Warga mengantre sebelum menaiki penerbangan Air France ke Prancis dari Bandara Internasional Tambo di Johannesburg, Afrika Selatan, Jumat (26/11/2021). Sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia mulai menutup pintu kedatangan dari Afrika bagian selatan. | (AP Photo/Jerome Delay)

Tajuk

Momentum dari Varian Baru

Para peneliti internasional saat ini terus bekerja untuk mengungkap seberapa berbahayanya omikron ini.

Respons pemerintah atas munculnya varian baru Covid-19 cukup baik. Tampaknya pemerintah sudah belajar dari pengalaman buruknya menangkal varian delta India sembilan bulan lalu. Kini, berbagai pembatasan dan larangan masuk sudah dipasang, untuk menangkal varian yang datang dari Afrika bagian selatan itu. Hanya dalam waktu kurang dari sepekan, sejak kabar varian omikron ditemukan sejumlah negara di dunia.

Ada beberapa hal yang harus menjadi sorotan dari munculnya varian omikron ini. Pertama, karena ini varian baru maka informasi mengenai omikron belumlah banyak terungkap. Para peneliti internasional saat ini terus bekerja untuk mengungkap seberapa berbahayanya omikron ini. Apakah omikron lebih mematikan daripada varian delta? Apakah omikron lebih cepat menular daripada varian delta? Apakah omikron memunculkan dampak lainnya yang berbeda dengan varian-varian sebelumnya?

Kedua, harus diingat bahwa varian omikron berkembang pesat di wilayah spesifik. Kita harus memasukkan variabel seberapa jauh penanganan Covid-19 di Afrika bagian selatan untuk dapat melihat gambaran yang lebih utuh.

Apakah disiplin protokol kesehatan di sana berjalan baik? Apakah tingkat vaksinasi berjalan pesat? Bagaimana situasi rawat inap pasien di sana? Bagaimana tingkat kematian pasien Covid-19, dan lain sebagainya. Satu hal yang jelas, varian omikron berkembang di dua wilayah yang tingkat vaksinasinya, dosis pertama dan dosis kedua, masih rendah.

 
Para peneliti internasional saat ini terus bekerja untuk mengungkap seberapa berbahayanya omikron ini.
 
 

Ketiga, dengan data varian yang masih minim dan kondisi di Afrika seperti itu, maka situasinya saat ini serba-menunggu. Faktor ketidakpastian menjadi amat besar. Ketidakpastian dalam situasi Covid-19 memicu berbagai reaksi berlebihan. Setiap negara tidak mau kecolongan seperti yang mereka hadapi saat varian delta India merebak.

Karena itu, kita memaklumi, bagaimana respons menutup begitu cepat dari Eropa, Asia, dan Amerika. Termasuk respons Indonesia, yang langsung menutup penerbangan dari sejumlah negara Afrika dan memperlama waktu isolasi turis asing tertentu.

Padahal dua pekan sebelum omikron merebak, berbagai negara di dunia cenderung melonggarkan lalu lintas udara, untuk meningkatkan sektor pariwisatanya. Terutama di Asia Tenggara.

Sementara di Eropa, masih berjibaku dengan lonjakan Covid-19 akibat warga yang tidak disiplin menggunakan masker. Karena itu, tudingan ‘tidak adil’ yang disebutkan Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) terhadap kebijakan larangan sejumlah negara terasa di luar konteks pandemi. Kita meminta Afsel memahami dan mengerti sikap amat berhati-hati negara lain. Karena situasinya memang sedang tidak normal.

Keempat, salah satu cara terbaik mengatasi varian omikron adalah dengan kerja sama internasional. Terutama soal vaksin dan vaksinasi. Afrika adalah satu-satunya kawasan di dunia, yang kini tingkat vaksinasinya masih amat rendah. Ini dipicu oleh faktor ketersediaan vaksin dan sumber daya vaksinasi.

Ketersediaan vaksin ini terkait dengan pendanaan vaksin di Afrika dan pasokan vaksin yang sudah dipesan terlebih dulu oleh negara maju ataupun negara berkembang.

 
Sedari awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah menegaskan, saling berbagi vaksin harus menjadi salah satu kebijakan utama negara-negara di dunia saat ini. 
 
 

Sedari awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah menegaskan, saling berbagi vaksin harus menjadi salah satu kebijakan utama negara-negara di dunia saat ini. Jadi saat ini adalah waktu yang tepat bagi negara-negara lain untuk turun tangan membantu memecahkan persoalan omikron dan vaksinasi ke Afrika bagian Selatan. Bukannya malah menjauhi.

Kelima, dari dalam negeri, merebaknya varian omikron harus diantisipasi pemerintah dengan lebih menggencarkan lagi kedisiplinan prokes dan vaksinasi. Omikron muncul pad saat kita tahu bahwa lingkungan sekitar kita kian kendur mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Dalam tiga pekan terakhir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, capaian vaksinasi malah merosot. Harusnya makin sering mencapai dua juta suntikan per hari, kini rata-rata hanya 1,3 juta suntikan.

Pemerintah harus tegas menyatakan, dengan potensi lonjakan kasus pada akhir tahun dan merebaknya varian omikron di berbagai negara, Indonesia harus kembali memperketat kebijakan Covid-19. Bukan malah memperlonggar.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat