Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Rahasia Kunci Surga

Bahkan, kalimat tauhid ini mampu membuka delapan pintu surga sekaligus.

Oleh ALEXANDER ZULKARNAEN

 

 

OLEH ALEXANDER ZULKARNAEN

Surga, dengan segala fasilitas dan kenikmatan maha sempurna yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan bahkan tidak pernah terlintas dalam hati manusia, sungguh memiliki pintu-pintu untuk memasukinya.

Tentu saja, setiap pintu istimewa memerlukan kunci untuk membukanya. Apakah gerangan kunci surga itu?

Rasulullah SAW sebagai orang pertama yang akan masuk surga sesungguhnya telah menjelaskan kunci surga yang dimaksud. “Barang siapa yang meninggal dan dia bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah dengan jujur dari hatinya, maka ia masuk surga.” (HR Imam Ahmad).

Ternyata kalimat syahadat yang menjadi kunci surga. Bahkan, kalimat tauhid ini mampu membuka delapan pintu surga sekaligus. Meskipun delapan pintu surga memiliki penghuni ahli shalat, ahli puasa, ahli sedekah ataupun ahli jihad, semua ahli ibadah ini mesti dilandasi kalimat syahadat yang suci sebagai syarat utama diterimanya amal ibadah di sisi Allah SWT.

Sebaliknya, setiap amal kebaikan akan menjadi fatamorgana dan debu yang beterbangan jika tidak didasari kalimat yang menjadi kunci surga ini (QS Nur: 39 dan QS al-Furqan: 23).

Hanya saja, kunci surga ini tidak sesederhana mengucapkannya. Butuh gerigi yang sesuai sebagai syarat agar pintu surga terbuka. Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya bahwa seseorang pernah bertanya kepada Imam Wahhab bin Munabbih, “Bukankah Laa ilaaha illallah itu kunci surga?” Wahhab menjawab, “Benar, akan tetapi setiap kunci pasti bergerigi. Jika engkau membawa kunci yang bergerigi, maka pintu surga itu akan dibukakan untukmu. Jika tidak demikian, pintu tersebut tidak akan terbuka.”

Asy-Syaikh Muhammad Said al-Qahthani kemudian menjelaskan tujuh rahasia agar kunci surga (syahadat) terbuka. Pertama, al-‘ilmu (mengetahui). Setiap orang yang bersyahadat harus mengetahui dengan benar makna dan maksud yang terkandung dalam dua kalimat tersebut.

Kedua, al-yaqin (meyakini). Setiap orang yang mengikrarkan dua kalimat syahadat harus meyakini sepenuh hati tanpa ada keraguan di dalamnya. Ketiga, al-qabul (menerima). Syahadat baru diterima di sisi Allah SWT jika menerimanya dengan total atas konsekuensi yang menyertainya dengan hati dan lisannya.

Keempat, al-inqiyad (tunduk patuh). Ikrar syahadat harus diikuti sikap tunduk patuh terhadap kandungan maknanya. Kelima, ash-sidiq (jujur atau benar). Syahadat harus diucapkan dengan sungguh-sungguh tanpa kepalsuan dan kepura-puraan. Keenam, al-ikhlash (ikhlas). Ikrar syahadat harus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan hanya mengharap ridha Allah SWT.

Ketujuh, al-mahabbah (cinta). Seorang yang telah mengikrarkan syahadat, ia harus mencintai Allah di atas segalanya dan mencintai segala sesuatu dalam rangka mencintai Allah SWT.

Allahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat