Tenaga medis melakukan tes usap antigen kepada calon penonton sebelum memasuki arena cabang olahraga dayung di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/10/2021). | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Dinkes Papua Bantah Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Pemerintah masih fokus pada vaksinasi kelompok berbasis risiko.

JAKARTA -- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua, dr Aaron Rumainum mengatakan, jajarannya belum menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada anak berusia 6-11 tahun. Hal itu membantah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang menyebut vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun telah dimulai di Papua.

"Saya tanya teman-teman, tidak ada yang menyuntik 6-11 tahun," ujar Aaron saat dikonfirmasi Republika melalui pesan singkat, Senin (15/11).

Dia menuturkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun belum menerbitkan surat terkait pelaksanaan vaksinasi kelompok anak tersebut. Namun, kata Aaron, bisa saja Menko PMK lebih mengetahui pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Papua. "Bisa jadi Menko PMK lebih tahu imunisasi Covid Papua dari saya," kata dia.

Muhadjir dalam keterangan tertulisnya pada Ahad (14/11), mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di Papua, khususnya Kota Jayapura telah mencapai kemajuan pesat. Selain itu, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun telah mulai dilakukan di Papua. "Sekarang juga sudah mulai memvaksin anak-anak 11 tahun ke bawah," kata Muhadjir.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi kembali memastikan, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun belum memulai. "Kalau sampai saat ini kami belum memulai vaksinasi untuk anak 6-11 tahun,"kata Nadia, Senin (15/11).

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya pada Senin (15/11), menyatakan, pemerintah masih fokus pada vaksinasi kelompok berbasis risiko. Pertama adalah tenaga kesehatan dan berikutnya lanjut usia.

Ia menyatakan, kelompok lansia punya fatalitas tinggi yang berbeda dengan anak-anak. "Prioritaskan ke lansia dulu yang sekarang masih baru mencapai 40 persen," katanya. Setelah lansia selesai divaksinasi, maka akan turun ke kelompok yang punya risiko fatalitas lebih rendah. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat