Pengunjung memadati wahana permainan air di Ampera Water Park, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (16/5/2021). Gejala infeksi adalah pertanda bahwa sistem imun tubuh yang merespons Covid-19. | ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO

Nasional

Apakah Mandi Air Panas Bisa Membunuh Covid-19?

Gejala infeksi adalah pertanda bahwa sistem imun tubuh yang merespons Covid-19.

Mitos seputar virus korona jenis baru muncul dalam berbagai wujud. Salah satunya adalah air panas yang bisa membunuh virus Covid-19.

Saat mengisi konferensi virtual FMB 9 bertema "Vaksin Apa yang Cocok untuk Masyarakat Indonesia?", Senin (22/11), dokter Alexandra Clarin Hayes angkat bicara mengenai anggapan mandi air panas bisa membunuh Covid-19. Clarin menegaskan, mandi air panas tidaklah membunuh Covid-19.

"Tidak benar, mandi dengan air panas memang betul membuat tubuh lebih hangat. Tetapi air itu hanya mengenai tubuh bagian luar saja, yaitu kulit," ujarnya.

Artinya mandi dengan air panas tidak meningkatkan suhu inti tubuh. Meski mandi air panas tak membunuh SARS-CoV2 penyebab Covid-19, ia mengakui membersihkan diri dengan air bersuhu tinggi memang memberikan rasa nyaman tubuh, yaitu efek relaksasi.

Dengan begitu tubuh akan lebih mudah beristirahat setelah beraktivitas seharian. Istirahat ini dibutuhkan supaya badan lebih fit melawan patogen atau kuman jahat di tubuh.

Sementara itu, Covid-19 dibunuh oleh imun tubuh. Gejala infeksi seperti demam, batuk, ngilu sendi, pegal otot, diare, dan lain sebagainya ini adalah pertanda bahwa sistem imun tubuh yang merespons Covid-19.

Ia mencontohkan batuk sebagai salah satu gejala infeksi merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan virus dari sistem pernapasan. Oleh karena itu, ia merekomendasikan masyarakat tetap menaati protokol kesehatan, termasuk pakai masker saat pergi ke mana-mana.

Sebab droplet yang muncul dari batuk yang menularkan virus ini ke orang lain. Kemudian, gejala infeksi Covid-19 lainnya, yaitu ngilu sendi adalah mediator inflamasi tubuh yang muncul sebagai respons untuk melawan kuman.

Demam juga terjadi, misalnya, saat tubuh sedang melawan infeksi. Akibat proses peradangan tersebut, senyawa kimia khusus akan dilepaskan dan dibawa aliran darah menuju hipotalamus. Hipotalamus adalah sebuah struktur di otak yang mengatur suhu tubuh.

"Ini semua mekanisme pertahanan alami (dalam tubuh) karena suhu tinggi dianggap dapat membunuh virus," katanya.

Kendati begitu, ia mengakui tak semua orang merasakannya karena ada kasus orang yang terinfeksi Covid-19, tetapi tanpa gejala. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat