Petugas melakukan pengasapan atau fogging di Laladon Gede, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/9/2021). Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mulai melakukan fogging ke sejumlah wilayah sebagai upaya memutus perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yan | ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.

Bodetabek

Dinkes Catat 349 Kasus DBD di Tangsel

Dinkes Kota Tangsel dan masyarakat perlu mengantisipasi secara lebih masif untuk menekan peningkatan kasus DBD.

TANGERANG SELATAN – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 2021, menunjukkan tren peningkatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel mencatat, ada 349 kasus DBD mulai awal Januari-15 November 2021.

“Dari bulan Juli sampai November ini memang mengalami peningkatan kasus (DBD),” ujar Kepala Dinkes Kota Tangsel Alin Hendalin Mahdaniar di Kota Tangsel, Provinsi Banten, Senin (22/11).

Dia memerinci, pada Juli 2021 terdapat laporan 29 kasus DBD, pada Agustus 2021 ada 30 kasus, sebanyak 32 kasus pada September 2021, dan pada Oktober 2021 naik menjadi 43 kasus, serta puncaknya pada 1-5 November 2021 terdapat 63 kasus DBD. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menurut Alin, pada Juli-November 2020, laporan DBD sebanyak 24 kasus, 14 kasus, 8 kasus, 6 kasus, dan 27 kasus. “Tapi, secara keseluruhan akumulasi jumlah memang tahun sekarang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu kasus DBD ada 498, tahun 2021 hingga November ini 349 kasus,” ujarnya.

Dinkes Kota Tangsel dan masyarakat perlu mengantisipasi secara lebih masif untuk menekan peningkatan kasus DBD. Pasalnya, kondisi cuaca yang cenderung ekstrem turut mempengaruhi kenaikan DBD.

“Tempat-tempat penampungan yang menjadi sarang nyamuk harus diadakan, tetap dengan 3M, menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk. Pokoknya program kita satu rumah satu jumantik harus digalakkan,” kata Alin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Kesehatan Tangsel (dinaskesehatantangsel)

DPRD meminta Dinkes Kota Tangsel fokus mencegah dan menangani kasus DBD di tengah pandemi yang belum berakhir. Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Iwan Rahayu mengatakan, penanganan DBD di Tangsel seharusnya menjadi hal penting, mengingat jumlah kasusnya yang terbilang cukup banyak.

 

“Dengan info dari Dinkes Kota Tangsel bahwa DBD terjadi peningkatan kasus, maka diharapkan Pemkot Tangsel melalui Dinkes segera mengambil langkah-langkah, mengingat saat ini adanya perubahan cuaca dan curah hujan yang meningkat," ujar Iwan.

Dia mengingatkan, kasus DBD di Tangsel dapat lebih dikendalikan agar tidak semakin timbul banyak korban. Hal itu karena DBD merupakan salah satu penyakit yang bisa membahayakan pasien. Sehingga, Pemkot Tangsel diharapkan dapat melakukan upaya yang lebih masif untuk mengantisipasi adanya kenaikan kasus DBD.

"Harus segera mungkin diantisipasi, jangan sampai terjadi wabah DBD karena saat ini negara dan daerah masih dalam situasi menjaga perkembangan Covid-19," katanya.

Selain mendorong Pemkot Tangsel agar lebih fokus pada penanganan kasus DBD, Iwan juga meminta masyarakat ikut andil dalam menekan angka kasus DBD. Di antaranya dengan menjaga kebersihan. “Mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bergotong-rotong, berperan aktif menjaga lingkungan masing-masing,” ucap Iwan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat