Perencanaan bisnis bersama teman (ilustrasi) | Pexels/Canva Studio

Perencanaan

Cuan Bersama Teman

Saling memahami dan berempati dapat menjadi modal saat menghadapi konflik bersama.

Dalam membangun bisnis, boleh dibilang semua orang ingin menjalankan bisnis dengan partner yang klop. Hal inilah yang kemudian mendorong sebagian orang memilih teman atau sahabat sebagai rekan bisnis. 

Rekan yang tepat memang dapat mengakselerasi performa sebuah bisnis, karena kehadiran individu lain di dalam bisnis dapat memperluas perspektif, menambah teman bertukar pikiran, menyeimbangkan beban peker jaan, hingga bersinergi modal usaha.

Meski kita saling memahami dan percaya, tak selamanya menjalankan bisnis dengan teman atau orang terdekat bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Akan selalu ada risiko yang menyertainya, mulai dari sering berselisih hingga berakhirnya hubungan pertemanan.

Namun, setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih rekan bisnisnya, baik bersama orang yang baru dikenal, teman dekat, pasangan, bahkan keluarga sekalipun.

Terlepas dari status hubungan yang telah dibangun dengan rekan bisnis, penilaian awal saat memilih rekan bisnis harus tetap dilakukan secara objektif agar tidak menimbulkan penilaian yang bias.

Salah satu fondasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan bisnis bersama teman, dapat mulai dibangun dengan mencari rekan bisnis yang memiliki keterampilan berbeda. Pada dasarnya setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.  

Keterampilan berbeda dapat membantu para pemilik bisnis untuk saling melengkapi satu dengan lainnya dalam mendorong perkembangan bisnis.

Irvan Helmi, Co-Founder and Director of Anomali Coffee, mengungkapkan, memilih rekan bisnis bukan hanya berlandaskan alasan sudah kenal baik sejak lama. Meskipun dia memilih menjadikan sahabat lama sendiri sebagai rekan bisnis, dia mengaku tidak pernah mengesampingkan kriteria utama yang dicari dari seorang rekan bisnis yang baik, yaitu adanya perbedaan keterampilan untuk saling melengkapi.

“Di Anomali Coffee, saya lebih fokus menangani hal yang berhubungan dengan marketing dan kualitas produk, sedangkan rekan saya, Agam, menangani keuangan bisnis dan strategi bisnis secara garis besar. Alhasil, saya banyak belajar dari Agam tentang strategi menjalankan bisnis,” kata Irvan dalam ajang pertemuan virtual yang berlangsung bulan lalu.

Menurut Irvan, perbedaan keterampilan ini dapat menjadi nilai tambah yang membuat Anomali memiliki perspektif yang lebih luas dalam mencapai tujuan bisnis. Ia dan rekannya Agam, juga tak pernah sungkan untuk saling beradu argumen dan ide ketika sedang mengembangkan bisnis.

“Kami itu sering banget beda ide atau gagasan, tapi ya sudah, kita saling beradu argumen. Misalnya, saya attack ide Agam di depan tim, begitupun sebaliknya. Dan, saat yang dipakai ide Agam, misalnya, setelah direalisasikan mau itu berhasil atau gagal sudah menjadi tanggung jawab bersama,” kata Irvan.

Nilai Kehidupan

photo
Mengelola bisnis bersama teman memerlukan profesionalitas (ilustrasi) - (Pexels/Pixabay)

Memiliki nilai-nilai kehidupan yang sama juga bisa menjadi salah satu cara melanggengkan bisnis bersama teman. Psikiater dr Jiemi Ardian menjelaskan, setiap individu memiliki nilai-nilai kehidupan yang mereka pegang teguh dalam menjalani kehidupan. 

Karena itu, penting bagi pelaku bisnis untuk memahami nilai-nilai hidup yang dipegang teguh oleh rekan bisnis mereka. Memiliki beberapa nilai kehidupan yang sama dapat membantu mereka saling memahami dan menciptakan hubungan bisnis yang lebih langgeng.

Menurut dr Jiemi, kepribadian setiap orang memang berbeda antara satu dan yang lainnya. Namun, perbedaan tersebut dapat disatukan dengan nilai-nilai kehidupan yang mereka pegang teguh. Kedua individu atau lebih dapat dikatakan cocok satu sama lain untuk menjalin hubungan bisnis jangka panjang apabila mereka memegang beberapa nilai-nilai kehidupan yang saling beririsan.

Misalnya, kedua individu ini sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran, maka mereka pun akan cenderung menjalankan bisnis dengan saling terbuka dan jujur dalam berkomunikasi. “Setiap individu yang memegang beberapa nilai kehidupan yang sama akan lebih mudah untuk saling memahami dan berempati satu sama lain sehingga dapat lebih bijak saat menghadapi konflik bersama,” kata dr Jiemi. 

 

 
Setiap individu yang memegang beberapa nilai kehidupan yang sama akan lebih mudah untuk saling memahami dan berempati satu sama lain.
 
 

 

Teguh Jaga Profesionalisme

photo
Berbisnis bersama teman (ilustrasi) - (Pexels/Alexander Suhorucov)

Cerita tak kalah menarik datang dari Max Mandias dan Helga Angelina, sepasang kekasih yang mendirikan Burgreens. Bagi keduanya, selain keterampilan, rekan bisnis juga pastinya harus mengemban komitmen yang kuat, sehingga tiap individu yang terlibat di dalamnya bersedia mengesampingkan ego atau keakuan. 

Hal itulah yang menjadi kunci kesuksesan dari Max dan Helga. Helga mengatakan, bisnis merupakan usaha jangka panjang yang harus terus diupayakan. 

Ketika memutuskan untuk membangun Burgreens bersama Max, sekalipun Max merupakan kekasihnya pada saat itu, mereka menyepakati beberapa hal mendasar yang dituangkan ke dalam perjanjian kerja sama yang sah.

Dengan begitu, keduanya bisa menjaga profesionalitas berbekal komitmen yang telah mereka tentukan bersama dan tidak lagi membawa status teman, pacar, atau saudara, tetapi semua dilakukan atas kelangsungan bisnis dan tujuan bersama. “Bagi saya, memilih rekan bisnis yang mau dan mampu memegang teguh komitmen dapat membantu kita dalam mendorong pertumbuhan bisnis,” ujar CEO Burgreens, Helga Angelina.

Helga juga mengungkap, pada masa lalu dirinya memiliki pengalaman gagal menjalankan bisnis dengan teman. Menurut Helga, kegagalan bisnisnya kala itu disebabkan partner bisnisnya yang tidak fokus dan tak memberikan 100 persen tenaga untuk mencapai tujuan bisnis yang telah dirancang bersama.

“Dulu aku pernah gagal bisnis juga karena memang saat itu aku kasih 100 persen tenagaku, sementara partner-ku cuma 50 persen. Sebenarnya itu enggak masalah, Cuma masalahnya saat itu kami nggak ngobrolin dari awal. Kalau hal semacam itu diobrolin atau disepakati dari awal kayaknya enggak akan jadi masalah,” kata Helga. 

Permudah Akses Permodalan

Saat ini para pelaku UMKM di seluruh Indonesia, tidak perlu lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses permodalan. Karena, SiCepat resmi bekerjasama dengan salah satu platform Fintech Peer to Peer Lending yang sudah terdaftar dan berizin di OJK, Pinjam Modal. 

Kerja sama ini resmi ditandatangani oleh Murwanto selaku COO SiCepat Ekspres dan Herman Handoko, CEO Pinjam Modal Jumat, (10/12), di Jakarta. SiCepat Ekspres sebagai salah satu perusahaan jasa ekspedisi asli Indonesia, menyadari akan adanya masalah dan kebutuhan modal usaha bagi para pelaku UMKM. 

Melihat pentingnya kebutuhan modal bagi para pelaku UMKM, SiCepat memanfaatkan peluang kerja sama dengan Pinjam Modal melalui program Bonus (Bantuan Modal untuk Usaha). “Melalui program ini, member SiCepat atau Sahabat SiCepat, serta UMKM dapat mengajukan pinjaman secara online ke Pinjam Modal melalui Aplikasi SiCepat Ekspres. Kerja sama ini tentunya membuka kesempatan bagi program-program tekfin lainnya yang semakin memudahkan para Sahabat SiCepat dan UMKM”, ujar The Kim Hai selaku Chief Executive Officer (CEO) SiCepat Ekspres. 

Senada, Imam Sedayu, Chief Commercial Officer (CCO) SiCepat Ekspres menjelaskan, para pelaku UMKM kini harus pandai mencari informasi sebanyak-banyaknya dan tidak takut untuk mencoba. SiCepat Ekspres telah menghadirkan inovasi dan kemudahan untuk para mitra UMKM melalui produk layanan. 

SiCepat juga secara aktif memberikan beberapa pelatihan daring bersama dengan toko daring berpengalaman. Para pelaku usaha juga dimudahkan dengan WhatsApp Business SiCepat Klik agar tidak perlu lagi mengantar paket ke gerai.

Pinjam Modal sebagai salah satu perusahaan Fintech lokal yang juga merupakan anak perusahaan dari PT BFI Finance Indonesia, hadir sebagai solusi bagi seluruh UMKM di Indonesia yang membutuhkan akses permodalan. Pinjam Modal pun berkomitmen memberikan dukungan kepada Pelaku UMKM untuk dapat bertumbuh, berkembang dalam menggerakkan perekonomian masyarakat di seluruh Indonesia.

Kerjasama yang dilakukan Pinjam Modal bersama dengan SiCepat ini memiliki tujuan yang sama yakni untuk memberikan fasilitas permodalan yang aman dan terpercaya bagi para Sahabat SiCepat. Dengan maraknya pemberitaan perihal pinjol ilegal yang meresahkan, Pinjam Modal hadir sebagai Fintech legal resmi yang akan membantu para UMKM dalam memenuhi kebutuhan modal usaha.

“Kami berharap kemitraan antara SiCepat dan Pinjam Modal sebagai fintech resmi yang berizin di OJK semakin memperkuat inklusi keuangan digital di Indonesia, khususnya Sahabat SiCepat dalam hal permodalan,” kata Herman Handoko, CEO Pinjam Modal.

Saat ini, untuk jumlah plafon pinjaman, para Sahabat SiCepat bisa mendapatkan fasilitas tambahan modal usaha hingga 50 juta rupiah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat