Petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik di jalan raya Tanjung, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Kamis (1/4/2021). Pemerintah memperpanjang pemberian stimulus keringanan tagihan listrik bagi masyarakat kecil, pelaku usaha industri, bisnis | ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Ekonomi

Bergabungnya EMI ke PLN Percepat Dekarbonisasi

Masuknya EMI menjadi keluarga besar PLN bukan kebetulan pada saat RI mengikuti COP26.

JAKARTA -- Masuknya PT Energy Management Indonesia ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diyakini akan memperkuat transformasi energi bersih sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau Indonesia menuju target Carbon Neutral pada 2060. PLN menargetkan dekarbonisasi sebesar 117 juta ton karbon dioksida (CO2) sampai 2025.

Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury optimistis bergabungnya EMI sebagai keluarga besar PLN akan memberikan dampak positif, khususnya terkait upaya percepatan dekarbonisasi. "Kehadiran PT EMI akan mendukung percepatan dekarbonisasi," kata Pahala di Jakarta, Senin (1/11).

Menurut Pahala, komitmen menghadirkan ekonomi hijau diharapkan dapat mengakselerasi kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan. Menuju ekonomi hijau, kata Pahala, PLN menyiapkan setiap proyek-proyek pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Pahala menambahkan, bergabungnya PT EMI sebagai anak usaha PLN, maka ada empat sasaran utama.

Pertama, sinergi internal antara PT Energi Management Indonesia dan PLN. Kedua, peningkatan kapasitas dan kapabilitas dalam penyediaan layanan. Ketiga, ekspansi bisnis konservasi ke pasar eksternal. Keempat, penciptaan nilai pada keseluruhan ekosistem energi nasional.

"Diharapkan, kehadiran EMI bisa membantu PLN dalam mengarahkan para pelanggannya untuk lebih efisien dalam menggunakan yang lebih bersih dan hijau," ujar Pahala.

Masuknya EMI menjadi keluarga besar PLN juga bukan kebetulan pada saat Indonesia akan mengikuti Glasgow Climate Change Conference (COP26) di Glasgow, Skotlandia, awal bulan ini. COP adalah forum tingkat tinggi tahunan bagi 197 negara untuk membicarakan perubahan iklim dan bagaimana negara-negara di dunia berencana untuk menanggulanginya.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan bergabungnya EMI sebagai bagian PLN merupakan langkah yang tepat. "Penggabungan ini juga diharapkan bisa membuat efisiensi dalam kedua perusahaan tersebut. Hal ini bisa terjadi karena bisnis EMI dan PLN bersinggungan dan mempunyai keterkaitan satu dengan yang lain," kata Mamit.

Menurut Mamit, melalui penggabungan ini, rencana kerja antara EMI dan PLN bisa dilakukan sesuai dengan tujuan bersama. Sebagai perusahaan jasa energi, target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060 bisa terlaksana.

Hal ini mengingat rencana dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RPTUL) 2021-2030 yang mana porsi pembangkit EBT sebesar 51,6 persen bisa tercapai dengan penggabungan EMI dan PLN. "Keberadaan EMI di tengah rencana pemberlakukan pajak karbon dipastikan sangat diperlukan bagi PLN ke depan karena di sinilah kemampuan EMI dalam mengelola energi hijau milik PLN," ujar Mamit.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat