Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Pemegang Kunci Surga

Salah satu pemegang kunci surga adalah orang yang selalu berbaik sangka.

Oleh SUPRIANTO

 

 

OLEH SUPRIANTO

Dalam sebuah taklim di hadapan para sahabatnya, Rasulllah SAW mengatakan bahwa sebentar lagi akan masuk seorang yang kelak akan memegang kunci surga. Semua sahabat terpana.

Sampai seorang Umar bin Khattab iri dengan penyematan istilah tersebut. Tidak lama kemudian masuklah orang yang dimaksud.

Orang ini penampilan biasa-biasa saja. Tidak ada ciri khusus. Karena penasaran, Umar meminta izin untuk menginap di rumah orang ini. Namun, dia tidak menemukan amalan khusus orang tersebut.

Ketika Umar bertanya apa rahasianya. Orang itu menjawab, "Ibadah dan amalanku sebenarnya biasa saja, wahai Umar. Hanya selama hidupku, aku diajari oleh ibuku untuk tidak punya perasaan buruk sangka terhadap apa pun dan siapa pun. Barangkali itulah amalan yang dimaksud Rasulullah SAW."

Dari kisah di atas, salah satu pemegang kunci surga adalah orang yang selalu berbaik sangka atau dalam istilah agama Islam husnuzan. Allah SWT pun memerintahkan umatnya untuk berperilaku husnuzan (QS al-Hujurat ayat 12).

Dalam Islam, sikap husnuzan terbagi menjadi tiga. Pertama, husnuzan kepada Allah SWT, berarti selalu berusaha berbaik sangka kepada Allah SWT atas apa pun yang kita hadapi dan alami dalam kehidupan kita. Karena Allah seesuai persangkaan hamba-Nya.

Allah menetapkan sesuatu untuk kita, adakalanya kita merasa tidak cocok dengan ketetapan Allah SWT tersebut. Namun, kita harus senantiasa mengedepankan prasangka baik kepada Allah SWT. Karena Allah SWT tidak akan menguji suatu kaum melebihi kesanggupannya (QS al-Baqarah: 286).

Kedua, husnuzan kepada diri sendiri, berarti berprasangka baik kepada diri sendiri. Menerima apa adanya serta berbaik sangka kepada Allah SWT tidak menyesali keadaan dan keberadaannya.

Adanya berbagai cobaan hidup seperti terjadi kecelakaan, sakit, kehilangan pekerjaan, belum dikaruniai keturunan, dan sebagainya. Dari keadaan tersebut, kita harus tetap bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan sebaik-baiknya makhluk.

Ketiga, husnuzan kepada orang lain. Sikap yang selalu berpikir dan berprasangka baik kepada sesama manusia. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, berpikir positif, dan sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki, dan perasaan tidak senang tanpa alasan yang jelas.

Husnuzan kepada sesama merupakan tindakan terpuji. Sikap ini membawa kita pada pikiran positif kepada sesama. Dengan adanya pikiran positif itu, kita dapat memandang orang lain dengan ramah tanpa syak wasangka yang tidak perlu.

Inilah amalan hati, yaitu selalu berbaik sangka (husnuzan) dengan semua keputusan Allah SWT. Inilah produk dari olahan kekuatan iman dari seorang hamba Allah yang ikhlas. Sehingga Allah SWT mengganjar siapa saja yang memiliki sifat husnuzan sebagai pemegang kunci surga.

Wallahu a’lam bissawab.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat