Honi memasak selama pandemi (ilustrasi) | Pexels/Dapur Melodi

Sehat

Berkarya Menciptakan Rasa

Konsep makan di tempat akan tetap memiliki tempat tersendiri di hati konsumen.

Pandemi Covid-19, membuat semakin banyak orang yang melirik bisnis kuliner. Bisnis ini menjadi kian seksi, mengingat semakin mudahnya akses promosi yang dimungkinkan oleh teknologi digital. 

Beberapa waktu lalu, KraftHeinz Food Service Institute mengajak 10 foodpreneur terpilih untuk mengikuti pelatihan eksklusif selama 10 hari untuk mengembangkan bisnis mereka. Para foodpreneur tersebut tak hanya mendapat materi tentang pengembangan bisnis dari Ultra Indonesia, tapi juga diajak berkolaborasi membuat menu baru dengan produk Heinz dan ABC dari KraftHeinz Indonesia.

Dalam sambutannya, Head of Food Service KraftHeinz Indonesia, Joanna Sudharta menyampaikan, KraftHeinz Food Service menawarkan beragam kolaborasi dengan para foodpreneur. Mulai dari, kolaborasi menu hingga menyediakan wadah berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman.

"Di KraftHeinz Food Service, kami mempunyai misi untuk selalu menjadi partner para chef dan pelaku usaha makanan dan minuman. Sehingga kita bisa maju bersama,” katanya. 

Oleh karena itu, KraftHeinz Food Service juga menawarkan kolaborasi kepada para pelaku usaha makanan dan minuman dalam bentuk yang beragam. Mulai dari, kolaborasi menu sampai menyediakan wadah untuk berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan. 

Selain pelatihan yang digelar pada 20 September hingga 1 Oktober 2021 tersebut, para peserta juga berkesempatan mendapat materi peta bisnis kuliner, pengembangan produk, kemasan dan struktur harga bisnis kuliner. Termasuk juga, merancang model bisnis, menyusun rencana pemasaran dan distribusi, hingga pengembangan menu menggunakan produk saus atau minuman. 

Melirik Tren ke Depan

photo
Memasak di rumah (ilustrasi) - (Pexels/Dana Tentis)

Bisnis kuliner sekatinya, memiliki masa dan trennya tersendiri. Co-Founder Ultra, Bonnie Susilo mengungkapkan ada berbagai tren bisnis makanan yang diprediksi akan terjadi di 2022 Tren ini berkaca dari apa yang terjadi saat ini, yaitu pandemi Covid-19 hingga berbagai tantangan yang akan dihadapi ke depannya. 

"Bisnis model perlu diubah, seperti food service pempek yang biasanya bukanya di warungan, karena pandemi, kini dijual frozen melalui jaringan. Model bisnis berubah dari food service jadi ready to eat misalnya," Bonnie mengungkapkan. 

Tapi, ia menambahkan sejatinya ada pula penambahan produk baru. Karena konsep makan di tempat, di masa depan akan tetap memiliki tempat tersendiri di hati para konsumen. 

Tren kedua adalah meningkatnya masak dari rumah, terutama pada segmen ibu rumah tangga. Menurutnya, UMKM makanan dan minuman harus bisa membuat produk yang aman, enak, sehat, dan mudah disajikan oleh ibu rumah tangga yang semakin ke sini gegara pandemi semakin senang masak-masak.

 
Tren industri makanan ke depan, adalah meningkatnya masak dari rumah, terutama pada segmen ibu rumah tangga.”
BONNIE SUSILO, Co-Founder Ultra.
 

 

Kreasi Terpersonalisasi

photo
Firmenich experience center untuk penyiptaan wewangian dan rasa yang terpersonalisasi. - (Dok Firmenich )

Firmenich, perusahaan yang berfokus pada bisnis wewangian dan rasa terbesar di dunia, pada Minggu (26/9) mengumumkan pembukaan studio pengalaman pelanggan (experience center) barunya di Guangzhou untuk semakin melanjutkan ekspansinya di Cina. 

Studio ini merupakan pusat sensorik terintegrasi pertama dari Firmenich yang hadir di Selatan Cina. Hadirnya Studio Guangzhou, memungkinkan Firmenich untuk merespons dengan gesit kebutuhan konsumen lokal di Cina yang kian berkembang pesat. 

Termasuk juga, memenuhi besarnya permintaan pelanggan akan wewangian yang terpersonalisasi dan solusi rasa yang tetap berfokus pada kesehatan. Presiden Firmenich Cina, Paul Andersson menjelaskan, Firmenich membawa tim komersial, pemasaran, dan kreatif grup, di bawah satu atap di Guangzhou, di mana mereka akan dapat bersama-sama menciptakan penawaran inovatif dengan para pelanggan. “Hal ini akan memberi kami posisi unik di Provinsi Guangdong setelah lebih dari 30 tahun kami hadi di Cina dengan sukses,” ungkap Andersson.

Ekspansi Firmenih yang agresif ini, sejalan dengan rencana ‘Transform 2025 Firmenich China’ yang akan memandu strategi pertumbuhan perusahaan di Negeri Tirai Bambu. Berbagai rencana dan strategi untuk menyukseskan rencana jangka panjang ini pun telah disiapkan.

Salah satunya, adalah membuka fasilitas yang berpusat pada pelanggan di Guangzhou yang erupakan salah satu pusat ekonomi di Cina Selatan. Kota ini juga memiliki basis pelanggan yang tumbuh cepat dan dinamis.

Emmanuel Butstraen selaku Presiden Taste & Beyon Firmenich menyampaikan, perusahaan telah bekerja sama dengan para pelanggannya untuk membentuk masa depan wewangian dan transformasi diet dari berfokus pada rasa. “Kami senang melihat Cina siap menjadi pasar konsumen terkemuka secara global, dan ini adalah langkah kunci untuk bekerja lebih erat dengan pelanggan lokal yang kami miliki,” ujarnya.

Menurut Butstraen, selain wawasankonsumen berbasis data, Firmenich juga melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan lokal yang unik. “Kami akan sangat fokus untuk memberikan inovasi terbaik di kelasnya. Seperti untuk makanan yang lebih sehat, kami memperhatikan pengurangan asupan gula, garam, penggunaan produk nabati, dengan solusi lokal yang otentik dan tetap lezat,” kat nya.

Hadirnya Studio Guangzhou, akan melambangkan etos Positive Perfumery Firmenich yang akan semakin menggarisbawahi keyakinan perusahaan bahwa wewangian memiliki kekuatan yang melekat. Bahkan hingga mampu meningkatkan kualitas hidup secara bermakna.

photo
Firmenich experience center - (Dok Firmenich )

“Cina adalah pasar strategis kami di seluruh dunia, dan mampu memberikan beragam manfaat ke basis konsumen yang lebih luas.Hal ini merupakan elemen penting dari strategi ekspansi yang kami lakkukan,” ungkap Ilaria Resta selaku Presiden Parfum Firmenich.

Studio Guangzhou kini bergabung dengan jaringan pusat manufaktur, inovasi, dan kreasi kelas dunia milik Firmenich di Cina.

Kehadirannya menawarkan tingkat dukungan baru untuk kebutuhan pelanggan di Cina Selatan. Fasilitas ini akan fokus untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam berbagai tren yang muncul. 

Termasuk teknologi dan pengalaman bau dan rasa yang didasarkan pada wawasan konsumen Firmenich. Diharapkan, langkah ini juga akan membantu pelanggan untuk melahirkan solusi rasa dan wewangian yang terpersonalisasi, dalam bentuk kreasi dan inovasi terbaik di kelasnya.

Pada acara pembukaan, para tamu diundang pada pengalaman perjalanan sensorik melalui Difusi Studio Booth, Lab Ideation, dan fasilitas evaluasi, serta pembuatan wewangian di tempat. Pengalaman interaktif dan imersif ini, diharapkan memungkinkan para peserta untuk merasakan pendekatan Firmenich dalam menciptakan perjalanan pelanggan yang sangat terlokalisasi, secara langsung.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat