Sejumlah karyawan PT INKA (Persero) dengan mengenakan masker dan jaga jarak mendengarkan ceramah agama secara virtual yang disampaikan pendakwah Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Apa Gym pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-39 PT INKA di Madiun, | SISWOWIDODO/ANTARA FOTO

Khazanah

Menag Dorong Dai Terus Belajar

Dai berada di garda terdepan menyebarluaskan kearifan Islam ke berbagai penjuru dunia.

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendorong para dai terus belajar sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dan kapasitasnya dalam berdakwah. Karena itu, ia mengajak para dai ataupun mubaligh untuk mengikuti halaqah dakwah dan seminar nasional dalam rangkaian Annual Meeting of Islamic Dakwah (AMID) 2021.

AMID 2021 diselenggarakan secara virtual oleh platform digital CariUstadz.id bersama Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta dan Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia pada 20-21 November.

Menag menjelaskan, dakwah adalah bagian integral dan tidak terpisahkan dalam Islam. Bagi umat Islam, dakwah adalah representasi sikap dan perilaku sehari-hari. Sebagaimana Rasulullah telah memberikan teladan dalam berdakwah secara santun, kontekstual, dan menjunjung tinggi akhlak mulia.

“Karena itu sudah sepatutnya kredibilitas dan kapasitas para dai, ustaz, dan mubaligh perlu terus ditingkatkan," kata Menag saat membuka AMID 2021.

Menag menilai, tema yang diangkat dalam forum ini yaitu Dakwah Islam dan Perubahan Masyarakat Era Digital sangat relevan dan penting, mengingat tantangan dakwah Islam semakin luas di tengah situasi pandemi dan era disrupsi saat ini.

“Nabi Muhammad SAW mewajibkan umatnya untuk terus belajar, karena itu para dai, ustaz, dan mubaligh selaku penerus para nabi adalah kelompok orang yang lebih wajib untuk terus belajar,” kata Menag.

“Penyelenggaraan halaqah dakwah ini menjadi salah satu tempat belajar bersama, kita harus memanfaatkan sebaik baiknya," kata dia menambahkan.

Pada forum yang sama, pakar tafsir Alquran yang juga pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Prof Dr KH Quraish Shihab mengatakan, setiap manusia diberikan sedikit saja dari pengetahuan, dan pengetahuan manusia pun memiliki batasan. Begitupun seorang dai atau mubaligh perlu menyadari diri bahwa sejatinya hanya sedikit saja pengetahuannya tentang sesuatu.

"Kita ini yang memiliki pengetahuan agama atau pengetahuan apapun jangan pernah merasa telah tahu segalanya, kita masih belajar," kata dia.

Prof Quraish mengatakan, di era digitalisasi setiap orang dapat dengan mudah memperoleh informasi di dunia maya, baik itu informasi yang benar maupun yang salah, informasi yang baik atau yang buruk karena tidak memiliki akurasi. Karena itu, ia mengingatkan para dai agar tidak sembarangan dalam mengambil semua informasi di dunia maya tanpa melakukan penelitian yang benar.

Sementara itu, pimpinan CariUstadz.id, KH Dr Ali Nurdin, mengatakan, AMID 2021 merupakan bentuk komitmen dari platform CariUstadz.id untuk terus menyebarkan pemahaman Islam yang inklusif, menghargai perbedaan dan menjadi berkah bagi setiap orang.

Menurut dia, CariUstadz.id memiliki program prioritas untuk memberikan pelatihan bagi para ustaz sebagai upaya peningkatan keterampilan dalam dakwah, pemahaman nilai-nilai Alquran, dan pemantapan prinsip wasathiyah.

Kegiatan ini akan terus diselenggarakan setiap tahun dengan mengangkat tema sesuai dengan dinamika dakwah di masyarakat. Kiai Nurdin pun mengajak para pendakwah di seluruh Tanah Air untuk bergabung bersama CariUstaz.id dalam menjalankan misi menebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Selain Menag dan Prof Quraish Shihab, pembukaan AMID 2021 juga dihadiri beberapa narasumber lain, di antaranya KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat