Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Khazanah

Runtuhnya Kekuatan Materialisme

Masihkah Anda akan terlena dengan kemegahan materialisme.

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Hancurnya pasukan gajah yang direkam dalam surah al-Fiil adalah bukti bahwa materialisme sehebat apa pun akan runtuh. Bayangkan ketika itu Abrarah dengan kesombongannya menyiapkan pasukan yang dalam pikirannya tidak akan pernah terkalahkan.

Para perawi sejarah menyebutkan lebih dari seribu gajah yang digerakkan. Tujuannya supaya tidak ada yang berani menghalanginya untuk mewujudkan niat bejatnya, yaitu menghancurkan Ka’bah.

Allah SWT menggambarkan dengan firman-Nya, “Alam tara (tidakkah kamu melihat)”. Seakan kita diajak menyaksikan langsung bagaimana besarnya jumlah pasukan gajah. “Ash haabul fill”. Lalu menyaksikan bagaimana pasukan yang besar itu tiba-tiba menjadi tidak berdaya di hadapan burung-burung kecil yang lemah.

Tidak jauh beda, cara Alquran menggambarkan hancurnya Fir’aun yang merasa paling berkuasa di muka bumi sampai ke tingkat ia mengaku sebagai Tuhan. Allah SWT tidak mengirimkan pasukan besar, tetapi cukup dengan menggunakan kekuatan air yang lembut.

Fir’aun dengan hinanya tenggelam di Laut Merah. Kaum Tsamud dihancurkan hanya dengan suara yang kencang (ath thaaghiyah), seketika mereka menjadi berantakan.

Kaum Aad dimusnahkan hanya dengan kekuatan angin selama tujuh malam depalan hari. Mereka menjadi rata dengan tanah. Masihkah Anda tidak percaya bagaimana materialisme itu tidak berdaya apa-apa dibanding kekuatan Allah SWT? “Fahal taraa lahum min baaqiyah”? (QS al-Haqqah: 5-8). Masihkah Anda akan terlena dengan kemegahan materialisme (Ya ayyuhal inssan maa gharraka birabbikal kariim?).

Apa yang membuat Anda masih menganggap bahwa kekuatan uang, harta, dan jabatan paling menentukan? Lalu, Anda merasa sombong hanya karena kedudukan yang Anda capai? Bukankah semua itu dari Allah SWT?

Tu’til mulka man tasyaa wa tanzi’ul mulka min man tasyaa (Engkaulah yang memberikan kerajaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Engkau sukai)” (QS Ali Imran: 26).

Bukankah sudah cukup kehinaan Fir’aun dan kenistaan Abrahah sebagai pelajaran? Tidakkah orang beriman harus cerdas—kata Nabi Muhammad SAW—tidak boleh masuk di lubang yang sama dua kali? (Laa uldaghul mu’min min juhrin marratain?) (HR Bukhari).

Rekaman surah al-Fiil di atas menggambarkan betapa hinanya seseorang yang menuhankan materialisme. Pertama, Allah SWT menjadikan semua tipu dayanya justru menipu diri mereka sendiri (alam yaj’al kaidahum fi itadhlil).

Kedua, Allah SWT hanya mengirimkan burung-burung lemah (wa arsala alaihim thairan ababil). Ketiga, burung-burung itu bukan melempar bom, melainkan hanya kerikil kecil yang panas (tarmihim bihijaaratin min sijjil).

Keempat, seketika pasukan yang gagah perkasa itu hancur lebur menjadi tumpukan daging dan tulang seperti daun-daun yang dimakan ulat (faja’alahum ka ashfin ma’kul) (QS al-Fiil: 2-5).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat