Oleh WISNU TANGGAP PRABOWO

OLEH WISNU TANGGAP PRABOWO

Sahabat Ali Radhiallahu‘anhu konon pernah berkata, “Tidaklah Allah mengilhamkan seorang hamba untuk beristighfar, sedangkan Allah hendak mengazab hamba tersebut.”

Jika riwayat yang disebutkan oleh Imam al-Ghazali ini shahih dari sahabat Ali, maka di antara maknanya adalah ketika muncul keinginan kuat dalam hati seorang hamba untuk beristighfar lalu ia pun beristighfar, hal itu merupakan tanda bahwa Allah hendak menghindarkan hamba tersebut dari azab-Nya. Terhindarnya seorang hamba dari azab tidak lain salah satu bentuk rahmat Allah itu sendiri.

Begitu pun dengan doa. Apabila Allah menghendaki seorang hamba memperoleh suatu kebaikan, Allah akan mengilhamkan kepada hamba tersebut untuk berdoa dan meminta kebaikan yang memang telah Allah kehendaki untuk hamba tersebut. Subhanallah, betapa besar kasih sayang Allah terhadap hamba-hamba-nya yang beriman.

Bahkan daya dan kekuatan seorang hamba untuk beristighfar dan berdoa itu sendiri merupakan anugerah dari Allah juga. Inilah kandungan dari ucapan hauqalah: tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah saja.

Jika demikian, sudah sepantasnya seorang hamba tidak menyisakan ruang di hatinya untuk ujub tatkala ia banyak melakukan ketaatan. Sebab, semua daya dan upaya dalam melakukan ketaatan itu sendiri juga pemberian dari Allah.

Bahkan, mustahil seorang hamba mensyukuri nikmat Allah kecuali Allah mengilhamkan dirinya untuk bersyukur. Karena itu, Nabi Daud pernah berkata kepada Allah, “Karena nikmat berasal dari-Mu, wahai Rabb, dan syukur berasal dari-Mu, maka bagaimana mungkin aku mampu bersyukur kepada-Mu, wahai Rabb?” Allah berkata, “Sekarang Engkau telah mengenal-Ku, wahai Daud, benar-benar mengenal-Ku.” (Imam Ahmad bin Hanbal dalam al-Zuhd).

Senada dengan Imam al-Ghazali, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam Iqtidha ash-Shirathal Mustaqim, “Jika Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan mengilhamkan kepada hamba tersebut untuk berdoa dan meminta pertolongan kepada-Nya, dan Allah menjadikan permintaan tolong dan doanya itu sebab turunnya kebaikan dari apa yang Allah telah tentukan bagi hamba tersebut.”

Beliau melanjutkan, jika Allah menghendaki seseorang untuk bertobat, Allah akan memberikannya ilham untuk bertobat, lalu bertobatlah orang itu. Sebagaimana jika Allah menghendaki rahmat untuk seorang hamba dan hendak memasukkannya ke dalam surga maka Allah membuatnya cinta untuk beramal seperti amalan penduduk surga.

Oleh karena itu, ketika muncul keinginan untuk berzikir, termasuk untuk beristighfar dan berdoa, selayaknya seorang hamba segera menyambut keinginan itu tanpa menundanya.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat