Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Air Hujan

Mari kita rayakan turunnya air hujan dengan bersyukur kepada Allah.

Oleh ALVIAN IQBAL ZAHASFAN

OLEH ALVIAN IQBAL ZAHASFAN

Kita sedang memasuki musim hujan. Tak ada yang salah dengan air hujan yang turun membasahi bumi. Jika kemudian terjadi banjir, jangan salahkan air hujan, tetapi salahkan dirimu sendiri, wahai manusia.

Tidak terjadi kerusakan atau bencana di darat maupun di langit kecuali karena ulah tangan manusia (QS ar-Rum 41). Penyebab utama banjir dan longsor antara lain membuang sampah sembarangan sehingga gorong-gorong dan saluran air mampat. Atau ulah manusia yang main tebang pohon yang semestinya menjadi penyerap air hujan. Realitasnya hutan-hutan digunduli demi memenuhi keserakahan nafsu cinta dunia manusia.

Benarlah yang dikatakan sosiolog Muslim Tunisia pengarang buku Almuqaddimah, Ibnu Khaldun (w. 808 H/1406 M) bahwa penyakit kronis peradaban ada 3K: kemewahan, keserakahan, dan kesombongan. Ketiganya berasal dari hubbuddunya atau cinta dunia yang berlebihan.

Bijak bestari menasihati hubbuddunnya ra’su kulli khatiah (cinta dunia adalah pangkal setiap kesalahan). Mencintai dunia dengan cinta buta menyebabkan gelap mata, hilang akal, menuruti hawa nafsu, serakah, sombong, dan menghalalkan segala cara.

Untuk mengobati keserakahan ulama memberi nasihat agar seseorang mengambil sikap qanaah, yakni yakin dan menerima dengan penuh kesadaran hati bahwa semua yang ia miliki saat ini; harta, keluarga, kesehatan, dan lain-lain seberapa pun kadar dan bentuknya merupakan yang terbaik yang telah Allah anugerahkan kepadanya. Imam asy-Syafii (w.204 H/820 M) berkata al-qanaah ra’sul ghina (qanaah adalah pangkal kaya). 

Hati yang tidak qanaah tidak akan merasa puas, meskipun dunia di tangan kanannya dan langit di tangan kirinya. Hanya dengan qanaah, hati akan tenang dan kaya meskipun harta benda di tangannya tak seberapa. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kaya bukan banyak harta benda tetapi kaya adalah kaya hati.” (HR al-Bukhari No 6.446). 

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa air hujan tidak pernah salah. Justru sebaliknya, jika kita membuka mushaf Alquran, akan kita temukan bahwa air hujan merupakan air yang mengandung keberkahan.

Allah berfirman “Kami turunkan dari awan maa’an mubarakan (hujan yang membawa keberkahan dan manfaat), lalu dengannya Kami tumbuhkan kebun-kebun dengan pohon-pohon yang banyak dan tanaman yang bijinya dipanen.” (QS Qaf: 9).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa air hujan sangat banyak membawa manfaat dan keberkahan. Salah satu keberkahan hujan adalah status kehalalannya. Menurut Imam Al-Ghazzali (w. 505 H/1111 M), tidak ada rezeki atau harta yang paling halal di muka bumi ini selain air hujan yang turun langsung ke mulut kita.

Oleh karena itu, mari kita rayakan turunnya air hujan dengan bersyukur kepada Allah.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat