Sejumlah anggota TNI melakukan persiapan penutupan Peparnas Papua di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Jumat (12/11/2021). (ilustrasi) | ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Nasional

Tak Ada Peningkatan Keamanan di Papua

TPNPB-OPM berencana menggelar upacara peringatan HUT OPM.

 

JAKARTA -- Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (HUT OPM) jatuh pada 1 Desember. Satgas Nemangkawi belum berencana menambah jumlah personel keamanan di wilayah Papua jelang peringatan tersebut.

"Tidak ada pengerahan dan penambahan personel," kata Kaops Nemangkawi, Brigjen Ramdani Hidayat  saat dihubungi Republika, Ahad (28/11). Kendati demikian, ia menegaskan, Satgas Nemangkawi akan tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi pada HUT OPM. "Lebih waspada saja dan monitor giat masyarakat," ujarnya.

Meski tidak ada peningkatan keamanan, Satgas Nemangkawi masih terus melakukan perburuan dan penangkapan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Pada Sabtu (27/11) pukul 11.40 WIT, Satgas Nemangkawi menangkap Komandan Operasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Wilayah Yahukimo Demius Magayang alias Temius Magayang. 

Demius ditangkap di sekitar PT Indopapua Jalan Gunung Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua. Dalam penangkapan tersebut, Demius mengalami luka tembak di bagian lutut dan pergelangan kaki kiri. 

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, Demius sudah dibawa ke RSUD Dekai untuk mendapatkan perawatan medis. Demius diduga terlibat dalam rentetan kasus pembunuhan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, di antaranya penganiayaan berat terhadap staf KPUD Yahukimo bernama Henry Jovinski. 

Sementara itu, pada peringatan HUT OPM, Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) bakal menggelar upacara. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, kegiatan pada tanggal 1 Desember itu akan dilakukan serentak di seluruh markas TPNPB-OPM yang tersebar di dalam dan luar negeri. 

"Semua markas dibawah Komando Nasional TPNPB OPM akan lakukan upacara di setiap markas, yaitu di 34 Kodap di seluruh Tanah Papua dan di luar negeri," kata Sebby kepada Republika.

Selain itu, menurut dia, Ketua Badan Diplomatik TPNPB-OPM Akouboo Amatus Douw bersama pendukung Papua Merdeka akan melakukan upacara secara internasional. Ia menambahkan, kegiatan itu bakal disiarkan secara live atau langsung.

Sebelumnya, Sebby mengatakan, TPNPB-OPM menolak perundingan dengan TNI-Polri untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua. TPNPB-OPM hanya akan berunding dengan level menteri negara di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyebut, pendekatan baru yang digaungkan para petinggi militer dan kepolisian Indonesia baru-baru ini sebagai konsep usang untuk menutupi ragam kebobrokan penanganan keamanan dan kesejahteraan di Papua. Juru Bicara KNPB Pusat Nesta Ones Suhuniap mengatakan, pendekatan baru yang ditawarkan kepada masyarakat Papua hanya salah satu bentuk pencitraan karena pemerintah masih menggunakan militer dan pasukan keamanan. 

Pendekatan baru yang dimaksud merujuk pada pernyataan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bahwa pemerintah akan mengutamakan pembangunan kesejahteraan yang komprehensif dan sinergis di Papua. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan bertolak ke Papua untuk mengumumkan strategi penanganan Papua. 

Selain Andika, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman juga meminta personel TNI tak mengutamakan aksi membunuh anggota KKB Papua. Pernyataan Dudung disambut positif oleh sejumlah pihak.

Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan, pernyataan Dudung menegaskan bahwa TNI dalam penanganan kelompok kriminal bersenjata (KKB) mengedepankan civil justice. Sementara, mantan kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Soleman Ponto, meyakini pernyataan Dudung bakal diikuti para prajurit TNI di lapangan. 

Apalagi perintah tersebut juga telah jelas disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. "TNI itu orang yang paling disiplin. Begitu diperintah pasti dia jalan," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat