Mantan Politikus Hanura Gede Pasek Suardika | Republika/Agung Supriyanto

Nasional

Demokrat-Hanura tak Khawatir PKN

Kehadiran PKN dinilai untuk menyambut Anas Urbaningrum yang bebas tahun depan.

JAKARTA—Partai Demokrat dan Hanura mengeklaim tak khawatir dengan kemunculan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang dipimpin Gede Pasek Suardika. Sebelum menjadi Ketua Umum PKN, Gede Pasek merupakan sekretaris jenderal Partai Hanura hingga Kamis (28/10).

Setelah mengundurkan diri dari Hanura, Gede Pasek bersama sejumlah loyalis mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mendirikan PKN. Sejumlah pihak memprediksi, PKN bakal mengurangi suara Demokrat dan Hanura karena Gede Pasek dan inisiator PKN bakal membawa gerbong pendukung mereka ke partai baru ini.

Namun, Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menegaskan, pihaknya tidak khawatir tokoh-tokoh loyalis Anas Urbaningrum ada di PKN. "Ini adalah manifestasi dari hak politik yang sebagian dari mereka adalah mantan kader Demokrat. Tak ada kekhawatiran sama sekali," kata Kamhar, Sabtu (30/10).

Kamhar bahkan menyambut baik kehadiran Gede Pasek bersama PKN di kancah politik nasional. Menurutnya, cara Gede Pasek merupakan cara ksatria dengan mendirikan partai baru tanpa merongrong partai lama.

“Kami respek dengan politisi-politisi seperti ini. Bukan mengambil jalan pintas untuk 'membegal' parpol lain sebagaimana dilakukan KSP Moeldoko dan kaki tangannya yang memilih jalan pintas dengan cara-cara yang ilegal dan melawan hukum," tegasnya.

Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir, juga mengeklaim tak terlalu ambil pusing terkait hengkangnya Gede Pasek. "Kalau Hanura tidak terlalu ribet, kalau mau mundur ya mundur saja. Kan bukan orang penting juga lagi pula," ujar Inas saat dihubungi, Sabtu (30/10).

Partai Hanura, kata Inas, masih memiliki sosok lain yang berkompeten mengisi posisi sekretaris jenderal. Namun penunjukan sosok pengganti tak bisa diambil dalam waktu dekat. Sebab, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) sedang sakit.

"Langkah ke depan kita tentu bagaimana menyikapi proses verifikasi yang mana Pak Ketum saat ini sedang sakit," ujar Inas.

Di samping itu, mundurnya Gede Pasek disebut juga diikuti sejumlah kader yang bakal mendirikan partai baru. Inas mengeklaim, jumlah kader yang ikut mundur tak lebih dari 10 orang.

"Setahu saya dari beberapa kawan di Hanura yang mungkin juga mengikuti Pak Pasek, ya nanti akan bikin partai baru. Desember lah. Setahu saya Desember mereka akan deklarasi," ujar Inas.

Menyambut Anas

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai PKN sengaja disiapkan untuk menyambut Anas Urbaningrum yang akan segera bebas dari penjara tahun depan. Meskipun Anas sudah lama mendekam di penjara, tapi hal itu tak menutup kemungkinan bagi Anas untuk bisa kembali berpolitik.

"Semacam soft landing untuk menyambut kebebasan Anas Urbaningrum yang sebentar lagi akan bebas gitu ya," kata Adi kepada Republika, Ahad (31/10).

photo
Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum (tengah) - (ANTARA)

Menurut Adi, kemunculan PKN bisa jadi ancaman untuk Partai Demokrat. Adi melihat sampai saat ini loyalis Anas kuat dan solid. "Ini ancaman serius kalau loyalis Anas bisa bekerja dengan maksimal. Di mana loyalis-loyalis Anas ini yang dulu adalah juga sempat bekerja membesarkan Anas di Partai Demokrat," ujarnya.

Sementara, Gede Pasek mengaku PKN menjadi ladang pengabdian baru untuknya setelah mengundurkan diri dari posisi sekjen Hanura. Pasek mengaku ingin dapat menjalankan ide, gagasan, dan program politik yang maksimal.

"Kebetulan banyak teman-teman meminta untuk membangun sendiri saja. Semoga nanti berjalan lancar dalam waktu dekat ini," ujar Pasek.

Salah satu inisiator PKN, Mirwan Amir, mengaku gembira ketika mantan sekjen Partai Hanura itu bergabung dengan partai yang berisi mantan kader Partai Demokrat, aktivis PPI, dan alumni Cipayung. PKN menargetkan penyelesaian struktur kepengurusan di 34 provinsi pada Desember mendatang. Setelah itu, pihaknya akan membentuk pimpinan cabang di tingkat kabupaten/kota.

"Kami senang semangat gotong-royong dan berdikari sebagai landasan perjuangan PKN dengan cepat tumbuh pesat dan dipahami," ujar politikus Partai Demokrat yang kini menjabat Bendahara Umum PKN itu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat