Pernik interior rumah (ilustrasi) | Samantha Gades Unsplash

Properti

Agar Makin Nyaman di Rumah Saja

Faktor kenyamanan dan harga menjadi unsur utama memilih baju dan pernak-pernik rumah.

Masa pandemi mengharuskan orang untuk lebih banyak di rumah. Tak heran jika akhirnya bujet belanja baju bepergian dialihkan ke baju-baju rumahan seperti daster, piyama, dan lainnya. Bahkan ada desainer yang khusus mengeluarkan lini khusus baju-baju rumahan seperti Ria Miranda, Wearing Klamby, dan lainnya.

Devi Vebriyanti (30 tahun) termasuk perempuan pekerja yang banyak bekerja dari rumah selama pandemi Covid 19. Selama di rumah, ia mengaku lebih nyaman menggunakan baju rumahan. Namun tidak hanya saat pandemi, kebiasaan memakai baju rumahan juga sudah ia lakukan sejak kecil. "Karena nyaman dipakai untuk sehari hari," ujarnya kepada Republika.

Untuk saat ini ia memilih satu setelan baju rumahan yang terdiri dari atasan dan bawahan. Biasanya tersedia dalam bentuk lengan panjang juga celana panjang. Baju ini bisa dipakai di rumah juga jika hendak keluar rumah. Bagi pengguna hijab seperti Devi, baju ini memang sangat praktis. Jika ingin bepergian, tinggal tambahkan hijab saja. Dia pun tak menetapkan bujet khusus untuk memiliki baju rumahan."Asalkan ada yang cocok dan nyaman dipakai beli saja," ujarnya.

Sedangkan saat memilih baju rumahan, Devi memilih membeli di toko tertentu yang sudah dijadikan langganan. Menurutnya toko langganan sudah terjamin kualitas bahannya. "Pokoknya baju rumahan best," ujarnya

Eva Fahrunnisa (30) juga sangat menyukai baju rumahan  karena nyaman harga relatif terjangkau. Ia mulai membeli baju rumahan sejak masih kuliah. "Dulu senang kaus dan celana pendek. Sesuai usia, jadi lebih senang menggunakan daster sebagai baju rumahan," ujarnya.

Eva mengungkapkan alasan utama memilih baju rumahan adalah kenyamanan. ''Jadi harga, toko, desainer enggak dijadikan standar khusus, yang penting nyaman,'' ujar dia.

 

 

 

Jadi harga, toko, desainer enggak dijadikan standar khusus, yang penting nyaman.

Eva Fahrunnisa 
 

 

 

Penuhi kebutuhan

Desainer baju Muslim, Ria Miranda juga mengeluarkan koleksi baju rumahan, terutama saat pandemi. Ia mengaku mereka melakukan riset dulu mengenai perubahan gaya hidup dan kebutuhan terutama untuk menghadapi aktivitas selama di rumah saja. "Kita ingin menjadi solusi dan relevan dengan kondisi yang ada, meskipun sebenarnya kita sudah mempersiapkan koleksi yang sesuai dengan brand DNA Ria Miranda, namun kita tunda karena menurut kita tidak relevan dengan kondisi kita," paparnya.

Menurutnya, untuk baju rumahan yang disukai tergantung pada jenis bahan yang digunakan terutama rayon atau katun. Memang pada tahun lalu sekitar 70 persen koleksi Ria Miranda menggunakan rayon dan katun. Sementara untuk warna yang disukai adalah warna cerah. Padahal selama ini merek mereka jarang sekali membuat koleksi yang berwarna cerah. "Terkait dengan tren tentu ingin ada jenis cutting dan print motif yang beragam, cenderung lebih memilih warna yang bright," ujar Ria Miranda.

 Menurut Ria, model daster lebih diminati karena lengan pendek dan terlihat seperti busana formal. Biasanya daster dipadupadankan dengan sweater ketika akan mengikuti pertemuan virtual. Sementara kalau piyama terlihat lebih formal dan memang baju tidur.

Untuk baju rumahan, kisaran harga yang dipatok juga tidak tinggi seperti biasanya, yaitu berkisar Rp 500-600 ribu. Kalau baju rumah di pasaran tentu ada yang lebih murah di bawah itu, karena brand RiaMiranda menyesuaikan dengan pasar dan brand DNA.

Untuk saat ini, Ria mengaku mulai mengurangi baju rumahan, karena melihat tren yang mulai menurun dan justru pelanggan mulai mencari baju yang lebih seru sebagai persiapan untuk bisa beraktivitas keluar rumah lagi. "Kita sudah ada tiga koleksi baru sampai dengan akhir tahun 2021 dan sedang persiapan untuk membuat Annual Show di bulan Desember seperti tahun lalu,'' ujar Ria.

Selain itu, Ria mengungkapkan, kerudung instan justru yang sangat booming terutama bergo print. ''Produk ini kita keluarkan dengan menggunakan bahan yang belum digunakan, jadi ada misi sustainability juga,'' kata Ria.

Mereka pun menghadirkan bergo instan dengan menggunakan motif pada saat itu. ''Kita sangat senang, karena tidak pernah terbayangkan bahwa bergo bisa menjadi tren. Ini terlihat dari posting di Instagram mendapat like 15 ribu lebih," ungkapnya.

 

photo
Nyaman di rumah saja (ilustrasi) - (Vlada Karpovich Pexels)

Isi Rumah dengan Produk Berkualitas

Istilah home sweet home atau rumahku surgaku boleh jadi merupakan idaman banyak orang. Untuk mewujudkan ini, kita sebenarnya tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Asalkan mampu memilih peralatan atau interior rumah yang tepat, rumah idaman bukan lagi sekadar mimpi.

Tentu saja, tidak hanya nyaman dan awet digunakan, tetapi juga dipatok dengan harga yang terjangkau. "Dari sisi harga yang lebih hemat. Ini penting sekali karena dengan berhemat tentunya dana bisa dialokasikan untuk keperluan lain," ujar Indy Barends, seorang presenter kondang.

Dia pun menyebutkan kriteria toko yang memenuhi persyaratannya untuk memilih perabot rumah. "Serba ada, serba lengkap. Satu toko untuk berbagai keperluan, sehingga memudahkan kita untuk berbelanja berbagai kebutuhan yang berbeda-beda untuk setiap anggota keluarga," lanjutnya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (28/10).

Untuk memenuhi harapan itu, Indy pun menjatuhkan pilihan pada MR.DIY Indonesia, salah satu ritel perlengkapan rumah tangga terkemuka.

photo
Pernik interior rumah (ilustrasi) - (John Mark Arnold Unsplash)

Ternyata, di tengah situasi pandemi ini terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian konsumen ketika berbelanja, yaitu harga, ketersediaan produk, dan kemudahan akses belanja berikut dengan prosedur kesehatan yang diterapkan.

“Kami ingin menjadikan MR.DIY sebagai toko perlengkapan rumah tangga pilihan konsumen melalui pengalaman dan kenyamanan belanja secara menyeluruh," ujar Sanny Hartono, Chief Operating Officer, MR.DIY Indonesia.

MR.DIY memastikan kenyamanan berbelanja dapat dirasakan langsung oleh konsumen ketika mengunjungi toko. Para staf MR.DIY telah mendapat pelatihan untuk memberikan layanan terbaik sekaligus menjadi konsultan andal dalam membantu mereka menemukan produk pilihan yang tepat.

Untuk meningkatkan kepercayaan diri konsumen dalam berbelanja, MR.DIY memberikan jaminan produk berkualitas bagi konsumen melalui garansi selama tujuh hari untuk pengembalian dan penggantian  produk .

MR.DIY menghadirkan produk perlengkapan rumah tangga secara lengkap untuk setiap anggota keluarga maupun individu dengan mengikuti perkembangan zaman dan tren sehingga produk-produk yang dihadirkan adalah produk yang sangat relevan dengan masa kini seperti peralatan rumah tangga hingga produk untuk hadiah.

Tahun ini ada 300 toko MR.DIY yang telah beroperasi. "Sebagai retailer perlengkapan rumah tangga yang terus berkembang secara berkelanjutan, MR.DIY Indonesia turut beradaptasi mengikuti kondisi pasar maupun perubahan pola belanja konsumen,” ujar Cyril Noerhadi, Presiden Direktur MR.DIY Indonesia.

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat