Bumbu-bumbu masakan penambah selera (ilustrasi) | Pexels/Aditya Moses

Kuliner

Suguhan dengan Tambahan Manfaat

Bahan pangan olahan berkategori pilihan lebih sehat ditentukan dalam peraturan BPOM.

Saat ini masyarakat mulai melirik berbagai bahan pangan yang banyak mengandung nutrisi dan sehat bagi tubuh. Terlebih, saat pandemi, asupan yang sehat memberikan manfaat lebih bagi kesehatan. Itu sebabnya, pemenuhan nutrisi dalam makanan sudah mulai menjadi perhatian masyarakat.

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat ini membuat sejumlah produk instan melakukan inovasi agar menjadi bahan makanan yang masuk dalam kategori pilihan yang lebih sehat untuk masyarakat. Cara ini ditempuh sejumlah produsen mi instan yang kini memasukkan serat ke dalam campuran mi. Contohnya kini Supermi dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Supermi meluncurkan Supermi Nutrimi Rasa Steak Ayam dengan mi yang dibuat dengan tambahan serat dari brokoli dan kuahnya dari gurih kaldu jamur, ditambah pugasan jagung dan wortel. Mi ini masuk kategori sebagai `Pilihan Lebih Sehat' dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

General Manager Marketing Divisi Mi Instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Julia Atman mengatakan, dia melihat kesadaran masyarakat pada kesehatan, termasuk dalam makanan."Bagi konsumen mi instan, muncul ekspektasi akan produk mi instan yang enak, lebih sehat, dan harganya terjangkau. Memahami keinginan konsumen tersebut, Supermi Nutrimi Rasa Steak Ayam hadir sebagai pilihan lebih sehat," ujarnya, tiga bulan lalu.

Bahan pangan olahan berkategori pilihan lebih sehat ini, kata dia, ada kriteria khususnya, seperti diatur dalam Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan. Julia mengatakan, Nutrimi memenuhi kriteria ini, yaitu seratnya dari brokoli, tanpa pewarna sintetik, dan dilengkapi sayuran lain. "Rasa Steak Ayam dibuat tanpa pengawet dan penguat rasa. Kami menggunakan bubuk jamur sebagai gantinya,” ujar Julia.

Saat ini, Nutrimi sudah bisa didapatkan di berbagai tempat, seperti mini market, hipermarket, dan supermarket. “Kami berharap kelebihan yang ditawarkan oleh Supermi Nutrimi ini menjadi solusi lengkap bagi pencinta mi yang menginginkan produk yang lebih sehat, lebih enak, dan tentunya lebih terjangkau,” kata Julia.

Bahan-bahan alami juga digunakan dalam produk mi instan dari Wings Food, Mie Sedaap. Mereka mengeluarkan rasa beraneka dari resep khas nusantara dan saat ini varian rasanya adalah Ayam Bakar Limau. Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki santapan ayam bakarnya dengan bumbu beragam. Itu sebabnya, Mie Sedaap menghadirkan inovasi dalam kategori Nikmat HQQ Series ini.

photo
Kuliner mi (ilustrasi) - (Pexels/Cats Coming)

“Dalam inovasi rasa, kami tidak hanya berinovasi dengan cita rasa internasional, tapi juga membawa rasa lokal yang paling diminati masyarakat Indonesia to the next level, seperti ayam bakar limau ini," kata Brand Manager Mie Sedaap (Wings Food) Jane Margaretha, dua pekan lalu.

Mi ini dilengkapi pugasan sambal cobek dan perasan limau dan rempeyek daun jeruk. "Jadi, sekarang makan mi goreng cita rasa lokal bikinkita lebih bangga dan trendi,” kata dia.

Sebelumnya, Mie Sedaap juga telah merilis cita rasa Singapura, yaitu Mie Sedaap Selection Singapore Spicy Laksa. Senior Brand Manager Mie Sedaap Mita Ardiani menyebutkan, varian rasa ini dipilih bukan hanya karena laksa menjadi favorit wisatawan mancanegara, melainkan juga karena kebanyakan penduduk Asia menjadikan laksa sebagai comfort food-nya.

Menurut dia, cita rasa laksa itu juga dekat dengan lidah orang Indonesia karena di beberapa daerah juga memiliki varian menu laksa. “Laksa dengan cita rasanya yang kaya rempah, gurih dengan sentuhan pedasnya sangat cocok di lidah orang Asia, termasuk kita di Indonesia," ujarnya dalam keterangan pers, dua bulan lalu.

Tekstur minya memang lebih tebal dengan kuah yang gurih dan bumbu dua level pedas (Pedas Nikmat dan Pedas Gila). Mita menambahkan, anak muda sebagai target utama Mie Sedaap karena menyukai inovasi yang seru, trendi, dan viral. Penerimaan masyarakat juga sangat baik dan antusiasme yang tinggi pada setiap varian rasa inter nasional yang kami hadirkan." 

 

 
Dalam inovasi rasa, kami tidak hanya berinovasi dengan cita rasa internasional, tapi juga membawa rasa lokal yang paling diminati masyarakat Indonesia to the next level, seperti ayam bakar limau.
JANE MARGARETHA, Brand Manager Mie Sedaap (Wings Food).
 
 

Edukasi Asupan untuk Lansia

Di masa pandemi, lansia yang merupakan golongan rentan, sangat perlu memerhatikan asupan gizinya. Dengan asupan gizi yang baik, lansia diharapkan dapat terus menjaga kebugaran tubuhnya. 

Pekan lalu, PT Ajinomoto Indonesia bekerjasama dengan PT Rumah Inovasi Natura menggelar webinar bertema, "Peran Penting Umami Dalam Meningkatkan Asupan Gizi & Kesehatan Lansia". Webinar ini hadir sebagai upaya mendukung masyarakat Indonesia terutama lansia, agar tetap sehat dengan menyebarluaskan fakta dan manfaat Bumbu Umami dan Monosodium Glutamat (MSG) 

Dr Rita Ramayulis DCN M.Kes, sebagai pakar gizi, sekaligus Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association, menjelaskan, pada dasarnya hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung sudah menurun. Terlebih saat diopname di rumah sakit. 

Karena itu jika lansia diopname, proses pemulihan menjadi semakin lama jika asupan nutrisinya sedikit. “Selera makan lansia serta orang-orang yang baru sembuh cenderung rendah karena berbagai faktor fisiologis dan psikologis, namun sebenarnya dapat diatasi dengan meningkatkan reseptor rasa yang dimiliki melalui pengaturan rasa dasar, seperti manis, asam, pahit, asin, dan umami,” ungkap Rita. 

Menurtnya, penggunaan MSG sebagai salah satu sumber rasa umami pada makanan di rumah sakit bisa menjadi solusi untuk mempercepat proses pemulihan pasien lansia yang diopname. Sudah banyak penelitian yang membuktikan hal tersebut, salah satunya dilakukan oleh Shigeru Yamamoto dkk, pada 2009. 

Dalam penelitian tersebut, terbukti bahwa pemberian MSG pada makanan yang dikonsumsi lansia membuat mereka lebih banyak memproduksi saliva. Hal ini, Rita melanjutkan, penting untuk membantu proses mengunyah dan menelan pada lansia. 

Penelitian tersebut juga membuktikan bahwa penambahan MSG pada makanan yang dikonsumsi lansia, membuat nafsu makan meningkat. Salah satu faktor utama penyebab malnutrisi pada lansia adalah turunnya nafsu makan dan juga masalah mengunyah serta menelan. 

Menurut Rita, banyak juga di antara masyarakat yang salah persepsi juga karena mengetahui bahwa MSG sebagai salah satu sumber rasa umami pada makanan daapt meningkatkan selera makan. Sehingga menjadi khawatir konsumsi makanan tidak terkontrol. 

“Kendati demikian, masih ada juga masyarakat yang salah kaprah. Rasa umami pada berbagai pangan memang meningkatkan selera makan. Namun bukan berarti menjadi tidak terkontrol seperti ingin makan terus,” ujarnya. 

Melalui webinar ini, PT Ajinomoto Indonesia juga berharap dapat mengedukasi para peserta tentang informasi gizi dengan fakta ilmiah, serta berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.  “Acara webinar kali ini diperuntukkan bagi ahli gizi, ahli diet, dan mahasiswa/i gizi, karena kami merasa perlu menyebarkan fakta yang benar dan informatif tentang bumbu umami yang akan mendukung masyarakat Indonesia tetap sehat, terutama di masa pandemi,” ungkap Katarina Larasati selaku Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia.

Menurutnya, Ajinomoto akan terus menggelar webinar sebagai upaya edukasi ke masyarakat hingga November mendatang. Dengan begitu, diharapkan  meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat