dia memiliki mentalitas dan kekuatan batin yang gila, terlepas dari kariernya, dia memiliki keinginan yang besar untuk bermain bagus di setiap pertandingan," ujarnya.

Ia mengakui, sosok Ibra telah memberikan pengaruh besar di ruang ganti pemain. "Sekarang saya tidak mengatakan apa-apa lagi (di ruang ganti) setelah pertandingan karena Ibrahimovic ada di sana," ujar Pioli.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat