Bangku-bangku ditandai untuk jaga jarak dan penonton mengenakan masker saat menyaksikan pertandingan Sepak Takraw di GOR Trikora Universitas Cendrawasih, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021). | Republika/Thoudy Badai

Kabar Utama

29 Kasus Covid-19 Terdeteksi di PON

Jumlah kasus Covid-19 di perhelatan PON XX Papua bertambah.

JAYAPURA -- Jumlah kasus Covid-19 di perhelatan PON XX Papua bertambah. Berdasarkan data per Selasa (5/10) malam, ada 29 kasus positif Covid-19 yang tersebar di empat klaster penyelenggaraan PON.

Sebelumnya, jumlah atlet yang terpapar Covid-19 dan sedang menjalani isolasi dilaporkan sebanyak tiga orang. Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua Silwanus Sumule mengatakan, 29 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 terdiri atas atlet, ofisial, dan panitia.

Silwanus mengatakan, satu orang sudah dinyatakan sembuh dan 28 sisanya masih dalam perawatan. "Semuanya (varian) Delta, tidak ada varian lain," kata Silwanus dalam konferensi pers, Selasa (5/10).

Menurut Silwanus, mereka yang terpapar Covid-19 tidak ada yang memiliki gejala berat, bahkan ada yang tidak bergejala. Kendati demikian, seluruhnya berada dalam pengawasan pihak rumah sakit yang bekerja sama dengan Panitia Besar (PB) PON.

"Mereka yang tertular seluruhnya sudah divaksin dua dosis. Saya kira ini berkolerasi. Oleh karena itu mereka tidak bergejala dan bergejala ringan," ucapnya.

photo
Pelari Sumatra Utara Pretty Sihite dievakuasi petugas medis karena pingsan setelah masuk finis dalam final nomor lari 5.000 meter putri cabang atletik PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (5/10/2021). Dalam final, pelari DKI Jakarta Odekta Elvina meraih medali emas, sementara pelari DKI lainnya Tryaningsih meraih medali perak dan pelari Sulawesi Selatan Fitri meraih medali perunggu. - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom. )

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Nyoman Antari dalam kesempatan terpisah mengungkapkan, di wilayahnya terdapat enam atlet yang positif Covid-19. Dua atlet berasal dari DKI Jakarta, sisanya dari kontingen Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Timur.

Dari tim DKI Jakarta, salah satu atlet yang telah diketahui terpapar Covid-19 bernama Leonite Angela, pemain inti tim basket putri. Pebasket yang akrab disapa Nita itu kini sedang menjalani karantina dan dilaporkan dalam kondisi baik.

Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia George Fernando Dendeng meminta prokes cabang olahraga (cabor) basket di PON Papua lebih diperketat. Hal itu agar pertandingan basket tidak menjadi klaster Covid-19.

George mengatakan, basket merupakan salah satu cabor yang banyak penontonnya, sehingga potensi penularan Covid-19 cukup tinggi. Oleh karena itu, prokes harus benar-benar diterapkan dan ditaati semua pihak. "Panitia harus memverifikasi penonton dengan ketat. Pemakaian masker harga mati," kata George kepada Republika, Selasa (5/10).

George mengatakan, panitia dan kontingen juga harus mewaspadai permintaan foto bareng dengan penonton. Ia menyarankan agar permintaan foto bareng tidak dilayani jika ada suporter yang tidak memakai masker.

Manajer Tim Basket DKI Yan Emmanuel Gomies mengatakan akan semakin ketat menjaga para pemainnya. Salah satunya dengan tidak melayani permintaan foto dari penonton atau pendukung. "Saya minta maaf tidak melayani foto bareng pemain dengan fan," kata dia.

Menurut Yan, panitia pertandingan selalu berusaha mencegah interaksi antara atlet dan suporter. "Malah panitia yang lebih dulu menanyakan apakah kami menerima permintaan foto dari fan atau tidak. Mereka juga menjaga betul pemain. Setelah keluar dari ruang ganti, atlet langsung masuk bus dan menuju penginapan," kata Yan.

Sekretaris Umum KONI DKI Jakarta yang juga Sekretaris Kontingen DKI di PON Papua, Jamron, menduga atlet terpapar saat berada di venue pertandingan. Ini karena penonton di beberapa cabor olahraga memang cukup banyak.

Seluruh atlet DKI, kata Jamron, terbebas dari Covid-19 saat keberangkatan. Seluruh atlet harus terlebih dahulu melakukan tes PCR dengan hasil negatif. "Bisa saja terkena (tertular Covid-19) di venue, saat atlet sedang ke kamar kecil atau lainnya," kata Jamron, kemarin.

Jamron menyatakan, panitia dan pihaknya sudah menjalankan prokes. Sistem bubble juga diberlakukan, yaitu atlet tidak boleh ke luar selain ke venue dan hotel.

Ia pun mengapresiasi penanganan pihak-pihak terkait terhadap atlet yang terpapar Covid-19. "Langsung ditangani dengan cepat, sehingga tidak menjadi klaster. Atlet yang positif pun biasa saja, tidak ada demam atau batuk."

photo
Pesepak takraw putri Sumatra Barat Riza Putri Amira melakukan smes ke arah lawan tim sepak takraw putri Lampung, dalam pertandingan penyisihan sepak takraw double event putri PON Papua di GOR Trikora Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Selasa (5/10/2021). Tim sepak takraw putri Sumbar mengalahkan tim sepak takraw putri Lampung dengan skor 2-0 (21-17, 21-13). - (ANTARA FOTO/Indrayadi TH/tom.)

Berdasarkan pengamatan Republika, panitia di arena pertandingan terkadang tidak melakukan pemeriksaan secara ketat. Saat final tenis beregu, misalnya, Republika mendapati tidak adanya pengecekan suhu badan. Selain itu, tidak ada jaga jarak di tribun penonton. Padahal, penonton yang hadir jumlahnya cukup banyak.

Meski demikian, panitia selalu mengingatkan penonton agar selalu menggunakan masker. Di setiap venue juga disiagakan sukarelawan untuk membagikan masker gratis.

PON XX Papua resmi dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo sejak Sabtu (2/10) lalu. Animo masyarakat sangat tinggi dalam menyaksikan pertandingan yang disajikan pihak penyelenggara. Perbedaan yang cukup terlihat terjadi pada venue sepak bola putra.

Hal ini terlihat dari jumlah penonton yang hadir di Stadion Mandala, Jayapura sekitar 5.000 penonton. Jumlah penonton yang diperbolehkan pada masa pandemi yakni sekitar 25 persen dari Stadion Mandala yang mampu menampung sekitar 20 ribu penonton.

Penebalan dan penguatan protokol kesehatan juga telah dilakukan oleh Subsatgas Prokes Kota Jayapura dalam mengerahkan relawan prokes dan jumlah masker yang diperbanyak di lokasi Stadion Mandala, Jayapura, Senin (4/10) kemarin.

Salah satu penonton, Hamzah Hasan, tak memungkiri dirinya terkadang masih suka kurang disiplin menggunakan masker. Namun, relawan prokes yang berada di lokasi venue mengingatkan secara sopan dan segera membagikan masker untuk digunakan.

"Dengan adanya pembagian masker ini saya bersyukur sekali. Saya tadi sebenarnya lupa (pakai masker) karena kadang-kadang saya pakai, kadang tidak," ujar Hamzah yang menyaksikan pertandingan di Stadion Mandala, Selasa (5/10). "Saya berterima kasih sekali dengan pembagian masker gratis ini dari BNPB," ucapnya menambahkan.

Tak lupa Hamzah menitipkan pesan kepada seluruh masyarakat yang hendak menyaksikan pertandingan. "Saya mengingatkan kepada para penonton, sama-sama kita menjaga diri, semoga ini (protokol kesehatan) tetap berjalan baik," kata Hamzah.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, kasus Covid-19 di PON XX menjadi pembelajaran penyelenggara agar tetap hati-hati. Meskipun saat ini positivity rate Covid-19 harian di Indonesia sudah 0,79 persen, tapi kerumunan dari penyelenggaraan PON XX Papua sangat mungkin memunculkan klaster baru. Hal ini harus disikapi dengan bijak dan tegas.

"Tidak boleh euforia, harus selalu waspada, 19 kasus ini jadi pembelajaran kita tetap hati-hati dan menjalankan protokol kesehatan sesuai aturan yang ditetapkan. Jangan sampai ada melonjak banyak lagi kasus," kata Zubairi kepada Republika, Selasa (5/10).

Indonesia, kata Zubairi, harus belajar dengan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang beberapa waktu lalu. Aturan untuk atlet saat Olimpiade Tokyo 2020 sangatlah jelas.

"Para atlet tidak boleh datang lebih lama dari lima hari menjelang bertanding. Setelah selesai bertanding harus pulang 48 jam kemudian paling lama. Saya kira aturan ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan PON XX," tuturnya.

photo
Atlet panahan putri Jawa Timur merayakan kemenangan usai bertanding melawan tim Papua pada final panahan recurve women team PON Papua di Lapangan Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (5/10/2021). Tim panahan Jawa TImur berhasil meraih medali emas pada panahan ketegori recurve women team disusul Papua medali perak, dan Jawa Barat medali perunggu. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

"Artinya bila ada yang positif harus dikarantina atau isolasi dirawat di rumah sakit, para atlet juga tidak boleh terlalu lama berada di Papua. Paling lama dua hari setelah bertanding, jangan sampai sehabis penyelengaraan PON ada ledakan kasus lagi," ia melanjutkan.

Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XX Papua, Mayjen TNI (Purn) Dr Suwarno mengatakan, kegiatan PON memang mengadopsi sistem bubble yang diterapkan pada saat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Aturan yang diadopsi, yakni para atlet hanya boleh dari penginapan ke tempat pertandingan dan tidak diizinkan pergi ke mana-mana.

"Kami juga gunakan sistem bubble berawal dari sebelum berangkat para atlet harus sudah divaksin di provinsi masing-masing. Mereka juga harus menjalani isolasi atau karantina di provinsi masing-masing sebelum berangkat," terangnya dalam diskusi daring, Selasa (5/10).

"Setelah sampai di Papua pun hanya diperbolehkan memiliki kegiatan dari akomodasi (Wisma Atlet) ke tempat pertandingan. Selama diakomodasi apabila ada indikasi (suhu tinggi) baru dilakukan antigen. Apabila harus PCR maka berlanjut, kalau positif maka langsung lakukan isolasi dan tracing," lanjutnya.

Bagi atlet yang akan melakukan pertandingan dengan kontak tubuh, H-1 sebelum pertandingan diwajibkan melakukan tes antigen. Pada saat akan kembali pun para atlet harus menjalani tes PCR untuk memastikan saat sampai di rumah masing-masing sehat.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Penangan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Dr Alexander Ginting. Ia menyampaikan perhelatan PON XX di Papua ini mendapatkan antusiasme yang tinggi khususnya dari masyarakat Papua.

"Tapi dalam antusiasme itu kita jaga jangan terjadi ada klaster atau episenter pandemi yang sedang kita lalui ini. Kita juga terima kasih sekarang, baik Maluku-Papua itu PPKM Level 2," kata Alex.

Untuk mengantisipasi antusiasme yang tinggi ini, sambung Alex, Satgas Covid-19 bersama dengan pihak terkait di Papua sudah sejak jauh hari melakukan sosialisasi protokol kesehatan. Masyarakat Papua merasa PON ini pestanya Papua sehingga rasa antusiasme cukup tinggi.

"Satu-dua bulan sebelumnya sudah ada persiapan bersama dinkes dan pemda setempat. Pertama, kita sosialisasi 3M dan 3T, berikut juga vaksinasi. Jadi dengan vaksinasi paling tidak satu kali itu perlindungan komunitas. Tapi kita sampaikan walau sudah divaksinasi, tetap harus pakai masker," ungkapnya.

"Oleh karena itu, Kasatgas sudah hadir dengan gerakan maskerisasi sehingga masker jadi budaya setempat. Termasuk juga kalau mengunjungi atau menyambut pembukaan, tentu maskerisasi dilibatkan," kata dia.

Dengan seluruh persiapan yang sudah dilakukan ini, kata Alex, maka jika nantinya ada orang yang bergejala, diharapkan agar tak memasuki area PON. "Kemudian juga kami sosialisasi dengan dinkes, kalau ada bergejala juga jangan keluar rumah. Ini juga penting sehingga jangan ada satu kasus positif atau bergejala datang ke area pertandingan," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat