Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan meninggalkan lapangan usai kalah dari ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam pertandingan perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo | ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Olahraga

Langkah Daddies Kembali Dihentikan Wakil Jepang

Hendra/Ahsan dikandaskan oleh lawan yang sama di Indonesia Masters 2021 beberapa hari lalu.

BALI -- Kiprah ganda putra peringkat kedua dunia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, di Indonesia Badminton Festival dipastikan selesai. Pasangan berjuluk the Daddies ini kandas di babak pertama SimInvest Indonesia Open 2021.

Dalam laga yang berlangsung di Bali, Rabu (24/11), Daddies dikalahkan ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, 21-23, 21-15, dan 15-21, dalam waktu 60 menit. Ini kekalahan kedua beruntun yang diderita Daddies dari duet Hoki/Kobayashi yang merupakan juara Indonesia Masters 2021 itu.

Pekan lalu di ajang Indonesia Masters, tepatnya pada babak kedua atau 16 besar, Daddies harus mengakui keunggulan lawannya juga dengan tiga gim, 21-11, 15-21, dan 12-21. 

Hasil tersebut tidak saja membuat Daddies tersingkir dari ajang berhadiah 850 ribu dolar Amerika Serikat itu, mereka juga harus melupakan impiannya untuk kembali bermain di ajang BWF World Tour Final 2021. Tahun lalu, Ahsan/Hendra tampil di ajang BWF Final di Thailand.

Secara peringkat dunia, pasangan ini masih bertengger di posisi kedua. Namun, di peringkat untuk di BWF Final 2021, Daddies ada di posisi ke-15. Hanya delapan terbaik yang berhak lolos ke BWF Final. Sejauh ini, untuk ganda putra, Indonesia baru punya satu wakil di BWF Final 2021, yakni atas nama Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

BWF membedakan antara peringkat dunia dan nilai BWF road final. Nilai tersebut dikumpulkan dari  hasil mengikuti turnamen BWF selama satu tahun berjalan, mulai dari level Super 100 hingga 1.000. Di sisi lain, peringkat dunia adalah nilai akumulasi sejak tahun sebelumnya. Peraih emas Olimpiade otomatis lolos ke BWF Final.

Usai pertandingan, Hendra enggan tenggelam dalam kekecewaan mendalam. "Hari ini (kemarin—Red) kalah lagi, cuma saya rasa kali ini penampilan lebih baik walaupun kalah. Pola mainnya kurang lebih sudah bisa dipelajari. Progres mereka bagus, mengalami peningkatan. Terakhir ketemu dua tahun lalu, sekarang susah mati (poin karena kesalahan sendiri) dan sudah lebih kuat," kata dia.

Ia mengatakan, motivasi awal melawan pasangan Jepang itu adalah revans. Itu karena di ajang Indonesia Masters Hendra dan rekannya menelan kekalahan. "Ternyata hari ini (kemarin—Red) kita kalah lagi. Pada angka-angka ketat, mereka lebih yakin dan tidak mau adu drive, buka serangan dulu, baru serang balik," kata Hendra.

Dalam laga ketat itu, Ahsan mengalami cedera saat gim tiga sedang unggul 16-12. Akhirnya poin mereka tersalip. "Soal cedera Ahsan, tadi ada pengaruhnya di permainan karena dia bilang jadi tidak bisa lompat. Ya, kami pun susah matiin lawan (membuat lawan kehilangan poin) juga, ya," kata Hendra.

Walau absen di ajang BWF, Final Ahsan/Hendra akan tampil di kejuaraan dunia. Mereka memiliki waktu persiapan lebih lama untuk kejuaraan dunia di Huelva, Spanyol, beberapa pekan mendatang. "Selanjutnya paling persiapan ada world champion. Masih ada waktu dua pekan dari sekarang, kami coba maksimalkan saja untuk pemulihan dan latihan," kata Hendra.

Untuk tunggal putra sejumlah pemain tuan rumah berhasil lolos ke babak kedua, setelah sehari sebelumnya Shesar Hiren Rhustavito lolos. Hari berikutnya, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo Jonatan lolos setelah mengalahkan wakil Singapura Daren Liew dua gim langsung 21-14, 21-15. Chico mengalahkan rekan senegara Henrikho Kho Wibowo 21-11, 21-18.

Selepas laga, Chico mengaku menikmati pertandingan kali ini. Pemain yang ikut merebut supremasi Piala Thomas 2020 itu saat ini tengah dalam bentuk permainan terbaiknya.

"Saya menikmati setiap permainannya. Saya memainkan strategi yang saya latih di latihan. Untuk kondisi, saya merasa sedang performa terbaik. Hal itu terpenting saat ini karena saya mau menjaga semangat serta pikiran pada setiap pertandingan berikutnya," ungkap Chico.

Kemenangan pada partai kali ini membuat Chico akan menghadapi rekan satu negaranya, Jonatan Christie pada babak 16 besar. Ke depannya, pemain peringkat ke-60 itu ingin bermain lebih baik lagi dan tidak memikirkan soal hasil akhir. "Masuk 16 besar, saya hanya ingin bermain lepas dan tanpa beban pada setiap pertandingannya," pungkas Chico.

Sayang, kesuksesan mereka tidak diikuti Anthony Sinisuka Ginting. Dalam laga babak pertama, di luar dugaan Ginting takluk dari pemain muda Prancis, Popov Junior, 17-21 dan 18-21.

Pada hari yang sama, kemenangan unik diukir oleh pasangan ganda campuran Tanah Air, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Keduanya melangkah ke fase selanjutnya meski cukup mengukir satu poin di babak 32 besar.

Praveen/Melati melawan pasangan, asal Jepang Yujiro Nishikawa/Saori Ozaki. Akan tetapi, saat laga berjalan beberapa detik, Nishikawa/Ozaki mengajukan mundur atau retired.

Pada saat itu, Praveen/Melati baru meraih poin pertama dalam laga tersebut. Usai tertinggal satu poin, Ozaki langsung menghampiri bangku mereka sembari meminta maaf kepada wasit dan Praveen/Melati. Gestur itu diperlihatkan setelah Nishikawa tampak berjalan terpincang-pincang dan memutuskan berhenti bertanding.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat