Jose Mourinho | EPA-EFE/GIUSEPPE LAMI

Olahraga

Malam Kelam Jose Mourinho di Norwegia

Jose Mourinho terlihat kesal dengan pilihan pemainnya di Stadion Aspmyra tersebut.

Jose Mourinho menderita kekalahan terburuk sepanjang kariernya sebagai pelatih saat Roma dipermalukan 6-1 dalam cuaca yang dingin di Norwegia. Kekalahan itu jadi tinta merah tebal karena Roma dikalahkan oleh tim semenjana, Bodo/Glimt, pada laga Liga Konferensi Eropa, Jumat (22/10) dini hari WIB.

Padahal, Giallorossi ingin mempertahankan rekor sempurnanya di kompetisi antarklub Eropa kasta ketiga tersebut. Namun, Jose Mourinho terlalu percaya diri. Ia mengistirahatkan banyak pemain inti dalam pertandingan di rumput sintetis di Norwegia.

Dengan starting XI lapis kedua, tuan rumah mampu menguasai jalannya pertandingan dengan unggul 2-0 lebih dulu sebelum Carles Perez memperkecil ketertinggalan jadi 2-1 pada babak pertama.

Mourinho terlihat kesal dengan pilihan pemainnya di Stadion Aspmyra tersebut. Ia langsung mengganti tiga pemain, dengan menurunkan penggawa andalannya selama ini. Henrikh Mkhitaryan, Tammy Abraham, dan Lorenzo Pellegrini diturunkan pada babak kedua.

Namun, situasi bukannya membaik untuk Roma, malah semakin memburuk. Bodo/Glimt empat kali membobol gawang Rui Patricio dan Roma tak mampu berbuat banyak sampai pertandingan diakhiri dengan skor 6-1.

Jose Mourinho menegaskan bertanggung jawab atas kekalahan paling kelamnya tersebut. Ia beralasan, kekalahan tersebut karena Roma hanya memiliki 13 pemain dan yang lainnya berada di level yang berbeda. Kebobolan enam gol menjadi pertama kalinya dalam karier Mourinho selama 1.008 laga.

Mourinho mengaku rotasi dilakukan dengan niat baik untuk memberikan kesempatan kepada pemain yang selama ini bekerja keras istirahat, apalagi Roma harus bertanding di lapangan sintetis dalam cuaca dingin.

Pellegrini, Abraham, Jordan Veretout, Bryan Cristante, hingga Mkhitaryan duduk di bangku cadangan. "Saya memutuskan untuk bermain dengan line-up ini, jadi tanggung jawab ada di saya," kata Mou, dikutip dari Football-Italia, Jumat.

Mantan pelatih Manchester United itu menyebut, timnya kalah melawan tim yang menunjukkan kualitas lebih baik. Mourinho menyatakan, jika bisa bermain dengan starting XI yang sama, ia akan melakukannya. Tapi, itu berisiko karena skuad-nya memiliki kesenjangan kualitas yang besar antara pemain inti dan cadangan.

"Saya tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa kami adalah tim dengan keterbatasan nyata. Kami memiliki 13 pemain yang mewakili satu tim, yang lain berada di level yang berbeda," ujarnya menjelaskan.

Namun, Mourinho mengungkapkan telah berbicara kepada pemainnya dengan jujur. Apalagi, setiap kekalahan bisa menimbulkan kerusakan di tim. Tapi, dengan kekalahan memalukan ini, Mourinho seolah merasa lega karena orang-orang tidak akan bertanya lagi mengapa dirinya selalu menurunkan pemain yang sama.

Selama ini, dia menambahkan, tim intinya telah bermain cukup bagus dan pantas mendapatkan banyak poin dengan mentalitas yang tepat. ''Kami sudah mengatakan beberapa hal secara pribadi sebelum kekalahan 6-1.”

“Hasil ini tidak akan membuat saya mengatakan (pembicaraan) itu di depan umum. Saya akan terus mengatakannya secara pribadi, tanpa mengumumkan masalah internal kami,'' kata Mou menegaskan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat