Sejumlah pekerja beraktivitas kembali di area Kilang Pertamina RU IV Cilacap, Jateng, Sabtu (12/6/2021). Menurut Dirut Pertamina Nicke Widyawati, operasional kilang Pertamina RU IV Cilacap yang memproduksi BBM, elpiji, lube base oil dan petrokimia tidak t | ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Ekonomi

Pertamina: Pasokan BBM Aman

Pertamina tidak melakukan shutdown kilang dan mengingatkan masyarakat tidak perlu panic buying.

JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan, insiden kebakaran yang terjadi di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11), tidak berpengaruh terhadap produksi bahan bakar minyak (BBM) di kilang tersebut. Pertamina memastikan, tidak ada shutdown kilang.

"Dipastikan dengan terbakarnya satu tangki dari 228 tangki yang ada di Cilacap, kilang tetap beroperasi, jadi tidak ada shutdown, sehingga tidak berpengaruh terhadap produksi," kata Nicke dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Ahad (14/11).

Nicke menjelaskan, pihaknya telah memeriksa kondisi stok BBM di tangki-tangki kilang, pipa, terminal bahan bakar minyak, maupun pasokan yang ada di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Berdasarkan data Pertamina, stok Premium cukup untuk 27 hari, Pertamax 15 hari, Peralite di atas 10 hari, Solar 20 hari, Avtur 35 hari, Pertamax Turbo 50 hari, dan Elpiji 12,7 hari.

Perseroan memastikan, pendistribusian BBM berlangsung seperti biasa, baik di Jawa Tengah maupun sebagian Jawa Barat yang merupakan wilayah cakupan dari Kilang Cilacap. "Kami menjamjn pasokan BBM dan elpiji tidak terganggu dengan adanya insiden ini. Jadi, dimohon tidak ada panic buying karena stok sangat aman," ujar Nicke.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina Alfian Nasution, mengatakan, stok Pertalite secara nasional berada pada 20 hari. "Stok BBM secara nasional aman. Untuk Pertalite sendiri berada pada stok 20 hari, " kata Alfian. 

Alfian juga memerinci untuk stok Premium 27 hari dan Pertamax mencapai 50 hari. Sedangkan, untuk liquefied petroleum gas (LPG) berada pada angka 12,7 hari.  "Distribusi BBM dan LPG berlangsung seperti biasa. Kami memastikan ketersedian stok, khususnya untuk Jateng dan Jabar aman," ujar Alfian. 

Tangki kilang Cilacap yang terbakar telah berhasil dilokalisasi melalui penanganan intensif dan defensif. General Manager Kilang Cilacap Eko Sunarno mengatakan, insiden kebakaran terjadi pada Sabtu pukul 19.10 WIB yang menimpa tangki 36 T-102.

Tangki itu berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter (kl). Ketika terjadi kebakaran, pihaknya langsung melakukan alih tangki komponen produk Pertalite yang tidak terbakar di tangki 36 T-101 ke Terminal BBM Lomanis.

Hingga berita ini ditulis, Pertamina masih belum bisa memastikan penyebab utama terjadinya kebakaran di area Kilang Cilacap.

Berdasarkan penuturan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, insiden kebakaran itu terjadi saat hujan lebat disertai petir. Selang beberapa menit kemudian, aliran listrik padam membuat kondisi menjadi gelap gulita.

Rekaman video dan foto kobaran api yang melahap tangki berisi komponen produk Pertalite itu menyebar luas di berbagai media sosial. Pertamina memastikan, api yang melalap satu tangki penyimpanan di area kilang Cilacap sudah padam pada Ahad pukul 07.45 WIB pagi. 

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono menjelaskan, titik api di tangki 36 yang terbakar sebenarnya sudah padam pada  Sabtu pukul 23.05 WIB. Sayangnya, hanya bertahan 80 menit pascafoam pemadaman terbuka, api kedua mulai muncul. 

"Lalu kami lakukan lagi pemadaman. Kami lakukan penyekatan agar api tidak menyambar tangki lain dan kami lakukan cooling di area terbakar. Api benar-benar padam pada pukul 07.45 WIB dan status clear pada pukul 09.15 WIB," ujar Djoko. 

Djoko juga menjelaskan, Pertamina segera melakukan transfer fluida, tangki yang berisi Pertalite tersebut dipindahkan ke tangki lain agar tetap aman. Ia juga memastikan, karena hanya satu tangki yang terbakar maka operasional di Kilang Cilacap tetap berjalan normal

Ini bukan kali pertama kilang Pertamina di Cilacap terbakar. Pada Juni lalu, kebakaran juga terjadi di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap. Kebakaran yang terjadi di tangki 39T-205 tersebut berhasil dikendalikan kurang lebih satu jam setelah kejadian.

Terkait kebakaran kilang Pertamina di Cilacap, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menilai adanya kemungkinan sabotase mengingat kebakaran ini terjadi bukan pertama kalinya. Bahkan, dalam kurun waktu satu tahun ini, kebakaran terjadi tiga kali di area kilang milik Pertamina.

"Untuk itu, harus ada investigasi yang mendalam dan komperehensif untuk mengungkap sebab-musababnya. Apakah karena alam, human error atau teknikal, bahkan tidak tertutup kemungkinan adanya sabotase," kata Sugeng kepada Republika.

Sugeng juga mengatakan, salah satu faktor kebakaran juga disinyalir karena usia kilang yang sudah usang. Apalagi, saat ini, faktor eksternal secara cuaca juga berubah sangat signifikan, sehingga berpengaruh terhadap ketahanan kilang.

Komisi VII DPR, lanjut Sugeng, meminta Pertamina segera melakukan investigasi dan audit menyeluruh terhadap sistem keamanan kilang. "Ini harus dilakukan segera dan secara komprehensif mengingat ini sudah berulang," ujar.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat