Petugas Basarnas melakukan pencarian korban perahu penyeberangan yang terbalik di Sungai Bengawan Solo, Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (3/11/2021). | ANTARA FOTO/Yahya Iman/Zk/foc.

Nasional

Tiga Korban Perahu Tenggelam Ditemukan Meninggal

Lima korban tenggelam masih dalam pencarian.

SURABAYA — Tim gabungan pencarian korban perahu penyeberangan terbalik di Sungai Bengawan Solo di Desa Semambung, Kabupaten Bojonegoro, berhasil menemukan tiga korban tenggelam. Ketiganya ditemukan dalam keadaan meninggal pada Kamis (4/11).

Humas Basarnas Surabaya, Tholib, mengatakan, korban meninggal pertama ditemukan sekitar pukul 09.15 WIB dengan jarak 6 kilometer dari lokasi kejadian. Pukul 13.15 WIB, korban kedua ditemukan.

"Selanjutnya pada pukul 13.45 WIB ada lagi korban yang ditemukan kondisi MD (meninggal dunia--Red) dengan jarak 1 kilometer dari lokasi, berjenis kelamin laki-laki dan masih dalam proses identifikasi. Seluruh korban MD dievakuasi menuju RSUD Tuban," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11).

Tholim mengatakan, berdasarkan data terakhir yang dihimpun, perahu yang terbalik pada Rabu (3/11) tersebut mengangkut 18 penumpang. Dari jumlah tersebut, 10 orang ditemukan dalam keadaan selamat, 3 ditemukan meninggal dunia, dan 5 sisanya masih dalam pencarian. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Budi Santosa mengatakan, sejumlah peralatan diterjunkan untuk membantu operasi pencarian. Perahu karet hingga drone air dan drone udara disiapkan untuk membantu menyisir lima korban yang belum ditemukan. 

photo
Warga sedang mengamati daftar nama penumpang perahu penyeberangan yang terbalik di Sungai Bengawan Solo, Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (3/11/2021). - (ANTARA FOTO/Yahya Iman/Zk/foc.)

"Dalam proses pencarian korban pada search area lima menggunakan tiga perahu karet, termasuk untuk drone air dan drone udara standby di posko induk, difokuskan pada area pencarian TKM (titik kejadian musibah--Red)," kata Budi Santosa, Kamis (4/11). 

Budi mengingatkan tim di lapangan untuk tetap menjaga keamanan dalam beroperasi. Ia juga meminta tim untuk selalu kompak dan berusaha semaksimal mungkin mencari korban. Budi menjelaskan, operasi pencarian membagi area menjadi tiga, yakni di aliran Sungai Bengawan di wilayah Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan. Pencarian korban penumpang perahu dilakukan dengan menyisir dari Jembatan Cim-Cim sampai Bendung Gerak Babat Lamongan dengan menggunakan perahu karet. 

"Drone air difungsikan untuk mencari korban pada titik yang diduga sesuai permintaan dari SRU (search and rescue unit)," ujarnya. Total ada 21 SRU pencarian korban yang dibagi menjadi dua, yakni penyisiran di darat oleh lima SRU dan penyisiran menggunakan perahu karet oleh 16 SRU.

Diingatkan

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono, memastikan perahu penyeberangan yang terbalik tidak berizin. Ia mengaku telah beberapa kali memberikan sosialisasi keselamatan penyeberangan meski penyeberangan itu berstatus lintasan penyeberangan liar. Bahkan, Dinas Perhubungan mengeklaim telah memberikan bantuan alat keselamatan untuk operator perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.

photo
Warga menyaksikan petugas Basarnas melakukan pencarian korban perahu penyeberangan yang terbalik di Sungai Bengawan Solo, Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (3/11/2021). - (ANTARA FOTO/Yahya Iman/Zk/foc.)

Catatan Dinas Perhubungan Jawa Timur, sejak 2017 sebanyak 650 buah life jacket sudah diberikan melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro, dan 225 Life Jacket serta 48 buah ring buoy melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban. "Namun, dalam praktiknya, bantuan alat keselamatan tersebut tidak pernah ada di atas perahu, dan life jacket tidak pernah dipakaikan kepada penumpang maupun awak kapal," ujarnya.

Warga Bojonegoro, M. Badruddin (29) mengatakan, menyebrangi Bengawan Solo dengan menggunakan perahu tambang sebenarnya sudah menjadi kebiasaan lama masyarakat setempat. Alasan utamanya, yakni jarak tempuh dengan menggunakan perahu lebih dekat dibandingkan melalui jalan utama. 

"Jadi kebanyakan masyarakat khususnya di Semambung dan desa lainnya di sekitar Kecamatan Kanor lebih suka naik nambang atau perahu untuk ke kecamatan lain di Bojonegoro atau Tuban," ucap pria disapa Udin ini kepada Republika, Kamis (4/11).

Udin tak menampik, akan ada rasa takut saat menaiki perahu tambang untuk melewati Bengawan Solo. Namun kekhawatiran ini sepertinya hanya berlaku di luar Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro atau Rengel, Kabupaten Tuban. 

photo
Petugas Basarnas melakukan pencarian korban perahu penyeberangan yang terbalik di Sungai Bengawan Solo, Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (3/11/2021). - (ANTARA FOTO/Yahya Iman/Zk/foc.)

Menurut Udin, masyarakat di Kecamatan Kanor atau Kecamatan Rengel sudah terbiasa bermain di Bengawan Solo. Kebiasaan ini sudah dilakukan mereka sejak kecil sampai dewasa. "Jadi kalau naik perahu tambangan itu sudah menjadi kebiasaan," jelasnya.

Meskipun sudah terbiasa menggunakan perahu, standard keamanan tetap diperhatikan oleh beberapa pengelola perahu. Salah satunya dengan menyediakan sejumlah alat pelampung untuk penumpang. Namun terkadang jumlah pelampung tidak sesuai dengan muatan di perahu. 

Melihat situasi tersebut, pemerintah setempat sebenarnya sudah menyiapkan proyek pembangunan jembatan. Proses pembangunan tersebut masih berlangsung hingga saat ini. "Kejadian kemarin laka perahu terbalik, itu pas di tempat pembangunan jembatan  antara Kecamatan Kanor menunju ke Kecamatan Rengel," kata dia menambahkan.

Sementara itu, Sosiolog dari Universitas Brawijaya (UB), Anton Novenanto menilai, fenomena menyebrangi bengawan dengan menggunakan perahu sebenarnya hal biasa. Dia tidak bisa membayangkan moda transportasi lain untuk menyebrangi bengawan selain perahu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BPBD Jawa Timur (bpbd_jatim)

Korban Perahu Terbalik:

 Selamat: 10 orang

Meninggal: 3 orang

Dalam pencarian: 5 orang

 Sumber: Basarnas

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat