Polisi berjaga-jaga di tempat pemilihan umum di Mosul, Irak, Ahad (10/10/2021). Ulama Syiah menyebut serangan drone itu sebagai tindakan teroris terhadap stabilitas Irak. | AP/AP

Internasional

PM Irak Mengeklaim Tahu Dalang Serangan Drone

Ulama Syiah menyebut serangan drone itu sebagai tindakan teroris terhadap stabilitas Irak.

BAGHDAD – Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mengaku mengetahui aktor yang mendalangi percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Dia menyatakan akan mengungkap dan memburu mereka.

“Kami akan mengejar mereka yang melakukan kejahatan kemarin, kami mengenal mereka dengan baik dan kami akan mengekspose mereka,” kata al-Kadhimi setelah melakukan pertemuan dengan komandan keamanan tinggi Irak pada Ahad (7/11).

Kediaman al-Kadhimi, yang berada di Zona Hijau, Baghdad, menjadi sasaran serangan drone bersenjata pada Sabtu (6/11) malam. Terdapat tiga drone yang dikerahkan. Dua di antaranya berhasil ditembak jatuh pasukan keamanan. Sementara yang ketiga menghantam kediaman al-Kadhimi.

Al-Kadhimi berhasil selamat dan tak mengalami cedera apa pun. Namun, enam anggota pasukan pengawal al-Kadhimi mengalami luka-luka.

Akhir pekan lalu kelompok paramiliter syiah  Asaib Ahl al-Haq bersumpah akan “menghukum” Kadhimi untuk merespons kematian salah satu kematian komandannya, Jumat (5/11). Menurut Middle East Eye, komandan itu ditembak mati saat baku tembak dengan pasukan keamanan.

Kecaman

Presiden Irak Barham Salih mengutuk aksi penyerangan tersebut.“Kami tidak dapat menerima bahwa Irak akan terseret ke dalam kekacauan dan kudeta terhadap sistem konstitusionalnya,” ujar Salih.

photo
Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi. - (EPA-EFE/CHRISTIAN MARQUARDT )

Ulama Muslim Syiah Moqtada al-Sadr menyebut serangan itu sebagai tindakan teroris terhadap stabilitas Irak. Partainya adalah pemenang dalam pemilu bulan lalu. Menurutnya, serangan tersebut bertujuan “mengembalikan Irak ke keadaan kacau untuk dikendalikan oleh pasukan non-negara”.

Sementara itu Arab Saudi juga mengutuk serangan terhadap Al-Kadhimi. “Kementerian Luar Negeri telah menyatakan kecaman keras Arab Saudi atas tindakan teroris pengecut yang menargetkan perdana menteri Irak,” kata Kemenlu Arab Saudi dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya, Ahad.

Saudi menegaskan dukungannya untuk rakyat dan pemerintah Irak dalam menghadapi semua teroris yang berusaha mencegah negara tersebut memulihkan perannya. Kelompok teroris turut berupaya menghambat Irak mengkonsolidasikan keamanan dan stabilitasnya serta meningkatkan kemakmuran dan pembangunannya.

Kecaman juga datang Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Dia meminta, segenap elemen Irak tetap tenang dan menahan diri.

“Saya mengutuk keras serangan teroris yang menargetkan kedaiaman Perdana Menteri Irak al-Kadhimi. Saya lega, Perdana Menteri tidak terluka dan memuji kepemimpinan yang telah dia tunjukkan dalam menyerukan ketenangan, pengekangan, dan dialog guna melindungi lembaga-lembaga negara serta memperkuat demokrasi yang sangat layak diperoleh rakyat Irak,” kata Biden dalam pernyataan tertulis, Ahad.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat