Iwan Fals saat tampil dalam SOS Rainforest Foundation | Youtube Rainforest Foundation

Geni

Pesan Patah Hati dari Iwan Fals

Iwan Fals berpesan, patah hati bisa mendewasakan seseorang.

OLEH SANTI SOPIA

Usia yang menua dan rambut yang sudah memutih tak menghalangi Iwan Fals menghadirkan tembang bertema patah hati. Musisi senior itu mampu menampilkan empatinya dengan persoalan yang ada dalam lagu “Patah”.

Karya tersebut khusus diciptakan oleh gitaris Enda Ungu untuk sang maestro. Cerita dari “Patah” sangat berkaitan dengan banyak orang.

“Walaupun rambut sudah putih, boleh saja patah hati, itu luar biasa, soal cinta itu juga dekat dengan ketuhanan,” kata Iwan dalam konferensi pers di XXI Plaza Senayan, Senin (6/12).

Menurut pria yang berkecimpung di dunia musik sejak 1975 ini, lagu tersebut berpesan bahwa patah hati bisa mendewasakan seseorang. Bagaimana seseorang merasa takut kehilangan, tetapi justru rasa marah yang dikeluarkan kepada orang yang disayangi. Hal-hal seperti itu sering kali terjadi dalam sebuah hubungan.

Iwan bersama label Musica Studio’s sekaligus merilis video klip “Patah”. Video ini tidak hanya menjadi karya audio yang manis dan berintrokan harmonika sedap, tetapi juga sajian khusus lewat sebuah film pendek yang dibintangi Reza Rahadian sebagai Jaka dan Marsha Timothy sebagai Aruna. 

Keduanya adalah suami-istri. Saat bertengkar, masing-masing meluapkan kemarahannya. Namun, pada sisi yang lain, baik Jaka maupun Aruna tetap takut kehilangan satu sama lain.

Keduanya kemudian berbaikan walau hanya lewat tatapan mata yang kuat. Itulah indahnya sebuah hubungan manusia. “Akhirnya, kita menikmati penjara itu. Karena masalah itu diselesaikan mendewasakan, kalau putus ya sudah masalah tidak ada,” kata musisi berusia 60 tahun ini.

Video klip dari lagu ketiga album Pun Aku tersebut memperlihatkan bagaimana perjalanan pasangan yang terjebak dengan traumanya masing-masing. Ini tercermin dalam hubungan yang sedang dijalani Jaka dan Aruna. “Digambarkan bagaimana Jaka dan Aruna berusaha mempertahankan hubungan dengan luka itu,” kata sutradara, Gianni Fajri. 

Menurut Reza Rahadian, sebagai aktor, sudah tugasnya menyelami karakter. Baik itu untuk tayangan berdurasi lebih panjang, seperti film layar lebar maupun pendek layaknya video klip. Namun, untuk film yang lebih pendek, dia perlu mengeksekusi emosi secara langsung. Berbeda dengan film layar lebar yang membuat dia terlebih dulu membangun konstruksi.

“Kalau untuk ini (video klip) penulis, sutradara, sudah membantu dengan jelas jadi pas dengar kata action langsung tumpah emosinya,” kata Reza.

Menurut dia, akting dalam video klip juga disebut perlu disampaikan secara realis. Tidak perlu adegan yang terlalu melow dan dramatik. Menyampaikan emosi tanpa harus bercucuran air mata. “Jadi, tanpa adegan, mungkin enggak sampai tumpah ruah, tapi emosinya sampai,” ujarnya.

Aktris Marsha Timothy merasa beruntung dengan arahan sutradara dan penulis. Di balik video yang singkat, pemain film Toko Barang Mantan itu sudah menyelami bagaimana latar belakang cerita dan pemain.

“Jadi, kami lumayan punya amunisi bagaimana kira-kira emosi yang akan dikeluarkan,” ujarnya.  Lagu “Patah” dan album Pun Aku sudah bisa didengarkan secara utuh di sejumlah kanal musik digital.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat