Kepala Kantor BP Jamasostek Jakarta Sudirman Suhuri | Erdy Nasrul

Nasional

BP Jamsostek Ajak Masyarakat Lawan Korupsi

Selain pengawasan, pencegahan juga dilakukan dengan meningkatkan kualitas mental jajaran BP Jamsostek.

 

JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) mengajak masyarakat melawan korupsi. Hal itu dilakukan dengan mengawasi pelayanan BP Jamsostek, yang merupakan bagian dari pencegahan korupsi. 

“Kami memiliki whistle blowing system (WBS). Kalau bapak dan ibu sekalian menemukan dugaan korupsi, nepotisme, dan gratifikasi, silakan adukan lewat sistem tersebut dengan mengakses wbs.bpjsketenagakerjaan.go.id,” kata Kepala Kantor BP Jamsostek Jakarta Sudirman, Suhuri, di Jakarta, pada Kamis (9/12/2021).

WBS adalah mekanisme penyampaian pengaduan dugaan tindak pidana tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi yang melibatkan pegawai dan orang lain. Aksi itu dilakukan dalam organisasi tempatnya bekerja. Pelapor bukan merupakan bagian dari pelaku kejahatan yang dilaporkannya.

Laporan yang disampaikan meliputi dugaan pelanggaran apa, siapa yang bertanggung jawab atau terlibat, dan terkait dengan dugaan pelanggaran tersebut, dimana tempatnya, kapan waktunya, bagaimana pelanggaran itu dilakukan (modus), dan bukti apa yang memperkuat dugaan tersebut.

Pelaporan dilakukan secara daring dan identitas pelapor pasti dirahasiakan. “Sistem akan secara otomatis merekam laporan dan merahasiakan data pelapor. Ini untuk perbaikan pelayanan kami,” kata Suhuri dalam momentum Hari Antikorupsi.

Selain pengawasan, pencegahan juga dilakukan dengan meningkatkan kualitas mental jajaran BP Jamsostek. Salah satunya dilakukan dengan mengadakan pengajian bulanan. Ini merupakan momentum penguatan mental dengan harapan perisai diri semakin kuat menghadapi nafsu atau dorongan diri melakukan perbuatan tercela.

“Pengajian itu menyejukkan hati, menenangkan diri kita, kemudian menguatkan kekeluargaan,” kata Suhuri.

photo
Warga mendapatkan bingkisan dalam perayaan hari antikorupsi yang diselenggarakan BP Jamsostek Jakarta Sudirman. - (Erdy Nasrul)

Dengan mengikuti pengajian, jajarannya menjadi lebih dekat, sama-sama memotivasi untuk berbuat lebih baik. Juga menambah kedekatan kepada Yang Mahakuasa.

Kegiatan ini merupakan upaya menguatkan iman, yang merupakan nilai dasar yang dibangun BP Jamsostek, selain juga ekselen, teladan, harmoni, integritas, kepedulian, dan antusias (ETHIKA). Pihaknya optimistis, pengawasan dan kegiatan internal seperti pengajian akan memperkuat jajarannya mencegah korupsi.

Pihaknya merayakan hari antikorupsi (9 Desember) bersama jajarannya dan peserta Jamsostek. Beberapa bagian acara ini adalah mengisi kutipan atau kesan tentang mencegah korupsi, dan kuis sederhana tentang pencegahan korupsi.

Hari antikorupsi adalah kampanye global yang diperingati pada tanggal 9 Desember setiap tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran publik agar bersama-sama, melibatkan berbagai pihak, melawan rasywah dan segala bentuk korupsi, yang merugikan negara dan khalayak. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menginisiasi kampanye ini sejak penandatanganan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Korupsi di Mérida, Meksiko pada tanggal 9 hingga 11 Desember 2003. Majelis Umum PBB menetapkan 9 Desember sebagai Hari Antikorupsi Internasional, sementara konvensinya sendiri mulai berlaku pada bulan Desember 2005.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat