Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Guru

Allah sangat memuliakan profesi guru, di manapun ia berada.

Oleh ABDUL MUID BADRUN

OLEH ABDUL MUID BADRUN

Harus diakui, banyak di antara kita melupakan sosok pahlawan tanpa tanda jasa ini, guru. Padahal, semua dari kita bisa seperti sekarang ini karena jasa-jasa para guru.

Didikan dan sentuhan guru selalu melekat. Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Tetap membekas dan memberikan arti tersendiri. Inilah jasa-jasa para guru dalam kehidupan kita yang perlu kita angkat ke permukaan.

Secara spesifik, istilah “guru” didefinisikan sebagai seorang pengajar dan pendidik profesional di lembaga pendidikan formal, baik di tingkat dasar maupun menengah. Namun, dalam definisi lebih luas, siapa saja yang memberikan pengetahuan dan mengajarkan suatu ilmu adalah guru walaupun di luar lingkungan lembaga pendidikan formal.

Membincang sosok guru, tentu tidak bisa dilepaskan dari sosok seorang yang berilmu, berwawasan luas di bidang tertentu, berjasa mengantarkan orang kepada kebaikan, dan mencegahnya dari keburukan.

Sebab, hanya orang-orang berilmu, berwawasan luas, dan menginginkan orang lain menjadi baik, yang mampu menjalankan tugas-tugas mulia tersebut. Islam mendorong sekali umatnya menjadi seorang pendidik yang berilmu, menyuruh kepada kebaikan, mencegah dari keburukan. Bahkan, mereka digolongkan sebagai orang-orang beruntung, baik di dunia maupun di akhirat.

Hal itu seperti tercermin dalam salah satu ayat Alquran: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran: 104).

Ayat itu juga didukung oleh pesan Rasulullah SAW kepada Abu Darda, “Jadilah engkau sebagai orang berilmu, atau pembelajar, atau penyimak ilmu, atau pencinta ilmu. Namun jangan jadi yang kelima, niscaya engkau celaka.” (HR al-Baihaqi).

Dari sinilah, Allah sangat memuliakan profesi guru, di manapun ia berada. Meski, di tengah arus perubahan yang mahadahsyat ini, profesi guru begitu tenggelam. Apalagi ada riset di negara maju membuktikan.

Profesi yang saat ini digemari dan menjadi cita-cita anak muda bukan seorang astronaut, insinyur, atau dokter, tapi menjadi youtuber. Ini fakta perubahan media yang mahadahsyat.

Namun, apapun kondisinya, keberadaan seorang guru sangat dinanti dan dicintai. Pahlawan tanpa tanda jasa akan menjadi pahlawan dengan banyak jasa karena telah berjasa mengantarkan kita semua seperti saat ini.

Jasa para guru tak perlu diragu. Jasa para guru menjadi pemicu dan pemacu untuk terus berkarya menjadi nomor satu. Jasa para guru akan terus ada sampai banyak orang menganggapnya tiada. Karena guru bukan sekadar profesi. Namun, lebih dari itu ia adalah peletak dasar nilai-nilai kehidupan yang hakiki. 

Hanya orang bijak yang tidak lupa pada sejarah. Dan hanya pecundang yang tak pernah berterima kasih pada sejarah. Buat para guru, di manapun berada, “Terima kasih, jasamu adalah kemuliaanmu”.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat