Pelari DKI Jakarta Odekta Elvina berselebrasi setelah berhasil menjuarai final nomor lari 5.000 meter putri cabang atletik PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (5/10/2021). Odekta meraih medali emas, sementara | ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

Olahraga

PON XX Papua: DKI Kuasai Hari Pertama Atletik

Dalam PON XX Papua, Emilia Nova meraih emas lari gawang 100 meter putri.

MIMIKA – Atlet-atlet DKI Jakarta langsung unjuk gigi dengan menyabet dua dari tujuh emas yang diperlombakan pada hari pertama cabang atletik PON XX Papua. DKI berjaya di nomor lari gawang 100 meter putri dan lari 5.000 meter putri.

Emilia Nova meraih emas lari gawang 100 meter putri diikuti rekannya sesama atlet DKI yang meraih perak, Ken Ayuthaya. Medali perunggu menjadi milik Rohani dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Emil, sapaan karib Emilia Nova, memastikan emas dengan mencatatkan waktu 13,74 detik di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Selasa (5/10). Ken yang lebih lambat 0,25 detik meraih perak. Sementara, Rohani harus puas membawa perunggu dengan catatan waktu 14,45 detik.  

Emil puas dengan emas yang ia raih kendati tidak mencatatkan waktu terbaiknya, 13,3 detik, yang dicatatkan pada Asian Games 2018 Jakarta. Sebab, dia baru pulih setelah menjalani operasi tulang belakang. Bahkan, Emil baru berlatih lagi selama sebulan ke belakang.

Ia mengaku, awalnya masih takut dan trauma. Namun, ia hanya masih merasakan sakit di pinggang yang agak mengganggu. “Nggak stabil. Kalau langsung menapak ke bawah suka linu," kata Emil.

Ia mengaku, ingin menghilangkan trauma cedera. Menurut dia, semua atlet merasakan hal serupa sehabis cedera. Apalagi, harus menjalani operasi. Namun, ia menegaskan, terus meyakinkan diri dan menjaga fokus. Emil menambahkan, sebenarnya target waktunya untuk PON ini 13,8 detik, tapi malah bisa lebih cepat menjadi 13,7 detik. Padahal, ia dalam kondisi belum maksimal.

Ken juga cukup gembira dengan pencapaiannya meraih perak. Dia berhasil memperbaiki catatan waktu terbaiknya, 14,62 detik. "Bersyukur karena bisa mencapai waktu terbaik, apalagi persiapan terkendala PPKM. Ragunan ditutup, tidak ada kompetisi," kata Ken.   

Emas Emil ini kemudian diikuti oleh Odekta Elvina Naibaho yang tidak terkejar para pesaingnya dalam perebutan medali emas lari 5.000 meter putri. Odekta mencatatkan waktu tercepat 16 menit 57,58 detik, mengungguli Triyaningsih yang melintasi garis finis dengan waktu 17 menit 48,77 detik. Triyaningsih pada PON XX Papua ini juga membela DKI. Adapun perunggu, diraih pelari Sulawesi Selatan Fitri yang membukukan waktu 18 menit 05,43 detik.

Odekta berada di posisi terdepan sejak awal perlombaan. Pelari 30 tahun itu tampil prima dengan terus memimpin menjauhi lawan-lawannya. Sekitar 1.000 meter terakhir, Odekta terlihat meningkatkan kecepatannya hingga akhirnya melesat meninggalkan Tryaningsih di posisi dua dengan selisih waktu hampir satu menit.

Odekta mengaku, sangat puas atas hasil yang dicapai sebab targetnya di pesta olahraga nasional empat tahunan kali ini adalah memperoleh catatan waktu di bawah 17 menit. "Targetnya di 5.000 meter adalah kepala 16 sekian, di bawah 17 menit, itu target saya," kata peraih medali perunggu SEA Games 2019 itu.

Rekor nasional nomor lari 5.000 meter putri masih dipegang Tryaningsih dengan catatan waktu 15 menit 54,32 detik. Sedangkan, rekor PON dimiliki Supriati Sutono dengan waktu 16 menit 36,41 detik.

Selain DKI, lima daerah lain berbagi emas. Jawa Barat mendapatkan emas dari Agus Prayogo yang menjadi tercepat pada nomor lari 5.000 meter putra. Sumatra Utara mengamankan emas lempar lembing putra melalui Abdul Hafiz.

Atlet Sumatra Selatan Rio Maholtra menyabet emas di nomor lari 110 meter gawang putra. Bali meraih emas via Maria Natalia Londa yang juara di nomor lompat jauh putri. Sedangkan, NTB mendulang emas lewat Sapwaturrahman dari nomor lompat jauh putra.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat