Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR Covid-19 pada warga di Jakarta, Selasa (2/11/2021). Masyarakat diminta cermat dalam memilih jasa penyedia tes Covid-19. | ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

Nasional

Harga PCR Harus Sangat Terjangkau

Masyarakat diminta cermat dalam memilih jasa penyedia tes Covid-19.

JAKARTA -- Harga tes polymerase chain reaction (PCR) harus sangat terjangkau agar masyarakat tidak terbebani. Epidemiolog dari Universitas Hasanuddin Prof Ridwan Amiruddin mendorong tes PCR digratiskan jika untuk tujuan penelusuran (tracing).

Amiruddin meminta pemerintah menggelontorkan subsidi guna menurunkan harga tes PCR. "Harga testing PCR itu mestinya mendapatkan subsidi yang lebih besar untuk meningkatkan cakupan testing, terutama dari hasil tracing itu digratiskan," kata Prof Amiruddin, Rabu (3/11).

Ia tak mempermasalahkan kewajiban tes PCR bagi pengguna transportasi dalam rangka mencegah penularan Covid-19. Namun ia meminta harga tes PCR dapat ditekan serendah mungkin agar bisa terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Untuk masyarakat umum supaya dapat mengikuti testing dengan biaya yang serendah-rendahnya, kalau bisa baik antigen maupun PCR harganya sama saja," ujar Amiruddin.

Selain itu, Amiruddin mengingatkan masyarakat agar melakukan tes PCR di lokasi yang sudah mendapat izin. Sehingga uang yang digelontorkan masyarakat tak hangus begitu saja. Sebab ia mengkhawatirkan tes PCR bodong. "Untuk testing kepada warga agar memastikan memilih tempat test covid yang sudah resmi ditunjuk oleh pemerintah dan memiliki izin resmi," ujarnya.

Pemerintah juga harus memantau para penyedia jasa tes Covid-19 guna mencegah penyalahgunaan atau oknum nakal. "Untuk mengantisipasi adanya kecurangan layanan testing itu perlu monitoring dari satgas/dinkes/balai POM secara reguler," ucap Amiruddin.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat cermat dalam memilih jasa penyedia tes Covid-19. Wiku mengingatkan masyarakat memilih penyedia jasa tes PCR maupun antigen yang telah memiliki izin dari Kementerian Kesehatan maupun dinas kesehatan daerah.

“Masyarakat diharapkan juga cermat memilih jasa penyedia layanan testing yaitu yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan untuk Lab PCR dan Pemda setempat untuk penyedia jasa layanan tes antigen,” ujar Wiku dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (3/11).

Wiku menjelaskan, masyarakat bisa memastikan penyedia jasa tes yang berizin dengan mengecek apakah laboratorium rujukan untuk pemeriksaan covid 19 telah terdaftar dalam www.litbang.kemkes.go.id/laboratoriumpemeriksacovid19 maupun tercantum dalam aplikasi pedulilindungi.

Ia menegaskan penyedia layanan sudah sepatutnya bertanggung jawab menyediakan layanan yang berkualitas yaitu dengan menggunakan testing kit yang telah terstandar dengan tujuan dapat memberikan hasil yang akurat. "Daftar merk testing kit deteksi Covid-19 yang telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dapat diakses di infoalkes.kemkes.go.id yang diperbarui secara berkala per tiga bulan," kata Wiku.

Wiku juga meminta agar produsen melakukan monitoring dan evaluasi kualitas testing kit setelah digunakan oleh masyarakat secara berkala. Menurut Wiku, monitoring ini diawasi oleh institusi kesehatan seperti Kementerian Kesehatan untuk PCR dan dinas kesehatan setempat untuk rapid antigen agar dipastikan tetap baik akurasinya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat