Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) memberikan sambutan kepada para atlet kontingen DKI Jakarta yang akan bertanding dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Ragunan, Jakarta, Jumat (29/10/2021). | ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Nasional

Penanganan Covid-19 PON XX Diadaptasi di Peparnas XVI

Pada gelaran Peparnas Papua, tak kurang dari 1.985 atlet dari 34 provinsi bakal bersaing.

JAKARTA -- Setelah rampung dengan Pekan Olahraga Nasional (PON), pemerintah akan segera menggelar Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyebut pelaksanaan Peparnas XVI yang masih dalam masa pandemi menititikberatkan pada upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Penanganan mitigasi Covid-19 pada PON XX menjadi modal berharga pemerintah menggelar Peparnas XVI. "Antisipasi penyelenggaraan Peparnas XVI Papua dalam menekan penyebaran Covid-19 memang menjadi fokus pemerintah. Pengalaman pada saat penanganan PON yang lalu untuk Covid-19 menjadi pelajaran, pengalaman sekaligus menjadi masukan untuk panitia besar Peparnas," kata Menpora Amali dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (30/10).

Pemerintah menaruh perhatian besar pada penyelenggaraan kegiatan nasional paralimpik di tengah pandemi. "Mana yang menjadi hal-hal yang menimbulkan adanya Covid itu yang akan diberikan perhatian," katanya.

Pada saat PON yang lalu, para atlet dan pelatih ditempatkan di penginapan dan wisma atlet. Untuk Peparnas ini semua atlet akan ditempatkan di hotel di Kabupaten dan Kota Jayapura. Langkah itu diharapkan dapat lebih menghindari penyebaran Covid-19.

"Pada saat PON lalu yang terkena itu atlet, pelatih dan panitia. Mudah-mudahan ini menjadi catatan penting dan pemeritah memberi perhatian khusus untuk hal-hal seperti itu. Untuk pelatih dan tenaga pendamping baru di wisma atlet karena mereka tidak membutuhkan hal-hal yang khusus," ujarnya.

Dari sisi pengamanan, ia yakin pihak TNI/Polri dan BIN mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sama pada saat pengamanan PON XX yang dilaksanakan di beberapa klaster. "Upaya pengamanan masih sama dengan pada saat PON yakni menjadi tanggung jawab TNI-Polri dan juga Badan Intelijen," ucapnya. 

Pada gelaran Peparnas Papua, tak kurang dari 1.985 atlet dari 34 provinsi bakal bersaing dalam 12 cabang olahraga dengan 602 nomor pertandingan. Berdasarkan jadwal, atlet dari berbagai daerah akan tiba di Bumi Cendrawasih pada 2 November 2021 dan langsung melakukan klasifikasi dan keabsahan sebelum akhirnya upacara pembukaan bergulir di Stadion Mandala pada 5 November 2021.

Satu hari setelahnya, atlet akan memulai persaingan di pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas di Tanah Air tersebut. Untuk cabang olahraga yang akan di pertandingkan yakni, angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola CP, tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.

Upacara penutupan Peparnas Papua dijadwalkan bergulir di Stadion Mandala pada 13 November 2021. Kemudian para atlet akan kembali pulang ke daerah masing-masing pada 14 dan 15 November 2021.

Juru bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua dr Silwanus Sumule meminta agar protokol kesehatan tetap diperketat di tengah masyarakat. "Masyarakat diminta tetap menerapkan prokes dalam beraktivitas dan melakukan vaksinasi bagi yang belum divaksinasi karena memang ada peringatan tentang adanya gelombang ketiga Covid-19," kata Sumule kepada Antara, Jumat malam. 

Ia menyatakan, saat ini kasus Covid-19 di Papua sudah terkendali. Bahkan per Selasa (26/10) kasus baru positif Covid-19 hanya tercatat tiga kasus.

Walaupun demikian, kata dr Sumule, untuk pergerakan orang menggunakan kapal masih menunggu kebijakan pemerintah pusat karena hingga kini masih dilakukan pembatasan. "Evaluasi secara menyeluruh akan dilakukan setelah pelaksanaan Peparnas XIV, termasuk pembatasan pergerakan orang menggunakan kapal," ujar dr Sumule.

Secara kumulatif hingga Rabu (27/10), warga yang dirawat akibat positif Covid-19 tercatat 146 orang atau 0,4 persen yang tersebar di Kabupaten Keerom 42 orang, Pegunungan Bintang 31 orang, Jayawijaya 20 orang, Mimika 14 orang, Yahukimo sembilan orang, Kota Jayapura tujuh orang, Merauke enam orang, Biak tiga orang, Boven Digul dan Paniai masing-masing dua orang serta Asmat, Nabire dan Puncak Jaya masing-masing satu orang.

Secara keseluruhan yang positif Covid-19 di Papua tercatat 42.785 orang, 41.421 orang sembuh, dan 1.218 orang meninggal. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat